Tinggal 89 Meter Lagi Jembatan Pulau Balang Tersambung, Target Rampung Akhir Tahun 2020
Sejak rencana pemindahan Ibu Kota Negara atau IKN ke Kaltim diumumkan, persiapan pembangunan infrastruktur pendukungnya terus menyedot perhatian.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Mathias Masan Ola
Untuk mendukung akses menuju jembatan tersebut, dibangun pula jalan sepanjang 1.969 meter.
Jembatan Pulau Balang juga akan dilengkapi dengan teknologi Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan.
"Sebenarnya sudah tuntas, mulai dari pondasi, pemasangan pylon yang sulit, ovrit, tinggal yang tengah bagian Cable Stay, karena agak ribet," jelasnya.
Sebagai informasi, jembatan Pulau Balang merupakan jembatan tipe Cable Stay dengan dek beton terpanjang di Indonesia.
Baca juga; Dibangun di Atas Teluk Sepanjang 1,7 Km, Jembatan Pulau Balang Akses 2 Kota ke IKN Rampung 2020
Baca juga; Hari Terakhir Promo Hypermart Periode 11-14 September 2020, Pampers dan Susu Anak Turun Harga
Pada pekerjaan pondasi, digunakan peralatan bor dengan sistem reverse circulation drilling tipe airlift dan suction, untuk menyesuaikan dengan kondisi batuan dasar laut yang cukup keras.
"Jembatan ini tipenya bukan biasa, karena menganut desain Cable Stay. Supaya kapal bisa lewat, maka bentangnya lebarnya juga 400 meter. Kalau jembatan biasa setiap 100-150 meter ada tiang," urai Junaidi.
Saat ini, kendaraan dari Balikpapan menuju Penajam Paser Utara- tujuan Banjarmasin, Kalimantan Selatan, harus memutar 100 kilometer. Ini memakan waktu 5 jam perjalanan.
Dengan jembatan tersebut, jarak Balikpapan-PPU menjadi lebih pendek, hanya sekitar 30 kilometer. Waktu tempuh juga singkat hanya satu jam.
Sehingga, jika jembatan ini sudah 100% tersambung dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang dan barang di lintas selatan Kalimantan akan semakin lancar.