Resesi Ekonomi di Depan Mata, Simpan Dana Cadangan, Jangan Anggap Remeh! Segera Lindungi Penghasilan

Resesi ekonomi di depan mata, simpan dana cadangan, jangan anggap remeh! segera lindungi penghasilan.

Kolase TribunKaltim.co / Tribunnews dan Freepik.com
Indonesia terancam badai resesi ekonomi. Ancaman tersebut kini semakin nyata di depan mata. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2020. 

Tahan pembelanjaan besar, terutama kredit.

Xiaomi Redmi 9 Rp 1,7 Jutaan, Redmi Note 8 Rp 2 Jutaan, Ini Harga Terbaru HP Xiaomi September 2020

Apabila sebelumnya ada rencana kredit kendaraan atau rumah, maka perlu dipelajari lagi risikonya.

"Apakah cukup aman untuk melanjutkan rencana tersebut. Jangan terlalu memaksakan, misalnya menggunakan dana cadangan untuk bayar DP (down payment)," kata Gozali

"Intinya dana cadangan menjadi semakin penting, jangan terpakai untuk hal lain dulu. Bahkan kalau bisa ditambah," imbuhnya.

3. Tetap belanja secara rutin

"Karena pembelanjaan konsumtif rumah tangga untuk hal-hal penting di Indonesia justru menjadi salah satu pendorong ekonomi yang dominan," kata Gozali.

Perbedaan Resesi dan  Depresi Ekonomi

Jumlah negara yang masuk ke jurang resesi ekonomi semakin bertambah. Baru-baru ini, Menteri Keuangan Sri MulyaniIndrawati juga memprediksi Indonesia akan terjerumus ke dalam resesi ekonomi 2020.

Lalu apa itu resesi dan apa perbedaan resesi dengan depresi ekonomi ( perbedaan resesi dan depresi ekonomi)?

Secara teknikal, resesi ekonomi adalah saat pertumbuhan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut mengalami pertumbuhan negatif secara tahunan.

Sementara itu dikutip dari The Balance, Jumat (22/9/2020), resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung dalam beberapa bulan, umumnya dalam tiga bulan lebih

Sejumlah indikator yang bisa digunakan suatu negara dalam keadaan resesi antara lain terjadi penurunan pada PDB, merosotnya pendapatan riil, jumlah lapangan kerja, penjualan ritel, dan terpuruknya industri manufaktur.

Beli Jas Bekas di Pasar Loak Kelantan, Pria Ini Temukan Uang Jutaan di Saku, Bingung Cari Pemiliknya

Saat resesi artinya, pertumbuhan ekonomi bisa sampai 0 persen, bahkan minus dalam kondisi terburuknya. Pertumbuhan ekonomi selama ini jadi indikator utama dalam mengukur perkembangan dan kemajuan suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diwakili oleh naiknya PDB.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Beberapa variabel tersebut berupa faktor eksternal yang berada di luar kendali, seperti gejolak ekonomi global dan mekanisme pasar.

Sebagian kalangan menyebut negara bisa dikatakan mengalami resesi ketika pertumbuhan PDB sudah negatif dalam dua kuartal berturut-turut atau lebih. Namun resesi bisa saja terjadi terjadi sebelum laporan PDB triwulan dirilis.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved