Virus Corona di Berau
UPDATE Virus Corona di Berau, 31 Kasus Positif Covid-19 Kini Isolasi Mandiri di Rumah Masing-masing.
Munculnya klaster Gang Jeruk, di Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB - Munculnya klaster Gang Jeruk, di Kelurahan Bedungun, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur kini menjadi perhatian serius.
Dapat sorotan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Berau. Terlebih 20 dari 31 kasus konfirmasi positif kini menjadi isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi menyebutkan meski kasus konfirmasi melakukan karantina mandiri tim kesehatan rutin melakukan visit di lapangan yakni dua kali dalam seminggu dan selalu siap jika ada emergency.
Selain visit lapangan tim kesehatan juga rutin melakukan visit by phone terhadap pasien yang terkonfirmasi positif baik tanpa gejala maupun gejala ringan.
• Prihatin Kematian 100 Dokter Akibat Corona, Isran Berharap Keperluan Tenaga Medis Segera Dipenuhi
• UPDATE Virus Corona di Balikpapan, Didominasi Orang Tanpa Gejala, Ada 35 Kasus Pasien Positif Baru
• Vaksin Corona Buatan China dan Rusia Disebut Ilmuwan Punya Kelemahan,Tak Miliki Kemanjuran 70 Persen
"Alhamdulillah sejauh ini pasien positif yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun di rumah sakit sudah jauh lebih baik mereka relatif sembuh dan hanya mengalami gejala ringan bahkan sudah ada yang tidak ada gejala sama sekali tinggal pemulihan," kata Iswahyudi ke TribunKaltim.co, Rabu (2/9/2020)
Iswahyudi menegaskan terkait karantina mandiri bagi pasien terkonfirmasi positif secara aturan diperbolehkan bagi pasien tanpa gejala maupun gejala ringan.
"Namun sebelum isolasi mandiri kami tawarkan kepada yang bersangkutan apakah rumahnya memungkinkan untuk dilakukan isolasi mandiri atau tidak jika tidak maka kita bawa ke rumah sakit untuk isolasi," jelasnya.
Menurut Iswahyudi isolasi mandiri sendiri salah satu tujuannya dapat meningkatkan imum, rasa percaya diri, pasien merasa tenang yang dapat mempercepat proses penyembuhan.
• Prihatin Kematian 100 Dokter Akibat Corona, Isran Berharap Keperluan Tenaga Medis Segera Dipenuhi
• Dunia Wisata di Penajam Paser Utara Butuh Infrastruktur, Wisatawan Terkendala Akses ke Lokasi
"Jadi untuk masyarakat yang rumahnya siap melakukan karantina mandiri maka kita perbolehkan sambil kami tetap monitor perkembangan kesehatan si pasien,
"Tapi kalau pasiennya sendiri merasa tidak bisa menjalani karantina mandiri dengan pertimbangan kondisi rumah maka kami akan geser ke rumah sakit, seperti yang terjadi di Rinding dan Labanan karena rumahnya tidak memenuhi syarat karantina mandiri kita gesarke RS," jelasnya.
Kepala dinas kesehatan Berau itu juga berharap kerjasama warga termasuk pasien terkonfirmasi positif untuk sama-sama sadar atas peran mereka masing-masing.

"Mereka yang positif tidak boleh kecil hati, jadi jika dijauhi bukan kerena apa tapi agar tidak tertular. Buat masyarakat juga tidak mengucilkan yang positif mereka bisa tetap melakukan komunikasi salah satunya via telfo termasuk mengingatkan yang bersangkutan untuk tetap di rumah selama karantina mandiri," pungkasnya
"Jadi perlu kerja sama semua pihak jangan terlalu takut tetapi tetap waspada, patuhi protokol Kesehatan Covid-19 seperti menggunakan masker, rutin cuci tangan dan hindari kerumunan," tutupnya.
Sebelumnya Direktur RSUD Abdul Rivai Berau dr Nurmin Baso menyebutkan jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit terbesar di Berau itu relatif mencukupi.
• UPDATE Selasa 1 September, Tambah 2.775 Kasus Virus Corona, Total 177.571 Covid-19 di Indonesia
• UPDATE Virus Corona di PPU, Nakes Jalani Swab, Pelayanan Puskesmas Semoi Dua Sepaku Tutup Sementara
Terlebih salah satu ruangan yakni ruang Dahlia yang telah di renovasi untuk bisa menampung pasien positif covid-19 juga siap digunakan sebagai ruang isolasi.
Jumlah tempat tidur yang dipersiapkan rumah sakit terbesar di Berau itu sebanyak 52.
(Tribunkaltim.co/Ikbal Nurkarim)