Refly Harun Singgung soal KAMI untuk Pilpres 2024, Gatot Nurmantyo: Jangan Mikir untuk Diri Sendiri
Pakar hukum tata negara Refly Harun kembali menyoroti KAMI yang digagas mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmatyo.
Ia bahkan mengecam keras tawaran tersebut.
"Negara ini lagi sakit, lagi susah. Terus kamu enggak mikirin negara, mikirin dirimu sendiri? Untuk kepentingan pribadimu di empat tahun yang akan datang?" komentar dia.
"Saya bilang, itu biadab. Saya bilang gitu dengan teman saya," tegasnya.
"Jangan mikir itu dulu. Bagaimana kita bisa menyelamatkan ini," tambah purnawirawan 60 tahun itu.
Refly Harun menanggapi pemaparan narasumbernya ini.
"Menyelamatkan kondisi saat ini, ya," komentar Refly.
• Jadi Korban Begal Hingga Luka, Wanita Ini Kaget Saat Tahu Pelakunya Suami Sendiri, Motif Terungkap
• BPJamsostek Masih Tunggu 2 Juta Nomor Rekening Karyawan Dari Perusahaan, Cek Namamu Ada Atau Tidak
• Daftar Bank yang Telah Transfer BLT BPJS Ketenagakerjaan Untuk Karyawan Rp1,2 Juta, Cek Nama Kamu
• Amien Rais Bongkar Sosok Pemberi Perintah Pembakaran Gedung Kejaksaan Agung, Respon ST Burhanuddin?
Gatot tidak menampik jika memang ada yang memprediksi KAMI akan berubah menjadi gerakan politik.
Namun ia menegaskan hal yang lebih penting adalah kondisi bangsa saat ini.
"Saya katakan lagi, kalau orang berprasangka itu wajar-wajar saja. Karena orang berpikiran politik 'kan seperti itu," jelas Gatot.
"Tapi saya juga enggak masuk logika. Dalam kondisi seperti ini terus berpikir untuk dirinya sendiri, untuk egonya dia," tegasnya.
Lihat videonya mulai menit 22:00
M Qodari Sebut Gatot Nurmantyo Belum Cukup Kuat untuk 2024
Di sisi lain, sebelumnya Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari angkat bicara soal gerakan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (18/8/2020).
M Qodari menyoroti soal isu Mantan Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menjadi satu di antara pendeklarasi KAMI.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas TV pada Kamis (20/8/2020), M Qodari mengatakan bahwa elektabilitas Gatot belum kuat jika dihubung-hubungkan dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.