Dicabuli Tiga Waria di Lorong Sepi, Remaja di Palembang Alami Trauma Sampai Susah Makan dan Tidur
Usai mengantarkan pacarnya pulang ke rumah, remaja laki-laki 15 tahun berinisial RA di Palembang justru mengalami pelecehan. Tiba-tiba tiga waria me
TRIBUNKALTIM.CO- Usai mengantarkan pacarnya pulang ke rumah, remaja laki-laki 15 tahun berinisial RA di Palembang justru mengalami pelecehan.
Tiba-tiba tiga waria menyergap remaja yang melintasi lorong sepi sendirian.
Remaja itu tak berkutik saat ketiga waria itu memegangi kedua tangannya, lalu melucuti celananya.
Kejadian ini membuat trauma korban hingga ia susah makan dan tidur.
Tak cukup melecehkan, ketiga waria tersebut juga merampas ponsel korban yang digunakan untuk belajar daring.
RA dilecehkan oleh para waria yang biasa mangkal di daerah rumahnya.
Ia menyebut ketiga waria memegangi tangan serta celananya.
"Mereka seperti keroyokan, ada tiga pelakunya."
"Satu memegangi tangan kanan saya, satunya lagi tangan kiri saya, dan satu pelaku lagi langsung menurunkan celana saya," ujar RA saat ditemui di kediamannya, Sabtu (1/7/2020).
Tak cukup sampai di situ, setelah melakukan aksi bejatnya, ketiga pelaku juga langsung merampas telepon genggam milik korban.
RA yang masih begitu muda, hanya bisa menangis sejadi-jadinya saat kejadian itu.
"Saya ditinggalkan begitu saja."
Baca juga: Layak Jadi Zona Hijau Virus Corona, Risma Beber Data Kasus dan Kesembuhan Covid-19 Terbaru Surabaya
Baca juga: Cair Pertengahan Agustus Gaji Ke-13 PNS TNI Polri, Bendahara Kemenkeu: Mudah-mudahan Lebih Cepat
"Saya sempat teriak supaya ponsel jangan dibawa kabur, soalnya itu punya ibu saya dan adik juga sekarang sekolah online pakai (handphone) itu."
"Tapi mereka malah bentak saya dan bilang kalau kamu mau ponsel ini, panggil orangtua kamu ke sini," cerita RA dengan wajah yang terlihat begitu lesu.
Diketahui, peristiwa itu terjadi di sebuah lorong yang berada persis di samping SPBU jalan merdeka kota Palembang, Jumat (1/7/2020) sekira pukul 23.00 WIB.
Saat itu RA berjalan kaki seorang diri setelah mengantar pulang sang pacar yang rumahnya berada tak jauh dari gedung SMPN 1 Jalan Pangeran Ario Kesuma Kecamatan Kemuning Palembang.
Dikarenakan hari sudah malam dan suasana sepi, pemuda itu memilih jalan pintas untuk tembus di jalan merdeka.
"Saya sendirian, suasana juga sepi," ujar remaja putus sekolah ini.
Saat hampir keluar lorong yang berada di jalan merdeka tersebut, tiba-tiba dari arah belakang korban dikejutkan dengan tangan seseorang yang langsung memiting lehernya.
Tubuh korban juga didorong dan disandarkan pada tembok lorong tersebut.
Ketiga pelaku tersebut kemudian langsung melakukan aksi bejatnya terhadap korban.
"Sekitar 30 menit kemudian mereka baru melepaskan saya."
"Tapi sebelumnya mereka sudah merampas ponsel saya," ujarnya.
Saat kabur, ketiga pelaku langsung lari dan berpencar.
Dua orang berlari ke arah gedung SMPN 1 dan satu pelaku lagi langsung melambaikan tangan ke arah pengemudi sepeda motor jenis Scoopy yang diduga RA sudah menunggu dari kejauhan.
"Motor itu nunggu di seberang jalan dan langsung dipanggil sama banci yang satunya," ujar dia.
RA mengaku masih mengingat benar wajar dari ketiga pelaku.
Sebab menurutnya, ketiga pelaku sering lewat atau mangkal di sekitaran rumahnya yang dikatakan RA cukup banyak waria saat malam hari.
Baca juga: 12 Tahun jadi TNI Gadungan Pangkat Peltu, Begini Akhirnya Nasib Muslianto Usai Kedoknya Terbongkar
Baca juga: Dampak Covid-19, 5 Negara Ini Alami Resesi Ekonomi, Termasuk 3 Negara di Asia, Bagaimana Indonesia?
"Mereka benar-benar berdandan seperti perempuan, pakai baju seperti gaun sampai batas dengkul seperti perempuan. Pakai rambut palsu juga," ujarnya.
RA mengaku begitu sedih bila mengingat peristiwa mengerikan yang sudah dialaminya.
Bahkan bocah tersebut kehilangan nafsu makan dan sulit tidur sebab terus teringat peristiwa yang sudah dialaminya.
"Iya trauma sekali," ujar RA dengan mata berkaca-kaca menahan tangis.
Sementara itu, Ai (35) ayah kandung RA mengaku sangat tidak terima dengan peristiwa yang menimpa anak pertamanya tersebut.
Tak hanya itu, Ayah dua anak ini juga begitu bingung, sebab ponsel yang berhasil dirampas ketiga pelaku dari tangan RA, merupakan satu-satunya milik keluarga mereka.
"Anak saya yang bungsu (adik RA) sekarang juga sekolah via online (belajar daring)."
"Cuma itu ponsel yang kami punya."
"Sekarang saya sama istri lagi bingung, gimana nanti anak kami mau sekolah," ujarnya.
Pihak keluarga sangat berharap agar para pelaku bisa segera tertangkap.
Untuk itu Ai juga sudah mendatangi kantor kepolisian untuk membuat laporan.
"Tapi laporan kami belum diterima dan diminta datang lagi hari Senin karena katanya belum ada yang piket."
"Mungkin karena masih suasana lebaran," ujarnya. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Remaja 15 Tahun Dilecehkan 3 Waria di Lorong Sepi, Ponsel untuk Belajar Online Dirampas, https://lampung.tribunnews.com/2020/08/02/remaja-15-tahun-dilecehkan-3-waria-di-lorong-sepi-ponsel-untuk-belajar-online-dirampas?page=all.