Sembunyikan Sabu di Dubur

Sembunyikan Masing-masing 3 Poket Sabu di Dubur, Dua Pria Ini Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

Setelah beberapa kali lolos menjemput sabu dari Tawau, Malaysia, menuju Sulawesi Tengah (Sulteng), Aswirdan dan Nur Wahid akhirnya dibekuk personel Di

Penulis: Amiruddin |
TRIBUNKALTIM.CO/AMIRUDDIN
Wakil Diresnarkoba Polda Kaltara, AKBP Dani Arianto mengatakan, kedua pria yang simpan paket sabu di dalam dubur terancam pidana minimal lima tahun, dan maksimal 20 tahun penjara atau seumur hidup. 

Saat diperiksa di rumah sakit, polisi menemukan sabu yang disembunyikan di dubur keduanya sebanyak enam paket plastik bening. 

Diberitakan sebelumnya, dua warga Sulawesi Tengah (Sulteng), yang dibekuk Ditresnarkoba Polda Kalimantan Utara (Kaltara), dihadirkan dalam pers rilis pengungkapan narkotika jenis sabu, Rabu (12/8/2020).

Dua pria yang dibekuk di Kota Tarakan itu, bernama Aswirdan dan Nur Wahid.

Dari keduanya, polisi menyita total sabu seberat 300,74 gram, yang dikemas dalam enam paket plastik bening.

Masing-masing tersangka menyembunyikan tiga paket sabu dalam duburnya.

Aswirdan mengatakan, ia telah sembilan kali menjemput sabu di Tawau, Malaysia.

Sabu tersebut dijemput atas perintah seseorang inisial P, yang berada di Sulteng.

"Kami dikontrol lewat telepon saja, dan sudah sembilan kali membawa sabu dari Tawau. Biasanya kami lewat bandara di Palu, Balikpapan, dan Tarakan, selama ini lolos saja. Modusnya sama pak, sabu disembunyikan di dubur," kata Aswirdan, kepada TribunKaltim.co.

Aswirdan mengaku, modus menyembunyikan sabu di dubur, atas perintah pria yang memesan sabu itu di Sulteng.

Untuk menyembunyikan sabu di dubur, ia harus menahan rasa sakit.

"Sabu dimasukan sendiri ke dubur. Selain sakit, harus menahan juga agar tidak buang air besar. Selama menjemput sabu, itu hanya minum air putih,'' ujarnya.

Aswirdan menambahkan, ketika menjemput sabu di Tawau, ia menginap di hotel, yang telah disiapkan.

Setiap kali transaksi, sabu diantar oleh orang yang berbeda ke kamar hotel.

"Orang yang antar sabu, saya tidak kenal pak. Saya hanya terima barang saja, untuk diantar ke Sulteng dari Tawau. Yang antar itu orangnya beda-beda," tuturnya.

Aswirdan mengaku, ia telah menjalankan aksinya sejak Desember 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved