Virus Corona

MENGEJUTKAN, 7 Gejala Baru Infeksi Covid-19 yang Tak Terduga, Dehidrasi hingga Sindrom Kawasaki

Ada sejumlah gejala yang baru saja terungkap belakangan, berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus tersebut.

Shutterstock/Petovarga
ILUSTRASI - MENGEJUTKAN, 7 Gejala Baru Infeksi Covid-19 yang Tak Terduga, Dehidrasi hingga Sindrom Kawasaki 

TRIBUNKALTIM.CO - Mengejutkan, kabar terbaru adanya 7 gejala baru infeksi covid-19 yang tak terduga, mulai dari dehidrasi hingga sindrom kawasaki.

Kasus positif Virus Corona khususnya di Indonesia, hingga kini masih terus bertambah. 

Kendati banyak juga yang sembuh, namun kasus harian masih saja ada, bahkan mencapai ribuan per hari.

Bawaslu Balikpapan Bakal Soroti 3 Tahapan Pilkada ke Depan, Protokol Covid-19 Pokok Bahasan Utama

Pedangdut Elvy Sukaesih Terinfeksi Covid-19, Sempat Masuk ICU, Sang Putri Beberkan Kondisi Terakhir

Pagi Ini Kota Samarinda Catat Angka ke-100 Kasus Kematian Akibat Covid-19

SIAP-SIAP! Inilah 2 Provinsi Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19, Sulawesi dan Kalimantan Tak Termasuk

Publik mungkin sudah amat menyadari beberapa gejala umum infeksi covid-19.

Misalnya, munculnya batuk kering, sesak napas, demam, meriang, sakit otot, sakit tenggorokan, hingga kehilangan kemampuan indra penciuman.

Di samping itu, kita juga mendengar adanya gejala dalam bentuk ruam kulit yang aneh, tanda dari kuku kaki, dan bahkan konjungtivis atau mata merah.

Namun, ada sejumlah gejala yang baru saja terungkap belakangan, berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman para dokter yang menangani kasus tersebut.

Melakukan pemeriksaan dan mencari bantuan profesional memang merupakan langkah yang paling tepat ketika kita merasakan gejala yang mengganggu.

Namun mengetahui gejala-gejala yang muncul juga bisa menjadi cara untuk melindungi diri sendiri.

VAKSIN CORONA - Update sebaran virus corona di Indonesia, Jumat (18/9/2020)
VAKSIN CORONA - Update sebaran virus corona di Indonesia, Jumat (18/9/2020) (Twitter @BNPB_Indonesia)

1. Silent hypoxia

Gejala aneh ini bahkan mengejutkan bagi sebagian dokter yang sudah berpengalaman puluhan tahun.

Gejala ini membuat pasien menderita infeksi paru-paru kronis, dengan tingkat oksigen yang sangat rendah.

Namun, tidak ada masalah pernapasan sama sekali.

Dalam sebuah opini yang ditulis untuk New York Times, Richard Levitan, MD, menjelaskan lebih dalam tentang hal ini.

Dia mengatakan, kebanyakan pasien dengan kondisi tersebut dilaporkan sakit selama seminggu atau lebih dengan gejala demam, batuk, sakit perut dan kelelahan, tetapi napas mereka menjadi pendek di hari mereka datang ke rumah sakit.

"Pneumonia mereka jelas telah berlangsung selama berhari-hari, tetapi saat mereka merasa harus pergi ke rumah sakit, mereka seringkali sudah dalam kondisi kritis," ungkap dia.

Terjawab, BLT BPJS Ketenagakerjaan Hingga Gelombang 5, Jumlah Penerima Makin Sedikit, Cara Cek Nama

Kabar POLWAN CANTIK, Eka Frestya, Dampingi Suami yang Jabat Kapolres Madiun, Sudah Punya Momongan

LULUSAN Kampus Terkenal, Laeli Atik Pelaku Kasus Mutilasi di Kalibata City Sempat Mengajar Mahasiswa

TERUNGKAP, Kemesraan Rizky Billar dan Lesty Kejora di Balik Layar, Outfit Couple hingga Aksi Gendong

2. Pembekuan darah dan stroke

Salah satu gejala Covif-19 yang terkadang mematikan berkaitan dengan pembekuan darah yang tidak normal.

Ahli radiologi intervensi Yale Medicine yang berspesialisasi dalam prosedur jantung yang dipandu gambar, Hamid Mojibian, MD memberikan penjelasannya.

Dia mengatakan, otopsi pasien covid-19 menunjukkan mikroemboli (gumpalan kecil) di berbagai organ yang menjelaskan beberapa disfungsi organ pada pasien.

"Pasien covid-19 memiliki risiko lebih tinggi untuk membentuk gumpalan darah arteri yang bisa sangat berbahaya," kata dia.

Namun, tingkat berbahayanya bergantung pada di mana gumpalan terbentuk atau bermigrasi.

"Semua organ dalam tubuh kita bergantung pada darah yang dibawa melalui sistem arteri untuk berfungsi dengan benar."

"Setiap gangguan suplai darah dapat mengakibatkan konsekuensi yang parah," tambah Mojibian.

Ada sejumlah laporan pembekuan terjadi di aorta, arteri ginjal (menyebabkan infark ginjal), dan tungkai (menyebabkan kaki hitam dan gangren).

Namun, yang paling merusak adalah gumpalan di pembuluh darah otak yang dapat menyebabkan stroke, bahkan pada orang yang lebih muda.

3. Penyakit mirip sindrom kawasaki

Pada 6 Mei lalu, otoritas negara bagian New York mengeluarkan peringatan yang menjelaskan bahwa ada 64 anak di negara bagian tersebut dirawat di rumah sakit dengan kondisi aneh.

Para dokter menggambarkan kondisi mereka seperti "sindrom inflamasi multisistem pediatrik."

"Secara klinis menyerupai proses inflamasi masa kanak-kanak lainnya, penyakit kawasaki." Demikian diungkapkan profesor pediatri sekaligus dokter penyakit menular pediatrik dari Yale School of Medicine, Thomas Murray, MD.

Contoh gejala yang harus diwaspadai orangtua antara lain demam tinggi yang berkepanjangan, mata merah, ruam, nyeri otot, muntah, dan diare.

Biasanya, kondisi ini terjadi beberapa hari setelah infeksi awal.

4. Masalah pencernaan

Penelitian baru mengklaim, banyak pasien covid-19 mungkin tidak mengalami gejala pernapasan sama sekali, pasien malah menderita gejala gastrointestinal seperti diare, mual, dan muntah.

Sementara penelitian awal menemukan, kurang dari empat persen pasien covid-19 memiliki gejala gastrointestinal.

Lalu, sejumlah penelitian yang lebih baru menemukan angka itu mendekati 11 persen, sementara beberapa penelitian lain mengklaim angkanya bisa mencapai 60 persen.

5. Kebingungan parah

Kelelahan adalah gejala umum covid-19, tetapi pada beberapa orang terutama lansia, dilaporkan pula sejumlah gejala baru seperti disorientasi dan kebingungan parah.

Dalam pedoman klinis yang diterbitkan The University of Lausanne Hospital di Revue Medicale Suisse, disebut, kondisi tersebut dapat menyertai demam dan masalah pencernaan.

Joseph R. Berger, profesor neurologi di Rumah Sakit Universitas Pennsylvania, meyakini, gejala kejiwaan ini mungkin disebabkan oleh silent hypoxia yang dijelaskan di atas.

Kondisi itu adalah kekurangan oksigen di otak karena rendahnya kadar dalam darah. "Otak tidak dapat menahan tingkat oksigen yang rendah.

Ketika otak tidak mendapatkan cukup oksigen, pasien akan menderita hipoksia, yang pada akhirnya dapat mengubah cara berpikir mereka," kata Berger kepada Inquirer.

6. Lemah dan dehidrasi

Direktur medis dari Ruth and Harry Roman Emergency Department di Cedars-Sinai Medical Center, Dr. Sam Torbati, memaparkan tentang kondisi ini.

Dia menjelaskan, manula yang dirawat awalnya tampak seperti pasien trauma tetapi belakangan ditemukan mengidap covid-19.

Menurut dia, mereka menjadi lemah dan dehidrasi.

Ketika mereka berdiri untuk berjalan, mereka pingsan dan itu membuat mereka mengalami luka parah.

Torbati melihat orang dewasa yang lebih tua terlihat sangat bingung dan tidak dapat berbicara, yang pada awalnya tampak seperti menderita stroke.

"Ketika kami mengujinya, kami menemukan apa yang menyebabkan perubahan ini adalah efek sistem saraf pusat dari Virus Corona," kata dia kepada CNN.

7. Gejala Berlanjut

Menurut WHO, kebanyakan orang dengan kasus covid-19 ringan akan pulih dalam dua minggu, sementara infeksi yang lebih parah membutuhkan waktu 3-6 minggu untuk mereda.

Namun, menurut laporan baru dari New York, ada beberapa orang melewati batas 30 hari tersebut dan masih melaporkan gejala covid-19, terhitung sejak dites negatif.

Kerri Noeth, wanita yang sudah memasuki hari ke-36 infeksi, mengatakan kepada ABC7NY, dia pernah ke UGD dua kali sejak tanda 14 hari dengan gejala berkelanjutan masih saja ada.

Termasuk rasa terbakar dan kesemutan di dada dan lehernya disertai dengan hot flash.

Ada pula Susan Silverman, yang pada hari ke-38 masih menderita kehilangan indra dan penciuman, sakit lengan dan vertigo, meskipun semua gejala tersebut tidak hanya berkaitan dengan covid-19.

"Berbagai gejala yang tersisa, terutama jantung berdebar-debar, dan ketidaknyamanan yang luar biasa di dada dan tulang rusuk saya," kata Silverman.

Yang harus dilakukan Jika kita merasakan gejala-gejala tersebut, atau bahkan gejala tradisional lain dari covid-19, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyarankan untuk segera hubungi profesional medis, terutana dirasa ada risiko tinggi.

LOGIN siapbersamakumkm.kemenkopukm.go.id Tak Bisa Dibuka? Cara Lain Daftar Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta

Spanduk Deklarasi Coblos Kotak Kosong di Balikpapan Bermunculan, Tokoh Masyarakat Beri Tanggapan

Bantuan Sosial Tunai Kemensos Cair Lagi, Catat Hari Pembagiannya di Balikpapan

Daftar Kartu Prakerja Gelombang 9 Segera Ditutup, Buruan Daftar, Simak Contoh Tes Ujian Prakerja

Mereka yang memiliki risiko tinggi menderita penyakit dari covid-19 adalah:

- Usia di atas 65 tahun.

- Orang yang tinggal di panti jompo atau fasilitas perawatan jangka panjang.

- Orang yang memiliki penyakit paru-paru kronis atau asma sedang hingga berat, kondisi jantung yang serius, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, dan memiliki diabetes.

Juga mereka yang memiliki penyakit ginjal kronis dan sedang menjalani dialisis, atau memiliki penyakit hati. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Gejala Baru Infeksi covid-19 yang Mengejutkan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/19/153250720/7-gejala-baru-infeksi-covid-19-yang-mengejutkan?page=all.
Penulis : Nabilla Tashandra

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved