Virus Corona
KSAD Andika Perkasa Dapat Tugas Khusus dari Jokowi, Jadi Wakil Erick Thohir di Komite covid-19
KSAD Jenderal Andika Perkasa resmi mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi, jadi wakil Erick Thohir di Komite Penanganan covid-19
Penulis: Cornel Dimas Satrio | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - KSAD Jenderal Andika Perkasa resmi mendapat tugas khusus dari Presiden Jokowi, jadi wakil Erick Thohir di Komite Penanganan covid-19.
Demi penanganan covid-19, Presiden Jokowi resmi menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ) Jenderal TNI Andika Perkasa masuk dalam tim Erick Thohir.
Jenderal TNI AD ini mendappat peran sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, sekaligus mendampingi Erick Thohir.
• Erick Thohir Blak-blakan di Mata Najwa soal Ambisi di Pilpres 2024, Sebut Presiden Pasti Orang Jawa
• Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Pimpin Sertijab Pangdam VI/Mulawarman di Mabes TNI AD
• Erick Thohir Jamin Bahan Vaksin Virus Corona Bio Farma - Sinovac Halal, Nanti Disertifikasi MUI
Nantinya Jenderal Andika Perkasa akan membantu Erick Thohir dalam melakukan penanganan covid-19.
"KSAD jadi wakil ketua Komite Pelaksana," kata Ketua Komite Pelaksana Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir usai pertemuan dengan Jenderal Andika Perkasa di Mabes TNI AD, Jl Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (7/8/2020).
Menurut Erick Thohir, penunjukan Jenderal Andika Perkasa merupakan keputusan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Presiden berpandangan, pentingnya penanganan covid-19 membutuhkan kehadiran TNI.
Secara detail, Erick Thohir mengatakan, kehadiran TNI adalah untuk memastikan kedisiplinan masyarakat menerapkan protokol kesehatan.
Hal itu merupakan jangka pendek yang harus dilakukan.
"Kedisiplinan, diharapkan mengamankan masyarakat.
Bukan berarti melakukan kewenangan menghukum, tapi mendisiplinkan, adalah langkah utama yang harus kita lakukan," jelas Menteri BUMN ini.
Sementara tugas lainnya adalah, memastikan kelancaran imunisasi vaksin covid-19 jika sudah siap.
" TNI harus jadi yang terdepan bekerjasama dengan Menkes, Mendiknas, PMI untuk imunisasi vaksin lancar selama 1 tahun kurang," kata Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, encananya imunisasi vaksin akan dilakukan pada awal tahun depan.
Bio Farma telah siap memproduksi 250 juta vaksin, sementara yang dibutuhkan lebih dari itu, karena penduduk Indonesia sekitar 260 juta orang.
"Kalau 1 orang divaksin 2 kali, berarti lebih dari itu.
Karena itu, kita harus memastikan imunisasi yang kita lakukan di tahun depan harus bisa selesai tuntas dalam waktu secepatnya.
Tidak mungkin 2-3 tahun. Tapi secepat-cepatnya. Setahun bahkan kurang," papar Erick Thohir.
Erick Thohir juga mengungkapkan alasannya menggandeng KSAD untuk penanggulangan wabah virus corona atau covid-19 di Indonesia, karena TNI punya peran penting dalam hal kepatuhan protokol kesehatan.
“Satu kunci dalam memerangi pandemi adalah menjaga kepatuhan, ketaatan, dan disiplin masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan selama pandemi," kata Erick Thohir mrlalui keterangan tertulisnya, Sabtu (8/8/2020).
Menurut Erick Thohir, sosialisasi tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan itulah yang perlu ditingkatkan, sehingga dirinya mengaku merasa perlu melibatkan TNI AD.
Selain itu, alasan lainnya karena TNI AD disebut Erick Thohir memiliki struktur organisasi yang luas hingga ke seluruh pelosok negeri.
Dengan begitu, diharapkan mampu menjangkau masyarakat Indonesia yang tersebar di 83.000 desa dan kelurahan, agar mengerti bagaimana pentingnya menjaga keseinambungan antara pemulihan kesehatan dengan kebangkitan ekonomi.
• Kabar Gembira di Mata Najwa, Erick Thohir Bocorkan Jadwal Karyawan Swasta Dapat Bansos Pemerintah
“Mengajak keterlibatan TNI AD tak lain agar tentara nasional kita yang dekat dengan rakyat menjadi contoh sekaligus mengajak rakyat untuk disiplin dengan terus memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," tutur Erick Thohir.
"Ini perlu sambil menunggu kesiapan imunisasi vaksin covid-19 yang kami jadwalkan tahun depan."
Sementara Jenderal Andika Perkasa belum bisa berkomentar banyak dengan tugas barunya sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Kita tunggu rapat pertama saya.
Minimal kita sudah berjalan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan memutus penularan juga, dan menggerakkan perekonomian," katanya.
Penjelasan Mahfud MD
Penunjukan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional karena mempertimbangkan hal teknis.
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD saat konferensi pers secara virtual, Sabtu (8/8/2020).
Menurut Mahfud MD kehadiran Andika untuk mempertegas peran TNI di masyarakat dalam penanganan covid-19.
Sejauh ini TNI maupun Polri telah dilibatkan untuk mensosialisasi protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Termasuk juga dalam menyediakan rumah sakit darurat hingga pengamanan pembagian bansos.
“Pelibatan Kasad itu agar lebih teknis juga mengatur karena selama ini juga penanganan covid-19 tidak cukup hanya dilaksanakan oleh komite sehingga di situ Polri dan TNI sejak awal secara aktif sudah ikut, misal dalam pembagian bansos," ujar Mahfud MD.
Mahfud MD menambahkan keterlibatan TNI dalam penanganan covid-19 juga tertera dalam UU. TNI memiliki tugas melaksankan operasi militer selain perang.
• Andika Perkasa Minta Bantuan Institusi Budi Gunawan dan Unair Tangani Klaster Covid-19 di Secapa AD
"Coba bayangkan tidak ada TNI / Polri? Ketertiban terhadap penanganan atau ketertiban dalam perang melawan covid-19 ini 'kan agak berat kalau tidak ada Polri dan TNI yang mengamankan orang yang melanggar di jalan, tidak tertib mengadakan kerumunan-kerumunan, dan itu harus diberi tahu, dibubarkan," ujarnya.
Selain itu, Mahfud MD menyebutkan TNI / Polri memiliki sistem dan armada yang cepat berkoordinasi yang sangat dibutuhkan dalam penanganan covid-19.
Seperti melakukan penjemputan warga negara Indonesia (WNI) dan obat-obatan dari luar negeri.
Termasuk, misalnya, menjemput WNI di luar, distribusi obat dengan kapal-kapal TNI Angkatan Laut.
“Semua kita kerahkan semua karena kita itu mempunyai konsepsi hankamrata, pertahanan dan keamanan rakyat semesta. Semua yang ada kita gunakan bersama-sama," ujar Mahfud MD.
(*)