Singgung Sumpah Pribadinya, Gatot Nurmantyo Ungkap Alasan Gabung KAMI di ILC 'Saya Diam'
Di depan Karni Ilyas, Gatot Nurmantyo menceritakan kisahnya sedari awal hingga akhirnya bergabung dengan gerakan KAMI.
TRIBUNKALTIM.CO - Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo buka-bukaan alasan dirinya bergabung dengan gerakan Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia ( KAMI ) .
Pernyataan terbuka Gatot Nurmantyo tersebut diungkapkannya di acara Indonesia Lawyers Club ( ILC )
Di depan Karni Ilyas, Gatot Nurmantyo menceritakan kisahnya sedari awal hingga akhirnya bergabung dengan gerakan KAMI.
Pada kesempatan itu, Gatot Nurmantyo juga sempat menyinggung sumpahnya.
Mulanya ia menjelaskan alasan mengapa dirinya selama ini diam saja.
"Banyak orang tanya, tadi saya ditanya oleh Andik tvOne kenapa dari 2017 saya diam, diam, diam tiba-tiba saya muncul."
"Itu dari hasil perenungan saya Bung Karni bahwa saya telah diberikan kenikmatan yang luar biasa," tutur Gatot.
• Seru ILC Tadi Malam, Said Didu Mengaku Soal KAMI ke Karni Ilyas, Singgung Sakit Hati hingga Ancaman
• Leher dan Tangan Terikat Tali, Anggota TNI Tewas Tergantung di Pohon, Ini Tugas Terakhirnya
• ILC Semalam, Prof Salim Said Ungkap Sosok yang Dorong Joko Widodo Jadi Presiden: Jangan Hina Jokowi
• Prediksi Semifinal Liga Champions, Setelah Juventus dan Man City, Lyon Taklukkan Bayern Munchen?
Gatot mengaku selama ini telah merenung dan merasa bahwa dirinya rupanya sudah diberikan segala kenikmatan oleh Tuhan.
Mulai dari karier hingga kebahagiaan keluarga.
"Sebagai orang yang berkarya di TNI sampai puncak Panglima TNI, pangkat Jenderal penuh, sebagai orang laki-laki saya menikah, punya anak, anak saya dua-duanya S2 sudah menikah, punya karier sendiri."
"Tidak di bawah bayang-bayang orangtuanya dan sudah punya cucu laki-laki dan perempuan lengkap," ujar Gatot.
Maka dirinya sempat bertanya-tanya apa yang belum dilakukannya selama ini.
Gatot mulai tergugah ketika munculnya rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila yang kini telah ditunda pembahasannya.
RUU HIP itu membuatnya teringat akan sumpah setianya kepada negara.
"Maka saya bertanya apa yang belum saya lakukan, saya terkejut begitu ada undang-undang HIP (Haluan Ideologi Pancasila) yang membuat saya terkejut."