Tjahjo Kumolo Sudah Kantongi 5 Gubernur yang Pasang Ancang-ancang untuk Pilpres 2024

Menpan RB Tjahjo Kumolo mengaku telah mengantongi nama 5 Gubernur yang pasang ancang-ancang untuk Pilpres 2024.

Editor: Cornel Dimas Satrio Kusbiananto
TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ( MenpanRB ) Tjahjo Kumolo. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi ( Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengaku telah mengantongi nama 5 Gubernur yang pasang ancang-ancang untuk Pilpres 2024.

Anak buah Jokowi ini tak menampik adanya kepala daerah yang sudah mempersiapkan diri untuk berkontestasi pada Pemilu atau Pilpres 2024.

Menurut Tjahjo Kumolo, salah satu cara Gubernur tersebut berinvestasi untuk Pilpres 2024 terlihat dari kebijakan, keputusan dan pernyataan yang telah terukur dengan rapi.

Prabowo Disebut Ketua PA 212 Sudah Habis di Pilpres, Mardani Ali Sera justru Sarankan Ini

Prabowo Subianto Bakal Dapat Banyak Ganjalan Jika Masih Ingin Maju di Pilpres 2024

Erick Thohir Blak-blakan di Mata Najwa soal Ambisi di Pilpres 2024, Sebut Presiden Pasti Orang Jawa

"Ada lima gubernur yang sudah membuat kebijakan, keputusan dan statement terukur rapi, untuk investasi capres atau cawapres," ujar Tjahjo Kumolo saat menjadi pembicara dalam webinar bertajuk "Menjaga Netralitas ASN di Pilkada 2020", Senin (10/8/2020).

Kendati demikian Tjahjo Kumolo enggan menyebutkan 5 kepala daerah yang bersiap maju di Pilpres 2024.

Terkait hal tersebut, Tjahjo Kumolo juga tak mempermasalahkan cara yang dilakukan Gubernur.

Ya itu sah-sah saja,"

"Saya kira tak menjadi masalah.

Tapi asal tidak mengganggu pengambilan keputusan, pengambilan kebijakan," kata Tjahjo Kumolo.

Tjahjo Kumolo juga menekankan investasi yang dilakukan sebaiknya tidak menyebabkan netralitas ASN di bawah para kepala daerah itu terganggu.

Sementara itu, terkait momentum Pilkada 2020, banyak gubernur, wali kota dan bupati yang diakuinya merupakan kader partai politik.

Dirinya berharap, hal ini tidak lantas dimanfaatkan untuk menggerakkan ASN di bawahnya.

"Kami harap pada Pilkada 2020 ada komitmen seluruh parpol, komitmen para calon untuk tidak menggerakkan ASN-nya.

Netralitas ASN dalam Pilkada ini sudah menjadi kesepakatan antara Komisi II, Kemendagri, DKPP, KPU, Bawaslu," tambah Tjahjo Kumolo.

Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil punya peluang

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ( LIPI ) Wasisto Raharjo Jati menilai sosok Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil punya peluang maju di Pilpres 2024.

Wasisto melihat, pemilih sekarang cenderung menyukai karakter politisi yang merangkak dari bawah dan bukan Jakarta sentris.

Sehingga, Wasisto menyebut para kepala daerah yang berprestasi memiliki peluang besar dipilih masyarakat menjadi pemimpin Indonesia pada 2024.

"Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil (berpeluang jadi pemimpin RI)," ucap Wasisto, saat dihubungi Tribunnews, Jakarta, Minggu (9/8/2020).

Sementara itu, ia menyebut jalan Prabowo Subianto untuk mencapai kemenangan cukup berat, karena elektabilitasnya telah memudar.

"Peluang itu masih ada, namun kalau melihat peta politik ke depan, sepertinya elektabilitas Prabowo tidak sekuat sebelumnya, mengingat Gerindra kini ditinggalkan koalisi pemilih umat muslim," ujar Wasisto.

FATAL Kepala Daerah Sombong Ini Ogah Tes Massal Corona Biar Dikira Sukses, Ganjar Yakin Kasus Banyak

Peluang Anies Baswedan ?

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo naik sebanyak 2,7 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya 9,1 persen menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.

Dan sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengalami penurunan dari 12,1 persen pada survei Februari lalu, menjadi 10,4 persen.

Menanggapi kondisi tersebut, Anies Baswedan awalnya mengaku santai.

Terlebih dirinya juga mengaku belum memikirkan Pilpres 2024.

Justru Anies Baswedan menyebut bahwa survei tersebut tidak bisa menjadi patokan untuk empat tahun ke depan.

