Amien Rais Kembali Kritik Keras Jokowi, Refly Harun Bereaksi: Dengarkan, Kalau Keliru Abaikan Saja

Amien Rais kembali kritik keras Jokowi, Refly Harun bereaksi: Dengarkan, kalau keliru abaikan saja

Editor: Rafan Arif Dwinanto
YouTube Refly Harun
Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun (kiri), dan Politikus Senior Amien Rais (kanan), dalam kanal YouTube Refly Harun, Kamis (21/5/2020). Amien Rais secara terang-terangan menyampaikan wejangan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

TRIBUNKALTIM.CO - Amien Rais kembali kritik keras Jokowi, Refly Harun bereaksi: Dengarkan, kalau keliru abaikan saja.

Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menyoroti kritik keras yang kembali dilontarkan Amien Rais kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Refly Harun pun meminta Pemerintah mendengarkan lebih dulu semua kritik yang masuk.

Kemudian, jika kritik atau saran itu dianggap keliru, kata Refly Harun, Pemerintah bisa mengabaikannya.

Mantan Ketua Umum PAN, Amien Rais, baru-baru ini melontarkan kritikan keras terhadap pemerintahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Kritikan tersebut disalurkan oleh Amien Rais melalui internet dengan tajuk 'Pilihan Buat Pak Jokowi: Terus atau Mundur'.

Kepala Desa di Jawa Timur Ngamuk Lihat Kualitas Daging BNPT, Warganya Muntah, Suplier Disorot

 Eks Panglima TNI, Rocky Gerung, Refly Harun Cs Bakal Sampaikan Maklumat ke Jokowi, Din: Jangan Sinis

 Cocok di WhatsApp - Facebook, Kumpulan Ucapan HUT ke-75 RI, Ada dari Soekarno dan Jenderal Sudirman

 Tak Sampai Puluhan Juta, Ke Polisi, Mucikari Blak-blakan Bongkar Harga Artis FTV Ini Sekali Kencan

Menanggapi kritikan tersebut, pakar hukum tata negara Refly Harun mempertanyakan suara siapa sebenarnya yang diwakili oleh Amien Rais.

Lewat video kanal YouTube Refly Harun, Jumat (14/8/2020), di awal segmen video, Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu telah membahas sekilas soal isi kritikan Amien Rais.

"Sekarang suara seperti Prof Amien Rais ini kita tidak tahu apakah suara mayoritas masyarakat Indonesia, the silent majority, ataukah suara segilintir elit politik saja," ujar Refly.

Terlepas dari suara siapa yang diwakili oleh Amien, Refly menyarankan agar pemerintah mau mendengarkan.

Refly menambahkan bahwa pemerintah juga harus mendengar suara dari Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).

"Kalau kita ingin berdemokrasi yang sehat ya dengarkan saja sesungguhnya apa persoalan terbesar yang disampaikan Professor Amien Rais," papar dia.

"Itu harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah."

Refly mengatakan apabila saran yang disampaikan oleh para oposisi terbukti bermanfaat maka pemerintah bisa melakukan saran-saran tersebut.

"Kalau memang masukannya benar, masukannya bagus ya tidak ada salahnya kalau itu dilaksanakan," kata dia.

"Tapi kalau tidak benar, tidak bagus atau dianggap keliru ya sudah abaikan saja."

"Pemerintah tetap jalan dengan skenarionya untuk menambah legitimasi mereka sendiri," lanjutnya.

Menurut Refly tidak masalah untuk mengemukakan pendapat, termasuk soal menuntut presiden untuk mundur.

"Jadi jangan terlalu khawatir, karena kita harus bisa belajar berdemokrasi, belajar berbeda pendapat, bahkan perbedaan pendapat yang paling genting sekalipun," kata dia.

 Nasib Tragis Istri Muda, Jenazahnya Sempat Dicueki Tetangga yang Tak Menduga, Curhat Kerap Dipukuli

"Yaitu soal menuntut presiden mundur," imbuhnya.

Refly mengatakan bahwa tuntutan dari satu orang memang bisa diabaikan.

Ia lalu mengungkit momen turunnya Presiden Soeharto di mana banyak masyarakat menginginkan agar Presiden Soeharto turun.

Refly menekankan bahwa apabila banyak masyarakat yang menginginkan presiden untuk mundur maka suara tersebut tidak bisa lagi diabaikan.

"Tentu hal tersebut tidak bisa diabaikan begitu saja," tandasnya.

Sebut Pemerintahan Jokowi Memecah Belah

Satu contoh kritikan yang dilontarkan oleh Amien Rais kepada pemerintahan di era Jokowi, menurutnya pemerintahan yang dipimpin oleh Jokowi memiliki ketakutan dan kecurigaan terhadap kaum Islam yang bersifat kritis.

Kritik tersebut dilontarkan oleh Amien melalui akun media sosial Instagramnya, @amienraisofficial, Rabu (12/8/2020).

Amien menilai selama Jokowi memimpin hingga di periode keduanya ini, demokrasi di Indonesia justru semakin memburuk.

 Satgas PEN Beber Progres Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu, Cek Namamu Terdaftar Apa Tidak

"Perkembangan politik nasional bukan semkain demokratis tetapi malahan kian jauh dari spirit demokrasi," ujarnya.

Bahkan Amien mengklaim perpolitikan di masa Jokowi telah menyebabkan perpecahan antar bangsa.

"Tidak berlebihan bila dikatakan hasil pembangunan politik di masa Jokowi telah memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," kata dia.

Secara spesifik, Amien mengklaim pemerintah saat ini memiliki kecurigaan terhadap umat Islam.

"Kecurigaan dan ketakutannya terhadap umat Islam yang bersikap kritis dan korektif terhadap rezim begitu jelas kita rasakan," papar Amien.

Amien menyebut terjadi kriminalisasi dan persekusi terhadap ulama-ulama.

Namun Amien tidak menyebutkan nama siapa ulama yang ia maksud.

"Kriminalisasi dan demonisasi, dan persekusi terhadap para ulama yang beramar-ma'ruf dan bernahi-munkar telah menjadi rahasia umum," terangnya.

Kemudian, Amien menyarankan agar Jokowi tidak bersikap memihak, hanya membela para pendukungnya.

"Membela sekitar separuh anak bangsa dan menjauhi bahkan kelihatan memusuhi sekitar separuh anak bangsa lainnya," kata Amien.

• TERKUAK Sederet Kode Khusus Prostitusi Online via Aplikasi MiChat, Sekali Kencan Rp 400 Ribu

Ia menjelaskan bangsa Indonesia akan semakin terpecah bila terjadi politik partisan.

"Tidak boleh seorang presiden terjebak pada mentalitas 'koncoisme'," tandasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Amien Rais Kritik Jokowi, Refly Harun: Suara Mayoritas Atau Segelintir Elit Politik, https://wow.tribunnews.com/2020/08/15/soal-amien-rais-kritik-jokowi-refly-harun-suara-mayoritas-atau-segelintir-elit-politik?page=all.

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved