Pasca Penyerangan Acara Pernihakan di Solo, Polisi Amankan 2 Anggota Oknum Ormas
Penangkapan ini dilakukan satu hari setelah persitiwa penyerangan sebuah rumah di Metrodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
"Kami sedang memeriksa pemilik mobil. Saat ini kami terus mengumpulkan keterangan dan memburu pelaku," ujarnya.
Kejadian itu bermula saat keluarga Almarhum Assegaf Bin Jufri menggelar acara midodareni atau tradisi doa bersama sebelum pernikahan yang digelar secara tradisi keluarga.
Namun mendadak, muncul puluhan orang yang mendatangi lokasi tersebut. Mereka yang diduga kelompok laskar atau dikenal takfiri ini berteriak takbir dan meneriaki kafir serta kalimat syiah.
"Semuanya ini Habib, acaranya Habib dan tahu sendiri Habib ini masih ada riwayat keturunan Kanjeng Nabi," jelas salah satu tokoh masyarakat.
Polisi Diolok
Suasana mencekam begitu terasa tatkala oknum organisasi massa (ormas) menghampiri salah satu rumah di daerah Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.
Begitulah yang dirasakan seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
"Tak hanya teriaki bubar, bubar saja, tapi juga mengata-ngatai polisi," kata dia.
Oknum ormas itu mulanya berkumpul di pintu masuk kampung dari arah Jalan Untung Suropati sekira pukul 16.00 WIB. Mereka memenuhi jalan kampung hingga di depan rumah itu.
Itu dilakukan lantaran mendapatkan informasi bahwa sang empunya akan melaksanakan upacara adat yang bagi mereka tidak sesuai.
Meski kemudian didapati sang empunya rumah hanya mengadakan upacara pernikahan di rumah itu.
Polisi kemudian baru mendapat laporan adanya kejadian itu pukul 17.00 WIB dan langsung menerjunkan personel ke lokasi.
Polisi berseragam dan bersenjata lengkap terjun ke lokasi kejadian untuk bernegosiasi dengan oknum ormas itu. Mereka kemudian membubarkan diri menjelang Maghrib untuk menunaikan salat.
"Ramainya setelah Maghrib," kata warga tersebut.
Tak berselang lama, polisi kemudian berusaha mengevakuasi tamu yang hadir di lokasi kejadian. Namun, oknum ormas tiba-tiba melakukan penyerangan hingga mengakibatkan 3 orang terluka.
Ketiganya pun harus dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan lebih lanjut.
"Orang yang ke luar ada yang dihajar, kakinya patah dan dibawa ke rumah sakit," ujar warga tersebut.
Tak hanya menyasar tamu, oknum ormas juga merusak sejumlah kendaraan yang diduga milik para tamu.
Lemparan batu menghujam kaca mobil hingga ada yang retak hingga pecah.
"Perusakan terhadap 3 mobil, sampai dilempari batu," tutur warga itu.
"Kini mobilnya diamankan di kantor Polsek Pasar Kliwon," tambahnya.
Massa oknum ormas itu kemudian membubarkan diri namun suasa mencekam masih terasa hingga pukul 21.30 WIB.
"Mereka bubarnya setelah Isya, semua pada meninggalkan lokasi kejadian, meski begitu, ada satu dua personel masih berkeliling," ucap warga tersebut.
Kapolres Dipukul
Kapolresta Solo Kombes Pol Andy Rifai sempat kena pukul oknum ormas saat berusaha mengevakuasi korban di Mertodranan, Kelurahan/Kecamatan Pasar Kliwon.
"Waktu berupaya melindungi korban, mereka (oknum ormas) sempat memukul saya," kata Andy.
"Namun, saya tetap bertahan mengamankan korban," tambahnya.
Andy mengaku tidak mengingat berapa jumlah pukulan yang mengenai dirinya saat mengevakuasi korban.
"Saya tidak ingat," ujarnya.
"Waktu itu kita sampaikan korban akan ke luar rumah, tetapi pada saat perjalanan di tengah jalan dicegat dan saya berusaha melindungi korban," ujar Andy.
Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah H Sholahuddin Aly atau Gus Sholah menyampaikan serangan tersebut sebagai bentuk main hakim sendiri.
"Kami mengecam tindakan brutal dan main hakim sendiri oleh sekelompok orang di Solo," tegas Gus Sholah.
Menurut Gus Sholah, segala persoalan mestinya diselesaikan melalui jalur hukum yang ada. Itu mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) merupakan negara hukum.
Oleh karenanya, GP Ansor mendesak pihak kepolisian untuk menindak tegas siapapun yang terlibat dalam aksi penyerangan itu.
Itu demi menjaga kepercayaan publik pada aparat penegak hukum.
"Kami mendesak kepolisian menindak tegas para perusuh itu," kata dia.
"Kami juga mendorong aparat menjamin rasa aman pada siapapun warga Indonesia untuk menyelenggarakan kegiatan adat yang tidak melanggar norma yang berlaku," tegasnya.
• Karyawan Swasta Tak Ikut BPJS Ketenagakerjaan Bisa Akses Bantuan Pemerintah Ini, Nilainya Sama
• Pengumuman SBMPTN 2020 Jumat 14 Agustus 2020, Login pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id dan 12 Link Mirror
• Ketua PA 212 Sebut Masa Prabowo Sudah Habis di Pilpres, PKS Justru Sarankan Lakukan Ini
Terpisah, Ketua PC GP Ansor Kota Solo, Arif Sarifudin menambahkan, pihaknya prihatin dengan aksi anarkisme yang terjadi di Mertodranan itu.
"Kami mengecam tindakan anarkis ini," ucap dia.
"Kita mendorong aparat kepolisian untuk segera menindak tegas pelakunya," tambahnya.
Arif berharap masyarakat untuk tidak terpancing dengan provokasi yang diberikan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita jaga Kota Solo agar tetap aman dan kondusif, terlebih menjelang Pilkada 2020," ucapnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Terungkap, Ini Sebab Polisi Baru Tangkap Pelaku Penyerangan oleh Anggota Ormas di Pasar Kliwon Solo, https://solo.tribunnews.com/2020/08/10/terungkap-ini-sebab-polisi-baru-tangkap-pelaku-penyerangan-oleh-anggota-ormas-di-pasar-kliwon-solo?page=all&_ga=2.95750938.764124502.1597111147-596659189.1571174443.