Virus Corona
Kurikulum Darurat Diterbitkan Kemendikbud di Masa Pandemi, Panduan untuk Guru, Orangtua dan Siswa
Keberadaan kurikulum darurat ini diharapkan menjadi panduan bagi guru, orangtua dan siswa.
"Sehingga guru dapat fokus memberikan pelajaran interaktif kepada siswa tanpa perlu mengejar pemenuhan jam," kata Nadiem Makarim.
Perbedaan dengan yang biasa
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim menyebutkan akan meluncurkan kurikulum baru di tengah pandemi covid-19.
Sebelumnya Nadiem telah menyampaikan dana Bantuan Operasional Sekolah ( BOS) dapat dialihkan untuk membiayai kuota internet bagi guru dan peserta didik selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Setelah meluncurkan kebijakan tersebut, ia mengatakan akan ada kurikulum darurat untuk menanggapi situasi covid-19.
Awalnya, Nadiem menjelaskan kesulitan yang tengah dihadapi Kemendikbud karena harus mengebut pengerjaan kurikulum baru.
"Satunya lagi yang akan dikeluarkan, bayangkan kita ditantang untuk melakukan revisi kurikulum yang biasanya minimal mau mengubah kurikulum 3 tahun," kata Nadiem Makarim.
"Kita dipaksa melakukannya dalam waktu 3-4 bulan," lanjutnya.
Mendikbud mengonfirmasi kurikulum baru akan segera diluncurkan dalam beberapa hari mendatang.
"Jadi yang baru, alhamdulillah sebentar lagi artinya dalam waktu beberapa hari ke depan kami akan meluncurkan kurikulum Covid, kurikulum darurat," papar Nadiem.
Ia memaparkan perbedaan kurikulum darurat tersebut dengan kurikulum biasa yang digunakan saat pembelajaran tatap muka.
Menurut Nadiem, pada kurikulum baru nantinya sistem penilaian akan lebih ringkas bagi guru.

• Hasil ILC TV One, Mardani Ali Sera Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Bisa Jadi Pembunuhan Perlahan-lahan
• DPR Minta Kemendikbud Potong Anggaran POP, Pikirkan Peningkatan Mutu Pembelajaran Jarak Jauh
• Mendikbud Sebut Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Permanen, Ini Tanggapan Wakil Ketua Komisi X DPR RI
Selain itu, pembelajaran akan lebih banyak kembali ke kompetensi dasar.
"Di mana semua standar pencapaian yang tadinya sangat merepotkan guru untuk beradaptasi karena dikejar tayang kurikulum, jadi semakin ramping," jelas mantan CEO Gojek tersebut.
"Fokus kepada kompetensi inti dan dasar yang benar-benar fondasi," tambahnya.