Danjen Kopassus Bongkar Kejinya Kelompok Mujahid Ali Kalora, Poso, Semua Jasad Korban Memilukan

Danjen Kopassus bongkar kejinya kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, Poso, semua jasad korban memilukan

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS.com/MANSUR
Basri alias Bagong dibawa dengan pengawalan ketat Satgas Tinombala 2016 di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu (14/9/2016). 

TRIBUNKALTIM.CO - Danjen Kopassus bongkar kejinya kelompok Mujahid Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora, Poso, semua jasad korban memilukan.

Aparat TNI dan Polri dalam Satgas Tinombala terus memburu gerombolan teroris yang bersembunyi di pegunungan Poso.

Kelompok bernama Mujahid Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora ini terkenal sadis dalam menghabisi korban-korbannya.

Danjen Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa pun membongkar modus-modus keji pembantaian teroris ini.

Komandan Jenderal Kopassus Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengungkap sadisnya perbuatan yang dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Pimpinan Ali Kalora kepada masyarakat di Poso.

Ia mengungkap, kelompok Ali Kalora tak segan mengancam, menyandera, bahkan membunuh masyarakat di Poso.

Acara Najwa Shihab, Ridwan Kamil Bikin Pantun Buat Ganjar dan Anies, Ada Nama Luna Maya-Aura Kasih

 3,7 Juta Rekening Belum Terdaftar Penerima BLT Karyawan Swasta di BPJS Ketenagakerjaan, Cek Namamu

 Tahun Baru Islam 1 Muharram 1441 H, Bacaan Niat dan Jadwal Puasa Asyura, Tasuah dan Ayyamul Bidh

 Heboh di Instagram, Lomba Menatap Foto Mantan Pacar di Hari Kemerdekaan, Begini Fakta Sebenarnya

Menurut Cantiasa mereka akan melakukan hal tersebut kepada masyarakat biasanya untuk mendapatkan logistik dan makanan.

"Masyarakat ini diancam dan sebagainya kalau tidak menyerahkan makanan atau logistik itu ya dibunuh di sana.

Dan tidak main-main, mereka membunuh itu dengan sadis.

Semua modusnya itu dengan potong leher," kata Cantiasa dalam tayangan Podcast Puspen TNI di kanal Youtube resmi Puspen TNI yang diunggah pada Senin (17/8/2020).

Cantiasa pun mengungkapkan insiden yang terjadi belum lama ini terhadap petani bernama Agus.

Agus dibunuh oleh kelompok MIT pimpinan Ali Kalora beberapa waktu lalu.

Jenazah Agus, kata Cantiasa, ditemukan dengan kondisi mengenaskan dengan penuh luka sayatan.

"Di sana ada petani atas nama Agus sedang melaksanakan kegiatan di kebun dan sebagainya, ternyata mereka di sana dibunuh.

Dan korban itu jenazahnya itu sangat-sangat memilukan.

Itu ada sayatan-sayatan di badannya. Jadi sangat-sangat kejam mereka," kata Cantiasa.

Bahkan masyarakat di sana, kata dia, mengalami ketakutan dan trauma terhadap kelompok tersebut.

"Jadi masyarakat ketakutan di sana, trauma, sehingga aparat keamanan baik TNI dan Polri di sana, ada Satgas Tinombala itu dalam rangka untuk mengatasi aksi terorisme di Poso," kata Cantiasa.

 Punya Firasat, Suami Pasang CCTV di Rumah untuk Pantau Istrinya, Langsung Shock dan Lapor Polisi

Diberitakan Kompas.com sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Syafril Nursal memastikan pembunuhan terhadap Agus Balumba.

Seorang petani di Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Selain membunuh, Syafril mengatakan, kelompok bersenjata itu juga merampas sejumlah barang milik korban seperti jam tangan dan ponsel.

"Dari hasil kajian kita, dan barang bukti yang kita temukan, kejadian itu dilakukan oleh kelompok MIT.

Dan perbuatan itu sangat keji, sadis dan kejam," kata Syafril di Mapolda Sulteng, Selasa (11/8/2020).

Syafril mengatakan, ada tujuh sampai 10 orang yang terlibat dalam pembunuhan petani tersebut.

Mereka adalah orang yang masuk dalam daftar pencarian orang oleh Satgas Operasi Tinombala.

Diberitakan Harian Kompas, Agus Balumba (45), warga Desa Sangginora, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, ditemukan tewas dengan banyak luka sayatan di tubuhnya, Minggu (9/8/2020).

Jenazahnya ditemukan tak jauh dari pondok kebun jagungnya.

Dari keterangan rekan korban yang selamat, Polda Sulteng memastikan pelakunya anggota MIT.

Kejadian bermula saat Agus dan AP pergi ke kebun, Sabtu (8/8/2020) pukul 17.30 WITA.

Mereka melihat sejumlah orang tak dikenal ada di sekitar dan di dalam pondok.

Orang-orang itu sempat bertanya tentang keberadaan petugas keamanan di Desa Sangginora yang dijawab keduanya tak ada petugas di desa itu.

Mereka lalu menanyakan jalan ke suatu tempat dan meminta Agus menggambarkan rute ke sana.

Akan tetapi, tiba-tiba Agus dipukul hingga tersungkur di tanah.

Melihat kejadian itu, AP melarikan diri.

Ia tiba di kampung terdekat pada Minggu sekitar pukul 06.30 Wita.

Kelompok yang sama juga sempat menghadang rombongan Dinas Kesehatan Kabupaten Poso di Jalan Poros Lembah Napu-Poso, sekitar Desa Sangginora pada Sabtu malam.

 Hasil Liga Eropa, Mirip Bayern vs Barcelona, Inter Milan Tatap Final Usai Bantai Shakhtar Donetsk

Mereka menggeledah isi mobil dan mengambil sejumlah barang, seperti beras.

Desa Sangginora terletak di Jalan Poros Lembah Napu, Poso, dengan kota Poso.

Desa itu berbatasan langsung dengan bagian pegunungan yang membentang dari Poso hingga ke Kabupaten Parigi Moutong ke arah utara.

Sangginora berjarak 40 kilometer dari kota Poso.

Dalam catatan Harian Kompas, ada 15 warga meninggal di tangan MIT sejak 2015.

Pada 2020, ada dua warga Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, yang juga tewas dibunuh kelompok terorisme tersebut.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Danjen Kopassus Ungkap Sadisnya Kelompok Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora, https://www.tribunnews.com/nasional/2020/08/18/danjen-kopassus-ungkap-sadisnya-kelompok-teroris-mit-pimpinan-ali-kalora?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved