DPR Ingatkan Bob Loughman untuk Pahami Dulu Sejarah Papua, Ada Fakta Resolusi di Majelis Umum PBB
Belakangan ini, Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman ikut menyinggung persoalan yang terjadi di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Papua.
TRIBUNKALTIM.CO, JAKARTA - DPR RI ingatkan Bob Loughman untuk pahami terlebuh dahulu sejarah Papua, ada fakta resolusi di Majelis Umum PBB.
Sosok Bob Loughman sendiri, adalah Perdana Menteri negara Republik Vanuatu.
Belakangan ini, Perdana Menteri Vanuatu, Bob Loughman ikut menyinggung persoalan yang terjadi di Indonesia, khususnya berkaitan dengan Papua.
Wakil Ketua DPR RI bidang Korpolkam Azis Syamsuddin meminta agar Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman, belajar tentang etika hubungan internasional.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: Menghadapi Pandemi Covid-19, Presiden Jokowi Ingatkan Pemda Terapkan Intervensi Berbasis Lokal
Azis juga meminta Bob Loughman memahami dulu sejarah dan mengerti akan Papua secara mendalam agar tidak lagi mengulang kebiasaan ikut campur urusan Papua.
Menurut Azis, ucapan Bob Loughman mengenai masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Papua di dalam sidang umum PBB ( Perserikatan Bangsa Bangsa ) merupakan hal yang sangat tidak pantas, tidak etis dan tidak menghargai serta menghormati kedaulatan negara lain.
Azis menilai PM Vanuatu perlu memahami geografi, geopolitik dan geostratgi Indonesia sebagaimana di atur dalam norma dan hukum Hubungan International.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
"Papua adalah bagian penting dari NKRI, dan hal ini sudah clear serta dikukuhkan oleh Majelis Umum PBB melalui resolusi 2504 (XXIV). Fakta inilah yang perlu dihormati oleh Vanuatu maupun kelompok-kelompok yang berusaha memprovokasi keutuhan NKRI. Mungkin PM Vanuatu perlu belajar Ilmu Hubungan International sehingga memahami norma dan hukum secara benar," kata Azis kepada wartawan, Senin (28/9/2020).
Politikus Partai Golkar itu merasa heran dengan Negara Vanuatu yang kerap melontarkan masalah Papua sejak tahun 2016 hingga sidang Umum PBB ke 75 tahun 2020 saat ini.
Azis mengatakan jangan sampai isu yang dilontarkan merupakan sebuah pesanan atau tidak berdasar yang akan berdampak pada Negara Vanuatu tersebut nantinya.
"Sudah jelas dalam PBB kita sepakat bahwa seluruh anggota PBB menjaga stabilitas keamanan dan menciptakan Perdamaian Dunia. Vanuatu justru menghasut Dunia dan menyebarkan hoaks kepada dunia. Ada apa, apakah mereka Pro Separatis?," ujarnya.
Azis menekanan agar Vanuatu perlu belajar etika dari konsep ASEAN sehingga bisa menerapkan nilai-nilai peradaban yang baik tanpa mengintervensi apa lagi menuduh sesama negara berdaulat.