"Ini sekarang tahun berapa ya," tanya Anies Baswedan yang mendadak pura-pura lupa.

"Tahun 2020, ini kan nulis 2024 ngetes surveynya sekarang," katanya.

Lantas Anies Baswedan mengibaratkan survei tersebut seperti meramalkan cuaca tahun 2022.

"Itu kaya gini lho 'ramalan cuaca tahun 2022', lho piye itu lho," ungkap Anies Baswedan.

Mendengar jawaban dari Anies Baswedan, pembawa acara Wahyu Muryadi atau bisa dipanggil 'Om Why' mengatakan bahwa politik tentu berbeda dengan ramalan cuaca.

Menurutnya, untuk politik sudah bisa dilihat sedini mungkin.

Ada Kasus Covid-19 di Pasar Tradisional, Anies Baswedan Ancam Pedagang saat Terapkan Ganjil Genap

Meski begitu, Anies Baswedan tetap menganggap bahwa survei tersebut masih belum berpengaruh banyak untuk Pilpres 2020.

"Tapi kan waktunya masih lama sekali," kata Anies Baswedan.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengaku untuk saat ini masih fokus memikirkan Jakarta.

Dan ia juga menyadari bahwa baik Ganjar Pranowo maupun Ridwan Kamil juga demikian, termasuk juga para kepala daerah lainnya.

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengaku belum mau membahas terlalu jauh yang berhubungan dengan politik.

Menurutnya ada hal yang lebih penting yakni berkaitan dengan penanganan Virus Corona di Ibu Kota.

"Lha kita-kita semua ini sekarang masih fokus ngurusin wilayahnya masing-masing, saya ngurusin Jakarta, Ganjar ngurusin Jawa Tengah," terang Anies.

"Tapi kan kemarin enggak, saya diminta-minta juga enggak mau, yang politik-politik nanti dah," imbuhnya.

"Kira-kira gini, lha belum azan masa iqomah, salat, ada tahapannya," pungkasnya.

Jadi Sorotan 2 Menteri Jokowi dan Gugus Tugas Covid-19, Jajaran Anies Baswedan Tiadakan Lagi CFD

Simak videonya mulai menit menit awal:

Tanggapan Ganjar Pranowo

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan tanggapan terkait kenaikan angka elektabilitas menuju Pilpres 2024 mendatang.

Dilansir TribunWow.com, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Ganjar Pranowo naik sebanyak 2,7 persen dari bulan Februari 2020 yang hanya 9,1 persen menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.

Dan sebaliknya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengalami penurunan dari 12,1 persen pada survei Februari lalu, menjadi 10,4 persen.

Ganjar mengaku tidak terlalu tertarik untuk membicarakan tentang hal itu.

Menurutnya, tidak etis membahas hasil survei tersebut di tengah kondisi keprihatinan masyarakat menghadapi pandemi Virus Corona.

Hal ini disampaikannya dalam tayangan Youtube KompasTV, Rabu (10/6/2020).

"Saya sebenarnya tidak terlalu tertarik untuk membicarakan soal survei," ujar Ganjar.

"Karena sebenarnya dalam kondisi masyarakat seperti ini, tidak etis lah saya mengomentari yang seperti itu," jelasnya.

Langkah Anies Baswedan soal CFD Bisa Blunder, Pakar Minta Tak Perlu digelar di Jakarta Sampai 2021

Menurut Ganjar, hasil survei tersebut biarlah menjadi perbincangan di masyarakat.

Dirinya tidak ingin terlalu jauh menanggapinya.

Gubernur kelahiran Karanganyar Jawa Tengah itu mengaku lebih memilih memikirkan hal-hal tentang penanganan Covid-19.

Dikatakannya, keselamatan masyarakat jauh lebih harus diperhatikan ketimbang mengurusi hasil survei elektabilitas tersebut.

"Biarlah survei menjadi diskursus publik, tapi bagaimana saya lebih menyiapkan agar masyarakat segera selesai dengan banyak urusan terkait dengan efek dari pandemi Covid ini," kata Ganjar.

"Itu jauh lebih menjadi perhatian saya, jadi yang survei biarkan survei, saya tak ngurusin yang ini saja," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tjahjo Sebut 5 Gubernur Berinvestasi untuk Pilpres 2024", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/08/10/11455331/tjahjo-sebut-5-gubernur-berinvestasi-untuk-pilpres-2024.
Penulis : Dian Erika Nugraheny
Editor : Krisiandi
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved