Ibu Kota Negara
Dunia Wisata di Penajam Paser Utara Butuh Infrastruktur, Wisatawan Terkendala Akses ke Lokasi
Dinas Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat ini tengah membutuhkan anggaran guna membenahi infrastruktur.
TRIBUNKALTM.CO, PENAJAM - Dinas Pariwisata Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur saat ini tengah membutuhkan anggaran guna membenahi infrastruktur untuk meningkatkan potensi objek wisata yang ada.
Hal tersebut dikatakan oleh Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Andi Israwati Latief, dirinya mengatakan, potensi objek wisata di Kabupaten Penajam Paser Utara saat ini luar biasa.
"Kalau potensi objek wisata ini luar biasa, kita tinggal membenahi saja infrastruktur. Kalau potensi saya yakin pasti bagus, tinggal infrastruktur saja kita. Semua terkait dengan anggaran," kata Bu Andi, kepada TribunKaltim.co pada Rabu (2/9/2020).
Lebih lanjut, kata dia, infrastruktur yang diperlukan saat ini yakni fasilitas untuk jalan, serta transportasi menuju lokasi wisata yang ada di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
• RUU Ibu Kota Negara, DPR RI Dapil Kalimantan Timur Beberkan Sampai Detik Ini Belum Diajukan
• Ibu Kota Negara Terbentuk di Kalimantan Timur, Jadi Daerah Otonom dan Memiliki Tata Ruang Sendiri
• 1.410 Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Terdampak Covid-19 di Kukar Dapat Bantuan
Saat ini, di Penajam Paser Utara sendiri belum ada tasilitas-fasilitas yang menunjang untuk objek wisata, sehingga hal itu menjadi kendala wistawan yang ingin menikmati objek wisata di kabupaten yang akan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.
Sementara, objek wisata di wilayah ini cukup banyak karena kabupaten Penajam Paser Utara berada di wilayah pesisir. Sehingga objek wisata seperti pantai banyak ditemui di daerah ini.
Gubernur Isran Noor Minta Gali Potensi Wisata Kaltim
Kaltim memiliki potensi wisata yang luar biasa namun belum bisa maksimal dikembangkan, karena pariwisata terkait dukungan dari sektor lain.
Hal ini diungkapkan Gubernur Kaltim Isran Noor didampingi Kepala Bappeda Kaltim H. M. Aswin saat membuka Rapat Kordinasi (Rakor) Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis ) se Kaltim yang digelar di Hotel Grand Sawit 30 Agustus sampai 1 September 2020
"Kalau infrastruktur tak bagus, meski destinasi sangat indah maka pariwisata akan berkembang lambat. Prakteknya kekurangan biaya program wisata terkait sektor lainnya, kemudian komunikasi, pihak swasta, tak bisa kerja sendiri harus didukung pihak lain.

Kaltim kekurangan biaya, infrastruktur pincang dengan di pulau Jawa. Di Jawa bangunan infrastruktur pembangunannya lebih dari 50 persen dari pembangunan infratruktur di luar jawa. Padahal potensi ini kan banyak, negara kita ini kan banyak wilayah kepulauannya tak hanya pulau jawa, "ujar Isran Noor, Minggu (30/8/2020) .
Baca Juga: NEWS VIDEO Wisata Konservasi Mangrove dan Bekantan kota Tarakan Berangasur Normal
Baca Juga: Kunjungi Wisata Konservasi Mangrove di Tarakan, Warga Tanjung Selor Takjub Lihat Bekantan
Meski demikian, Isran Noor berharap peserta Pokdarwis dari berbagai wilayah di Kaltim bisa sekalian menimba ilmu karena mendatangkan pembicara lokal dari dosen Kampus Polnes, Exotic Kaltim, dan pelaku pariwisata serta juara desa wisata Jogja dilaksanakan dialog secara virtual .
"Ingat Kebersihan harus dimulai dari masing masing dan lingkungan sekitar kita. Sebab apabila lingungan bersih kemajuan masyarakat bisa terwujud setiap wilayah di Kalimantan Timur.
Kelebihan dari Kalimantan Timur, yakni Sumber Daya Alam ( SDA) berliompah tak terhitung lagi jumlahnya mulai minyak, kayu, batubara disumbangkan pada bangsa da negara.
Bersyukur peserta bisa hadir ikut Rakor Pokdarwis, keadaan Kaltim bisa jadi inspirasi bagi saudara saudara yang ikut rakor, gali ide simak baik baik, wawasan kita jangan terlalu bermain jejaring Whats app ( WA) aja," harapnya.