Virus Corona
Yang Ditakutkan Terjadi, Muncul Klaster Covid-19 dari Sekolah Tatap Muka, Puluhan Anak Jadi Korban
Yang ditakutkan terjadi, muncul klaster covid-19 dari sekolah tatap muka, puluhan anak jadi korban
TRIBUNKALTIM.CO - Yang ditakutkan terjadi, muncul klaster covid-19 dari sekolah tatap muka, puluhan anak jadi korban.
Puluhan anak di Jawa Tengah terpapar Virus Corona yang berasal dari kegiatan sekolah tatap muka.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim memberi lampu hijau kepada daerah di Zona Hijau dan Zona Kuning untuk menggelar sekolah tatap muka.
Diketahui, selama masa pandemi Virus Corona ini sekolah menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh atau PJJ.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diminta menghentikan kegiatan belajar mengajar ( KBM) tatap muka di semua sekolah selama pandemi covid-19.
Hal ini menyusul munculnya klaster baru penyebaran covid-19 di sejumlah sekolah di Jawa Tengah, seperti Kabupaten Tegal dan Pati.
• Bareskrim Tetapkan Djoko Tjandra Sebagai Tersangka di 2 Kasus Sekaligus yang Seret Jenderal Polri
• Hagia Sophia Jadi Klaster Baru Virus Corona, Banyak Politikus Turki Terjangkit, Bagaimana Erdogan?
• Luhut Pandjaitan Bongkar Kunci China Redam Kemiskinan dan Satukan 1,4 Miliar Penduduk, Komunisme
• Kabar Gembira Jawa Timur, Wilayah Risma Resmi Jadi Zona Oranye, Pakar Epidemiologi Ingatkan Hal Ini
Pemerintah pun diminta memperkuat pembelajaran daring.
"Dengan munculnya klaster baru penyebaran covid-19 di sekolah, tak ada pilihan selain menghentikan pembelajaran tatap muka.
Jangan sampai anak-anak menjadi korban," kata Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto, Jumat (14/8/2020).
Yudi mengaku munculnya klaster baru covid 19 di sekolah sesuai prediksi.
Alasannya, banyak masyarakat yang masih abai pada protokol kesehatan.
Terlebih kebiasaan masyarakat tersebut kerap diikuti anak-anak.
Dia mengatakan, sebanyak 35 santri di salah satu pesantren di Pati terkonfirmasi positif covid-19 setelah dilakukan test swab.
Sementara di Kabupaten Tegal, satu siswa dinyatakan positif covid-19, dan 29 orang disebut menjadi kontak eratnya di SD Bogares Kidul 02, Kecamatan Pangkah.
Yudi mengatakan, jika pembelajaran tatap muka itu masih dilakukan, meski di zona hijau, tetap membahayakan kesehatan anak.