Riri Saswita Diano tak Lagi Jabat Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Penggantinya akan Tingkatkan PAD
Sejak awal tahun 2020, Riri Saswita Diano pun sudah jarang terlihat, postur tubuhnya juga berubah jadi lebih kurus
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Sejak awal tahun 2020, Riri Saswita Diano pun sudah jarang terlihat, postur tubuhnya juga berubah jadi lebih kurus.
Bahkan Riri Saswita Diano mengaku kondisi kesehatannya sempat memburuk.
Setiap dua minggu, ia harus bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat.
Karena kondisinya itu, Riri Saswita Diano mengaku kesulitan menjalankan perannya sebagai legislatif Kota Minyak, julukan Balikpapan.
• Selaraskan Tarif Dasar Pelanggan Air, DPRD Balikpapan Wacanakan Revisi Perda PDAM
• Ketua DPRD Balikpapan Maklumi Penurunan PAD Karena Jumlah Wajib Pajak Berkurang
• Soal Perubahan Status PDAM Jadi Perumda, Komisi II DPRD Balikpapan Akan Bongkar Habis di Bapem Perda
Resmi digantikan, kini Riri Saswita Diano tak lagi jabat posisi Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, Kalimantan Timur.
Jabatan Ketua Komisi yang membawahi bidang Ekonomi, Keuangan, Anggaran, Pariwisata dan Perdagangan itu kini digantikan oleh Haris.
Proses pergantian posisi itu dibahas dalam rapat Paripurna DPRD Balikpapan, Senin (3/8/20). Haris menggantikan Riri Saswita Diano yang dalam kondisi tidak sehat.
"Alhamdulillah, sudah resmi,” ujar Riri Saswita Diano kepada TribunKaltim.co.
Legislator PDI Perjuangan itu memang didiagnosa mengidap penyakit yang cukup berat. Diagnosa dokter menyebut, Riri Saswita Diano menderita kanker usus.
• NEWS VIDEO Sempat Kabur, Ketua PPS Pemalsu Dokumen Pendukung Diamankan di Bone
• Dinilai Dzolim, Anggota DPRD Balikpapan Syukri Wahid Protes PDAM Kenakan Tarif Progresif
Sejak awal tahun 2020, Riri Saswita Diano pun sudah jarang terlihat, postur tubuhnya juga berubah jadi lebih kurus. Bahkan Riri Saswita Diano mengaku kondisi kesehatannya sempat memburuk.
Setiap dua minggu, ia harus bolak-balik ke rumah sakit untuk berobat. Karena kondisinya itu, Riri Saswita Diano mengaku kesulitan menjalankan perannya sebagai legislatif Kota Minyak, julukan Balikpapan.
“Hampir dua bulan memburuk. Jangankan makan, minum saja nggak bisa saya. Dan saya merasa ketua komisi itu tanggungjawabnya besar," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Haris yang saat ini dipercaya sebagai pimpinan Komisi II itu pun berujar akan melanjutkan program perbaikan ekonomi.
Khususnya fokus pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) yang anjlok akibat pandemi covid-19 sejak Maret 2020 lalu.
Pasalnya hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dispenda sebelumnya, realisasi PAD sampai bulan Juli, masih berada diposisi angka sekira Rp 185 miliar. Padahal PAD tahun ini ditarget diangka Rp 350 Miliar.
"Kami akan melanjutkan apa yang ada di bawah Komisi II, terutama salah satunya dengan keadaan adanya covid-19, kita akan perkuat PAD Balikpapan,” sebutnya.
Untuk itu salah satu yang akan digenjot adalah memastikan seluruh tempat yang memiliki potensi PAD akan dipasangi alat perekam transaksi atau tapping box.
• Tak Ada yang Kebal, DPRD Balikpapan Segera Bahas Laporan Alokasi Anggaran Covid-19
• BREAKING NEWS Pandemi Corona, Warga Demonstrasi ke Gedung DPRD Balikpapan, Tolak RUU HIP
Ini untuk mendukung transparasi pembayaran pajak oleh wajib pajak (WP). Dia juga akan meminta Pemerintah Kota Balikpapan untuk mendesak wajib pajak yang menunggak.
"Kita akan membuat tapping box yang akan kita tambahkan di tempat hiburan. Bagi penunggak pajak dalam kondisi covid-19 juga bisa segera diselesaikan," tandasnya.
( TribunKaltim.co )