Virus Corona

Mahfud MD Beber Deretan Bintang Jasa Ini Dianugerahkan ke Tenaga Medis yang Gugur Melawan Covid-19

Mahfud MD beber deretan bintang jasa ini dianugerahkan ke tenaga medis yang gugur melawan covid-19

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO, MIFTAH AULIA ANGGRAINI
Ilustrasi Tenaga Medis yang menggunakan baju Hazmat bertuliskan Aku Kuat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Mahfud MD beber deretan bintang jasa ini dianugerahkan ke tenaga medis yang gugur melawan covid-19.

Menkopolhukam Mahfud MD membeberkan aneka insentif yang diberikan Pemerintah kepada tenaga medis.

Juga ada santunan bernilai ratusan juta rupiah untuk tenaga medis yang meninggal dunia saat menangani pasien Virus Corona atau covid-19.

Tak hanya itu, Negara, kata Mahfud MD, juga menyiapkan penghargaan prestisius lain berupa bintang jasa kepada tenaga medis yang gugur.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan atau Menkopolhukam Mahfud MD mengatakan, banyak dokter meninggal dunia disebabkan kelelahan dan stres menangani pasien covid-19.

Pemerintah memberikan santunan dan penghargaan untuk dokter yang meninggal tersebut.

Mahfud MD Beber Alasan Andika Perkasa Jadi Wakil Erick Thohir Tangani Covid-19, Begini Peran TNI

 Kabar Gembira Luhut Pandjaitan, Ada Cashback Belanja Online Up To Rp 750.000, Cek Syarat & Ketentuan

 Aturan Terbaru Kemendikbud, Sekolah Tatap Muka Zona Hijau dan Kuning Wajib Kantongi 4 Persetujuan

 MAKI Beber Nasib Jaksa Pinangki Lebih Baik dari Prasetijo Utomo, Bandingkan Kejagung dengan Polri

"Kita mencatat banyak dokter yang menjadi korban, dalam pengabdiannya itu.

Mungkin karena lelah, stres juga," kata Mahfud MD dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Sabtu (8/8/2020).

"Mungkin itu semua, lelah dan stres, lalu terkena covid-19 sehingga meninggal," ujar Mahfud MD.

Karena itu, kata Mahfud, pemerintah memberi perhatian khusus terhadap mereka.

Pemerintah menyediakan insentif dan santuan pada para tenaga medis secara keseluruhan.

Besaran insentif dan santunan pun bermacam-macam. Mahfud MD menjelaskan, setiap dokter spesialis yang menangani covid-19 mendapat insentif Rp 15 juta per bulan.

Kemudian, untuk dokter umum Rp 10 juta per bulan.

Lalu untuk tenaga medis lain yang bukan dokter yang bekerja untuk penanganan covid-19 diberi insentif Rp 7,5 juta per bulan.

Menurut Mahfud MD, dana untuk insentif ini sudah tersedia.

Sementara itu, untuk tenaga medis yang meninggal dunia karena menangani covid-19 diberikan santunan sebesar Rp 300 juta yang diserahkan kepada wakil atau keluarga.

"Santunan diberikan kepada setiap tenaga medis, tanpa membedakan dokter spesialis, dokter umum atau perawat.

Jika meninggal, keluarga akan mendapat Rp 300 juta rupiah," ucap Mahfud MD.

Ia menjelaskan, pemerintah juga akan memberikan bintang jasa yang diputuskan oleh Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Kehormatan.

Pada 13 Agustus mendatang akan diserahkan 22 bintang jasa kepada tenaga medis yang gugur.

 Resmi, Besok PNS, TNI, Polri dan Pensiunan Tersenyum, Gaji ke-13 Masuk Rekening, Ada yang Tak Dapat

"Rinciannya, sembilan orang menerima bintang jasa Pratama dan 13 orang menerima bintang jasa Nararya,” tutur Mahfud MD.

Penyerahan kepada wakil dari 22 tenaga medis yang telah meninggal ini menurut Mahfud baru tahapan pertama.

Sebab, pemerintah masih menunggu seluruh laporan tenaga medis yang meninggal.

Setelah seluruh data terkumpul, kata dia, bintang jasa dan santunan yang sama dari pemerintah juga akan disalurkan.

"Nanti akan diberikan bintang jasa dan santunan yang sama oleh pemerintah dalam hal ini melalui komite, sub komitenya itu Satgas sekarang bersama Kemenkes terus bekerja intensif untuk mendata siapa saja yang gugur," kata Mahfud MD.

Beredar Kabar Pengumuman UTBK SBMPTN Dimajukan 14 Agustus 2020, Simak Penjelasan Lengkap LTMPT

Di Balikpapan

Walikota Balikpapan Rizal Effendi membeberkan kejadian kasus tenaga medis positif itu berasal dari IGD (Instalasi Gawat Darurat).

Oleh sebab itu, mulai hari ini pemerintah kota mengambil kebijakan menutup pelayanan IGD RSUD Beriman Balikpapan selama tiga hari kedepan.

"Karena yang terkonfirmasi di RSUD adalah kejadian di IGD, maka sejak pukul 12.00 tadi kita tutup, tidak beri pelayanan di IGD, sampai Senin jam 8 pagi baru buka kembali," ujarnya.

Sementara pelayanan IGD tiga hari ditutup, pihaknya juga akan membatasi pelayanan, dan jam besuk ditiadakan untuk sementara waktu.

"Kita lihat perkembangannya, semuanya telah diisolasi mandiri, karena itu mereka diistirahatkan dan kita lakukan penyemprotan disinfektan," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty pun menjelaskan mekanisme mengenai sistem rujukan akan berubah.

 Gempa 5,2 SR Guncang Pesisir Sumatera Barat, Warga Berhamburan, Potensi Tsunami? Ini Penjelasan BMKG

 Presiden Bongkar Penyebab Ledakan Dahsyat di Beirut Lebanon, Singgung Soal 2.750 Ton Bahan Peledak

 Kabar Terbaru Kemendikbud, Nadiem Makarim Persilakan Siswa dan Guru Minta Kuota Internet ke Sekolah

Menurutnya ia telah menginformasikan pada fasilitas kesehatan pelayanan tingkat pertama untuk tidak merujuk pasien ke RSUD Beriman sementara waktu.

Melainkan baiknya dirujuk ketempar fasilitas kesehatan terdekat dengan lokasi wilayah tempat tinggal pasien tersebut.

"Jadi ini akan dialihkan kita sudah infokan pada faskes tingkat pertamaz untuk tidak dirujuk ke RSUD Beriman, tapi ke tempat lainnya," imbuh wanita yang kerap disapa Dio itu.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mahfud: Banyak Dokter Meninggal Dunia karena Lelah dan Stres Tangani Pasien Covid-19", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/08/20334751/mahfud-banyak-dokter-meninggal-dunia-karena-lelah-dan-stres-tangani-pasien?page=all#page3.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved