Virus Corona

Yang Ditakutkan Terjadi, Muncul Klaster Covid-19 dari Sekolah Tatap Muka, Puluhan Anak Jadi Korban

Yang ditakutkan terjadi, muncul klaster covid-19 dari sekolah tatap muka, puluhan anak jadi korban

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
MASUK SEKOLAH - Orang tua mengawasi dari luar ruang kelas anak-anaknya masuk sekolah di SDN 030 Balikpapan Utara, Senin (15/7). Pada hari pertama masuk sekolah ini, siswa baru hanya belajar tentang pengenalan lingkungan sekolah 

Di tengah persebaran kasus covid-19 yang masih tinggi, Provinsi Jawa Timur merencanakan akan melakukan uji coba membuka kembali sekolah atau melaksanakan pembelajaran tatap muka.

Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dalam acara Apa Kabar Indonesia Pagi, Senin (10/8/2020).

 Deretan Bantuan Pemerintah Selain BLT Karyawan Swasta, Sri Mulyani: Nilainya Sama, Rp 600 Ribu Juga

 Masih Ada PNS, TNI, Polri dan Pensiunan yang Belum Terima Gaji ke-13, Sri Mulyani Jelaskan Alasannya

 Pesan Haru Walikota di Kalimantan yang Gigih Berjuang, Akhirnya Dimakamkan dengan Protokol covid-19

 Heboh, Warga Histeris Lihat Kelahiran Anak Sapi Berkepala 2 Bermata 4, Penjelasan Dinas Peternakan

Rencana tersebut tentunya menindaklanjuti keputusan dari pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sabtu (8/8/2020).

Seperti yang diketahui, sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim telah menyatakan memperbolehkan setiap sekolah menggelar pembelajaran tatap muka untuk daerah Zona Hijau dan Zona Kuning.

Menurut Khofifah, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menanggapi positif keputusan dari Nadiem Makarim dan telah sepakat untuk melakukan uji coba.

Dikatakannya, uji coba pembukaan sekolah akan dilakukan di jenjang pendidikan SMA dan SMK, mulai 18 Agustus 2020 mendatang.

Namun tetap dengan catatan daerah tersebut berada di Zona Kuning.

"Saya ingin menyampaikan bahwa basis kami sudah mengirim surat ke bupati dan wali kota Pemprov Jawa Timur bahwa tanggal 18 Agustus besok kita akan uji coba pembukaan proses belajar mengajar untuk SMA dan SMK, uji coba," ujar Khofifah.

Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa dalam uji coba tersebut akan dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Oleh karena, dirinya memastikan bahwa proses pembelajaran tidak bisa dilakukan seperti waktu sebelum adanya covid-19.

Mulai dari pengurangan kapasitas setiap ruang hingga memangkas waktu pembelajarannya.

"Uji coba ini untuk wilayah yang Zona Kuning kita minta membuka separuh dulu, 50 persen," katanya.

"Yang zona orange kita minta membuka 25 persen masing-masing hanya menyiapkan 4 mata pelajaran. Dari 4 mata pelajaran, masing-masing adalah 45 menit," jelasnya.

Lebih lanjut, dirinya menegaskan bahwa pembukaan sekolah sifatnya masih uji coba, sehingga keputusannya pun masih bisa berubah sewaktu-waktu dengan menyesuaikan status daerahnya.

Namun untuk daerah zona merah dipastikan belum bisa melakukan uji coba pembukaan sekolah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved