Gatot Nurmantyo Mengaku Tolak Tawaran jadi Menhan dari Jokowi, Enggan Disebut Dukung Prabowo
Gatot juga mengaku Presiden Joko Widodo ( Jokowi) pernah menawarinya jabatan yang kini diemban Prabowo Subianto
"Kayaknya masih pengen jadi menteri. Pengen jadi menteri enggak?" ungkit mantan Juru Bicara Kepresidenan Abdurrahman Wahid itu.
Gatot tidak menampik dirinya memang pernah ditawari jabatan menteri untuk menggantikan Ryamizard Ryacudu.
"Saya pernah ditawari, zamannya Pak Jokowi, menjadi Menteri Pertahanan menggantikan Pak Ryamizard," ungkap mantan Pangkostrad ini.
Meskipun mengapresiasi tawaran itu, Gatot menegaskan ia menolak.
"Saya nolak. Saya bilang, 'Tidak ada satu pun Panglima TNI bermimpi menjadi menteri pertahanan, tetapi sisa waktu saya di Panglima TNI saya akan menularkan tentang moral dan etika'," paparnya.
Deklarator KAMI itu mengungkapkan alasannya menolak jabatan tersebut.
Ia menjelaskan sebelumnya merasa selalu terkesan bertentangan dengan menteri pertahanan yang saat itu menjabat.
Gatot beralasan ada perintah yang sempat ia tentang dengan menteri pertahanan ketika itu.
"Selama ini di media seolah saya bermusuhan dengan menteri pertahanan karena saya diajak latihan di Laut China Selatan dengan tentara China, saya tidak mau," paparnya.
"Itu saya membela pemerintah, karena pemerintah mengatakan di Laut China Selatan harus kondusif. Kalau latihan 'kan enggak kondusif. Makanya kayak marah gitu, padahal enggak ada apa-apanya," jelas Gatot.
Oleh karena itu, ia merasa harus menolak tawaran Jokowi karena tidak ingin terkesan menginginkan jabatan.
"Kalau saya terima, seolah-olah kalau kamu ingin jabatan sogok atasanmu supaya atasanmu digantikan," ungkap Gatot.
• Jawaban Tegas Gatot Nurmantyo Soal KAMI Bakal Jadi Parpol, Eks Panglima TNI: Saya Tak Akan Di Sini
• Manuver Eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo Berlanjut, Sambangi Kampung Jokowi, Resmikan KAMI Solo
• Bandingkan Gatot Nurmantyo dan Jenderal Lain, Pengamat Ungkit Cara Elegan Prabowo & SBY Maju Pilpres
Lihat videonya mulai dari awal:
Bergabung dengan KAMI
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan alasannya sempat bungkam sebelum deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).