Kepala Desa di Jawa Timur Ngamuk Lihat Kualitas Daging BNPT, Warganya Muntah, Suplier Disorot
Reaksi Kepala Desa di Jawa Timur ngamuk lihat kualitas daging BNPT, warganya muntah, suplier disorot
TRIBUNKALTIM.CO - Reaksi Kepala Desa di Jawa Timur ngamuk lihat kualitas daging BNPT, warganya muntah, suplier disorot.
Seorang Kepala Desa di Tuban mengamuk setelah mendapati warganya sakit dan muntah.
Diketahui, warga tersebut sakit usai menyantap daging bantuan dari BNPT yang ternyata sudah busuk.
Tak terima, sosok Kades ini langsung mendatangi suplier daging tersebut.
Seorang Kepala Desa ( Kades) di Tuban, Jawa Timur, bernama Arif Rahman Hakim mengamuk lantaran mengetahui warganya sakit dan muntah-muntah akibat mengonsumsi daging busuk.
Ironisnya, daging itu merupakan daging pemberian dari program Bantuan Pangan Non-Tunai ( BPNT).
• Eks Panglima TNI, Rocky Gerung, Refly Harun Cs Bakal Sampaikan Maklumat ke Jokowi, Din: Jangan Sinis
• Cocok di WhatsApp - Facebook, Kumpulan Ucapan HUT ke-75 RI, Ada dari Soekarno dan Jenderal Sudirman
• Tak Sampai Puluhan Juta, Ke Polisi, Mucikari Blak-blakan Bongkar Harga Artis FTV Ini Sekali Kencan
• Nasib Tragis Istri Muda, Jenazahnya Sempat Dicueki Tetangga yang Tak Menduga, Curhat Kerap Dipukuli
Tak hanya mendatangi lokasi penyalur bantuan, Arif juga mengamuk dan langsung membuang daging-daging busuk yang hendak disalurkan.
Warganya Muntah
Betapa kagetnya Arif, Kepala Desa Socorejo, mengetahui bahwa daging bantuan yang diterima salah satu warga Desa Socorejo dalam kondisi busuk dan berbau tidak sedap.
Hal itu ia ketahui bermula dari laporan warganya.
"Itu warga saya, suaminya Ibu Rami, saya lupa namanya, kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," ujar Arif, Kamis (13/8/2020).
Sakit perut usai menyantap daging busuk bantuan, warga pun melaporkan kepada Kepala Desa mereka.
Merasa geram lantaran warganya mendapatkan bantuan daging busuk, Arif mendatangi agen penyalur bahan pokok program BPNT.
Ia semakin terkejut karena mendapati beberapa bungkusan daging ayam mulai membusuk di lokasi itu.
Arif marah dan langsung membuang daging-daging busuk itu ke jalan.
Daging-daging beraroma tak sedap itu sedianya akan dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.
Suplier Disorot
Arif menyayangkan bantuan tak layak itu akan disalurkan pada warga yang kurang mampu.
Ia meminta agen dan penyalur tak main-main dengan program bantuan pemerintah.
Warga, kata dia, tak bisa berbuat banyak walaupun bantuan yang mereka terima tak layak.
Akibatnya, mereka menerima daging busuk itu dan muntah-muntah usai mengonsumsinya.
Merespons hal tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban Joko Sarwono memastikan daging-daging tersebut telah diganti daging baru dan mengevaluasi supplier.
• Satgas PEN Beber Progres Pencairan BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu, Cek Namamu Terdaftar Apa Tidak
"Pagi ini sudah diganti yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," ujar dia.
Joko tetap akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai supplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.
"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggung jawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan.
Serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia.
Kades Sewa PSK
Tingkah nakal oknum Kepala Desa ini terungkap setelah seorang pekerja seks komersial yang juga merupakan mahasiswi membuat pengakuan.
RH, mahasiswi cantik ini mengaku telah menjadi langganan seorang Kepala Desa (Kades).
Parahnya, mahasiswi ini menyebut sang Kepala Desa menggunakan jasanya setiap dana desa cair.
• Pria Ini Pacari Dua Pelajar Perempuan di Bawah Umur, Lalu Dijual ke Lelaki Hidung Belang Via MiChat
• Kisah 6 ABG Liburan, Kehabisan Uang, Terpaksa Jual Diri di Prostitusi Online Via WhatsApp dan MiChat
• Dibongkar Polisi, Prostitusi Online ABG di Kalsel, Tarif Kencan Rp 300- 600 Ribu Via Aplikasi MiChat
• TERKUAK Sederet Kode Khusus Prostitusi Online via Aplikasi MiChat, Sekali Kencan Rp 400 Ribu
Wanita berusia 20 tahun ini mengaku tetap menjajakan diri di tengah pandemi covid-19 melalui aplikasi MiChat.
RH Blak-blakkan, bahwa pelanggannya mulai dari oknum pejabat hingga pengusaha.
Bahkan, ada pula oknum Kepala Desa (Kades) tetap rutin mem-booking RH.
Mahasiswi RH selalu melayani nafsu birahi para oknum Kepala Desa.
Ia bahkan berhari-hari melayani satu oknum Kepala Desa.
“Pakde (Kepala Desa) kadang sekali datang dalam enam bulan.
Kalau datang kadang kita dibooking tiga hari, sehabis pencairan gaji (dana desa),” ujar RH kepada awak media sebagaimana dikutip dari antvklik.com.
Gadis bertubuh mungil yang mengaku mahasiswi semester lima di salah satu kampus di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, itu mengaku bahwa pelanggannya ada dari beberapa kabupaten.
“Ada beberapa, kebanyakan dari kabupaten kalau desa. Nggak usah saya sebutkan alamatnya,” ujarnya.
• Cara Mengecek Nama Kamu Terdaftar Sebagai Penerima BLT Karyawan Swasta Rp 600 Ribu Per Bulan
• Hati-hati Terima Telepon dari Nomor tak Dikenal, Saldo Nasabah Raib Usai Ditelpon, Ini Kronologinya
Selama covid-19 dirinya pun sepi pelanggan lantaran adanya larangan melakukan perjalanan lintas daerah.
“Ada juga yang nekat datang, tapi hanya satu atau dua orang,” jelasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Kades Mengamuk dan Buang Daging Bantuan yang Busuk ke Jalan: Warga Saya Sakit dan Muntah-muntah", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/08/14/06160051/saat-Kades-mengamuk-dan-buang-daging-bantuan-yang-busuk-ke-jalan-warga-saya?page=all.