DIKENAL Rajin Kritik Jokowi, Rupanya Ini Alasan Fahri Hamzah Belakangan Dukung Gibran, Tekuak di ILC
Dukungan yang diberikan Fahri Hamzah kepada Gibran itu justru membuat dirinya mendapatkan berbagai nyinyiran dari pengguna media sosial.
• 4,2 Juta GAGAL! UPDATE Pengumuman Prakerja Gelombang 9 di www.prakerja.go.id, Instentif Rp 3,5 Juta
• Mengobati Diabetes hingga Meningkatkan Kesehatan Mata, Deretan 6 Manfaat Kesehatan Buah Kelengkeng
"Saya kira kita semua berubah. Partai Gelora membangun kolaborasi di tingkat bawah, di Sumbawa saya membangun kolaborasi kader partai yang mengusung Nur Salam," ujar Fahri Hamzah.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah saat ini mengkhawatirkan krisis legitimasi kekuasaan di tingkat pusat maupun daerah.
"Kalau kita punya legitimasi kita masih bisa menghadapi krisis ekonomi dan sebagainya. Tetapi sekali kita kehilangan legitimasi itu berbahaya. Krisis ini bisa sebabkan legitimasi di pemerintah pusat," imbuh Fahri Hamzah.
Fahri menilai, saat ini Jokowi harus mengumumkan kondisi yang dihadapi merupakan masalah spesial karena tak pernah dihadapi sebelumnya.
"Karena itu protokolnya gak cuma covid-19, tetapi juga secara umum. Ini yang saya gak lihat karena tak ada sesuatu yang solid," ujar Fahri Hamzah.
Sebelumnya melalui akun Twitter resminya, Fahri Hamzah membela Gibran di Pilkada Solo usai mengkritisinya habis-habisan.
Politisi yang pernah menjadi aktivis 1998 ini masih menyinggung kritikannya terhadap Gibran di masa lampau.
• Legenda AC Milan Jagokan Juventus dan Inter Milan Rebut Scudetto Liga Italia, Alasan Maldini Logis!
• Cek Rekening, BLT BPJS Ketenagakerjaan Cair Hari Ini, Yang Belum Dapat, Coba Cara Ini Pakai Ponsel
Namun, ia pun menyetujui ucapan Gibran soal 'Pilkada bukan dinasti politik'.
"Saya pernah kritik Gibran, kalau maju pilkada bisa berakibat ke arah reputasi bapaknya. Sekarang terbukti rame kan. Tapi, tetaplah itu tidak mengubah makna teoritis terminologi dinasti yang terkait dengan pewarisan dengan darah. Pilkada bukan pewarisan darah. Pilkada bukan dinasti," terang Fahri Hamzah pada Jumat 18 September 2020.
Politikus partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan penghargaan Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan membuatnya berhenti mengkritik pemerintah.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mendapatkan Bintang Mahaputra Nararya dari Presiden Jokowi yang secara resmi diberikan di Istana negara, Kamis (16/8/2020).