Jabat Kapolda Kaltara, Irjen Pol Bambang Kristiyono: Anggota Polri Terlibat Narkotika Akan Dipecat

Sehari pasca Sertijab di Mabes Polri, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara ( Kapolda Kaltara ), Irjen Pol Bambang Kristiyono langsung bertandang

Penulis: Amiruddin | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, AMIRUDDIN
Kapolda Kaltara, Irjen Pol Bambang Kristiyono (pegang tongkat komando), saat tiba di Pelabuhan VIP Tanjung Selor, Selasa (1/9/2020) sore. 

Rencananya pada Rabu (2/9/2020) besok, akan dilaksanakan pisah sambut Kapolda, di Mapolda Kaltara, Jl Komjen M Jasin Tanjung Selor.

Baca juga; Eks RSUD AM Parikesit Tenggarong Bakal Dijadikan Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba

Baca juga; Narapidana Kasus Narkoba Kabur dari Rutan Tanah Grogot, Saat Ini Sudah Terkepung di Hutan

Modus Peredaran Narkotika

Sebelumnya diberitakan, modus peredaran narkotika di Kabupaten Nunukan, Kaltara, disinyalir telah berubah.

Nunukan merupakan salah satu kabupaten di Kaltara, yang berbatasan langsung dengan negara lain, yakni Malaysia.

Hal itu disampaikan Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar, saat ditemui di Mapolda Kaltara baru-baru ini.

"Untuk mencegah peredaran narkotika, kami selama ini berkoordinasi dengan Satgas Pamtas dan Satgas Ambalat, untuk ngeblok peredaran narkoba di jalur darat, utamanya di Sebatik.

Tetapi kita sinyalir saat ini sudah berbeda modus, karena tangkapan terakhir yang 8 kilogram, melalui jalur laut langsung.

Narkotika dibawa dari Tawau, Malaysia melalui jalur laut, menggunakan speed kecil dengan mesin 40 PK," kata Syaiful Anwar.

Syaiful Anwar menambahkan, sabu sekitar 300 kilogram yang lolos hingga diungkap di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), diduga kuat juga masuk menggunakan jalur laut.

Informasi yang diterima, kata dia, sabu tersebut dimungkinkan masuk menggunakan kapal ikan di laut lepas, dan bisa saja menuju Pulau Bunyu atau Kota Tarakan.

"Selama ini kita memang ketat di perbatasan, utamanya di jalur darat, jadi kemungkian mereka menggunakan modus lain, agar bisa mengedarkan sabu masuk ke Nunukan dan daerah Kaltara lainnya," ujarnya.

Perwira yang berpengalaman dalam bidang Brigade Mobil (Brimob) itu, mengaku juga terus berkoordinasi dengan Lantamal Nunukan.

Apalagi saat ini, armada kapal miliki Polair di Nunukan juga terbatas.

"Armada Polair kita di sana hanya ada dua, itupun sudah tua dan butuh peremajaan.

Kendala lainnya, BNN di Nunukan itu tidak memiliki personel, sehingga sulit untuk mengoptimalkan kinerja," tuturnya.

Meskipun dengan keterbatasan armada, Syaiful Anwar mengaku tetap berupaya mengoptimalkan kinerjanya.

Utamanya dalam melakukan pemberantasan narkotika di Nunukan.  (TribunKaltim.co/Amiruddin)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved