Seru ILC Tadi Malam, Said Didu Mengaku Soal KAMI ke Karni Ilyas, Singgung Sakit Hati hingga Ancaman
Seru ILC TV One tadi malam, Said Didu mengaku soal KAMI ke Karni Ilyas, singgung sakit hati hingga ancaman
TRIBUNKALTIM.CO - Seru ILC TV One tadi malam, Said Didu mengaku soal KAMI ke Karni Ilyas, singgung sakit hati hingga ancaman.
Tayangan Indonesia Lawyers Club ( ILC ) tadi malam berlangsung seru yang menghadirkan narasumber para deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Presiden ILC, Karni Ilyas mengundang sejumlah deklarator KAMI, seperti Said Didu dan Gatot Nurmantyo.
Bahkan di ILC tadi malam, Karni Ilyas seolah memberi panggung terhadap para deklarator KAMI untuk membeberkan alasan mendirikan koalisi tersebut saat momen HUT Kemerdekaan RI.
Dilansir TribunWow.com, Said Didu membeberkan alasannya bergabung dengan KAMI di ILC.
• ILC Semalam, Prof Salim Said Ungkap Sosok yang Dorong Joko Widodo Jadi Presiden: Jangan Hina Jokowi
• MENGEJUTKAN! Fahri Hamzah Buka-bukaan Soal Honor jadi Pembicara ILC, Jumlahnya Langsung jadi Sorotan
• Blak-Blakan di ILC, Bicara Ketersingggungan, Refly Harun Mengaku Sulit Bedakan Presiden dan Jokowi
Dalam acara Indonesia Lawyers Club ( ILC ), Selasa (18/8/2020), Said Didu mengaku sakit hati melihat ancaman buruk yang kemungkinan akan menimpa Indonesia.
Khususnya ancaman dalam sektor keuangan di tengah krisis yang melanda dan diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
Hingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi yang mengalami minus, yakni minus 5,32 persen pada kuartal kedua.
"Saya ulangi lagi mari kita bicara dengan hati nurani yang bersih, jangan menganggap bahwa karena Said Didu ada di KAMI, Said Didu ada di luar, maka sakit hati," jelasnya.
"Saya sakit hati melihat angka-angka yang mengancam negaraku," ungkap Said Didu.
Namun dirinya menolak ketika ada anggapan bahwa alasan bergabungnya dengan KAMI karena sakit hati terlempar dari pemerintahan.
"Bukan sakit hati karena apa," tegasnya.
"Negaraku sedang terancam, tapi ada orang masih pura-pura bahagia."
• Tampil di ILC, Eks Panglima TNI Bongkar Rasa Sakit Hatinya, Gatot Nurmantyo: Kami Tak Mau Diam Saja
Selain itu, Said Didu mengatakan ada alasan lain yang memantabkan dirinya gabung dalam KAMI.
Ia mengaku peluang untuk bersuara dan mendapatkan perhatian jauh lebih besar dibandingkan seorang diri.
"Apa karena gara-gara itu Pak Said Didu bergabung dengan KAMI ?" tanya Karni Ilyas.
"Oh tidak juga, dari ngobrol-ngobrol juga kelihatannya kalau saya berteriak sendiri kurang kencang ya cari aja, berteriak banyak siapa tahu mendapat perhatian," terangnya.
"Tetapi enggak diperhatikan juga enggak apa-apa, minimal kalau ditanya nanti di akhirat saya sudah berbuat sesuai dengan kemampuan saya," pungkasnya.
Simak videonya mulai menit ke- 15.40
Said Didu Peringatkan Jokowi Ancaman Infrastruktur Trap
Dalam kesempatan yang sama, Said Didu juga memberikan peringatakan kepada pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).
Dilansir TribunWow.com, Said Didu meminta supaya Pemerintah berhati-hati dalam pembangunan infrastruktur yang diketahui sangat jor-joran.
Mulai dari pembangunan jalan tol, hingga pembangunan infrastruktur transportasi lainnya, seperti pelabuhan dan bandara-bandara internasional.
Said Didu mengatakan bahwa dalam kemajuan pembangunan sebuah negara tidak hanya dilihat dari sektor infrastruktur.
Dan menurutnya, semakin banyak infrastruktur yang dibangun dan melebihi batas kebutuhan justru akan memberikan dampak negatif di kemudian hari.
Meski begitu, Said Didu tidak langsung menyalahkan Jokowi yang dikatakannya sempat mengeluhkan banyaknya bandara internasional meski Jokowi sendiri yang meresmikan.
Jokowi menilai kondisi tersebut terjadi lantaran tidak adanya koordinasi yang baik dengan bawahannya.
"Saya ingin menunjukkan pembangunan infrastruktur yang dibangga-banggakan, bandara, pelabuhan, jalan dan lain lain dan dampaknya terhadap ekonomi," ujar Said Didu.
"Kita lihat, saya pikir Bapak Presiden sudah kaget juga mengapa bandara internasional banyak sekali, tetapi tahun lalu bangga sekali meresmikan bandara," sambungnya.
"Nah, ini menurut saya penyebabnya adalah karena tidak mungkin anak buahnya tidak menyampaikan analisis yang pas bahwa ini sudah kelebihan," jelasnya.
• Blak-Blakan di ILC, Bicara Ketersingggungan, Refly Harun Mengaku Sulit Bedakan Presiden dan Jokowi
Said Didu lantas mengingatkan ancaman infrastruktur trap yang kemungkinan besar akan dialami oleh Indonesia.
Dirinya menjelaskan bahwa semakin banyak infrastruktur, seperti bandara internasional maka dari fungsinya pun berkurang.
Jika itu terjadi, maka banyak bandara-bandara yang justru pelayanannya sepi.
Dengan demikian hanya akan menjadi beban ekonomi negara.
Terlebih seperti yang diketahui, Indonesia sendiri dari segi keuangan bisa dikatakan hanya pas-pasan sebagai negara berkembang.
"Saya katakan Indonesia sekarang menghadapi namanya ancaman infrastruktur trap. Jadi infrastruktur hanya bisa memberikan dampak positif apabila jumlahnya pas, apabila jumlah lebih maka akan menjadi beban ekonomi," ungkapnya.
"Jalan tol, pelabuhan, bandara menjadi beban ekonomi, karena semua bandara sekarang kosong," kata Said Didu.
"Infrastruktur trap itu akan sangat bahaya bagi suatu negara yang keuangannya pas-pasan karena kemungkinan besar itu akan dijual ke asing," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)
(*)