Kasus Pencabulan Anak Masih Marak, DP3AKB Beber Pelaku Hingga Ancaman Hukuman

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur di Kota Balikpapan membutuhkan perhatian serius dari semua kalangan

Utamanya dari semua pihak, khususnya para orangtua. Sebab, jumlah kasus setiap bulannya hingga kini masih cukup tinggi.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana atau DP3AKB Balikpapan, Sri Wahyuningsih.

"Dari 100 % kasus, nyaris 75 % didominasi kasus pencabulan atau kekerasan terhadap anak. Setiap bulan dua sampai tiga kasus," ujarnya.

Untuk mengantisipasi hal itu terjadi, orangtua wajib menjaga anaknya terhadap orang-orang di sekitar lingkungan rumah maupun keluarga.

Baca juga; Oknum Kepala Desa Dituntut 12 Tahun Penjara, Cabuli Gadis 14 Tahun Berkali-kali

Baca juga; Tiap Cabuli Korban Diberi Rp 15 Ribu, Dukun di Jawa Timur Juga Rekam Aksinya

Pasalnya dari data sementara yang didapat, pelakunya ialah orang-orang terdekat. Mulai dari orangtua tiri, paman, hingga teman dekat.

"Miris, pelakunya orang terdekat dari anak itu. Seperti bapak kandung, bapak tiri, kakek, om, guru ngaji hingga pacar. Orang yang sering interaksi dengan anak itu," urainya.

Wanita yang akrab disapa Yuyun itu melanjutkan, motifnya kebanyakan dari mereka melakukannya atas dasar suka sama suka.

Namun jelas di dalam UU Perlindungan Anak istilah tersebut tidak diakui.

Meski yang bersangkutan melakukan itu dengan teman dekatnya tapi kemudian dilaporkan, maka kasus akan tetap diproses.

"Tidak ada alasan dilakukan suka sama suka. UU Perlindungan Anak pasti akan berlaku. Sanksi pidananya di atas lima tahun dan maksimal 20 tahun," tegasnya.

Baca juga; Kapasitas Wisma Atlet dan Ruang Isolasi RSUD AM Parikesit di Kukar Penuh Pasien Covid-19

Baca juga; Siap-siap, 15 September Ponsel BM akan Diblokir Pemerintah, Cara Cek IMEI, Khusus iPhone Berbeda