Virus Corona
Anak-anak Positif Covid-19, Diduga Karena Prilaku Orangtua dan Ketika Bermain Tak Gunakan Masker
Anak-anak positif terjangkit covid-19, hal ini diduga karena prilaku orangtua dan saat bermain di luar rumah tidak menggunakan masker.
TRIBUNKALTIM.CO - Anak-anak positif terjangkit covid-19, hal ini diduga karena prilaku orangtua dan saat bermain di luar rumah tidak menggunakan masker.
Anak-anak terpapar covid-19 diduga kuat disebabkan perilaku orangtuanya sendiri yang tak taat menerapkan protokol kesehatan.
“Bisa karena perilaku orangtuanya, misalnya orangtuanya ngobrol sama tetangganya enggak pakai masker. Lalu menular ke anaknya,” ujar Kadinkes Kota Bekasi, Tanti Rohilawati kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
Dia melihat banyak anak-anak di lingkungannya yang bermain tak pakai masker, hal inilah yang membuat anak-anak terpapar covid-19, apalagi saat ini penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) sangat cepat melalui udara (airbone).
“Banyak kan ditemukan, anak-anak bermain ke rumah temannya atau main di lingkungan rumah itu tanpa masker. Karena bisa saja kita tak berbicara dengan satu orang, tetapi virus itu datang dan menular menggunakan udara pada saat kita tidak pakai masker,” kata Tanti.
Terakhir, Tanti juga meminta agar orangtua mengarahkan anaknya untuk taat protokol kesehatan, misalnya, dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan tak berkerumun.
Baca juga: Kepala Dinkes Berau Terus Telusuri dan Pantau Siapa Saja yang Pernah Kontak Langsung dengan Bupati
Baca juga: Cegah Penularan Covid-19, Pemkot Bersama TNI-Polri Bagikan Masker di Tiga Titik di Samarinda
Baca juga: TNI-Polri Kompak, Kapolda Kaltim dan Kasdam VI Mulawarman Bagikan Masker di Terminal BP
Baca juga: 65 Guru MTs Negeri 1 Balikpapan Ikuti Bimtek Penulisan Karya Tulis Ilmiah
“Ini anak anak juga harus pakai masker tetap. Di tatanan hidup baru ini bagaimana caranya untuk siapapun selalu pakai masker,” tutur Tanti.
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkap, angka kumulatif kasus covid-19 dari Maret hingga 6 September 2020 telah menyentuh 2.072 kasus.
“Nah, dari total bulan Maret sampai September pasien konfirmasi (covid-19) itu ada 2.072,” ujar Rahmat kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Dari angka kumulatif kasus covid-19 tersebut, 1.746 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh. Selain itu, 72 orang pasien meninggal dunia dan 254 kasus aktif (207 pasien menjalani isolasi mandiri dan 47 dirawat).
Pria yang akrab disapa Pepen itu mengatakan, kasus covid-19 terus melonjak seiring dengan bertambahnya klaster keluarga.