Gerakan 30 September

G30S/PKI, Jenderal Ke-8 yang Selamat dari Maut, Sosok Intelejen Hebat yang Dibenci & Diincar PKI

Ada delapan jenderal menjadi target Gerakan 30 September atau G30S PKI pada 1965

Klose/Google
10 Pahlawan Revolusi Yang Harus Gugur Saat Tragedi G 30 S/PKI 

Dalam sebuah kursus perwira di Bandung, ia secara mengejutkan mengakui keberadaan Dewan Jenderal.

 Perumahan di Samarinda Berlakukan Lockdown, Setelah Ada Warganya Positif Covid-19

 Jadwal Liga 1 2020 Berubah, Laga Panas Derby Jatim Persebaya vs Arema FC, Jadwal Lengkap Klub Bonek

 Bahas Apartemen Rp 2 Miliar Milik Leslar, Audi Marissa Panggil Lesty Kejora, Rizky Billar Panik

 Bursa Transfer Liga Italia, AC Milan Terancam Gigit Jari, Incaran Pioli Diburu 3 Klub Liga Inggris

Akibatnya, Soeharto yang notabene juga rekan dekatnya, lewat tangan Pangkopkamtib Jenderal Sumitro menggiringnya untuk ikut merasakan dinginnya sel RTM Nirbaya Cimahi selama 9 bulan. Tentunya tanpa pengadilan.

Lepas dari tahanan, Sukendro ditampung Gubernur Jateng, Supardjo Rustam.

Ia diberi kepercayaan mengelola perusahaan daerah Jateng.

Meski demikian, radar Soemitro tak serta merta mendepaknya. Setiap kali terdengar ada gerakan antipemerintah, Sukendro adalah orang pertama yang didatangi Soemitro.

“Tidak ada orang intelijen yang lebih hebat daripada dia. Karena itu saya selalu mencurigainya,” kata Mitro. (Intisari/Agus Surono)

 (*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sejarah G30S/PKI - Kisah Jenderal ke-8 yang Lolos dari Maut, Sosok Penting Militer dan Dibenci PKI, https://aceh.tribunnews.com/2020/09/28/sejarah-g30spki-kisah-jenderal-ke-8-yang-lolos-dari-maut-sosok-penting-militer-dan-dibenci-pki?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved