Virus Corona

Cara Mendampingi Anak dengan Asyik Saat Belajar Online ala Psikolog, Ada Tips dan Triknya

Inilah cara menikmati mendampingi anak dengan asyik saat belajar online ala psikolog. Ada Tips dan Triknya.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/NEVRIANTO HP
BELAJAR DARING - Guru SMA Negeri di Samarinda, Wuri Handayani Putri Sutoro membimbing siswanya belajar dalam jaringan (daring) menggunakan applikasi Google Meet dirumahnya Aspol Jalan Gelatik Kecamatan Sungai Pinang Kota Samarinda, Selasa (28/7/2020). 

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan

Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan

"Keinginan mereka untuk ketemu teman itu besar sekali. Karena banyak anak termasuk saya kalau ke sekolah senang karena bertemu teman dibanding mau belajar.

Nah semakin anak besar keinginan untuk bergaul juga besar. Jadi ada di rumah, semua di kerjakan online, ketemu teman juga lewat media sosial, pasti akan berat buat mereka.

Sementara buat kita kerjaan juga banyak, belum kerjaan tambahan menyemprotkan belanjaan yang baru datang, cuci tangan, cuci baju, dan lainnya.

Baca Juga: Inilah Para Kepala Daerah di Indonesia Korban Covid-19, Ada dari Kalimantan Timur Sampai Meninggal

Baca Juga: Satu Negara di Asia Tenggara Tidak Ada Penularan Covid-19 dalam Dua Minggu, Simak Cara Atasi Corona

Jadi namanya tantangan harus dihadapi karena pilihan kita cuma dua. Kita menghadapi tantangan itu dan menjadi orang yang lebih baik. Atau kita kalah sama tantangannya. Dan yang kalah sama tantangan itu pasti bukan pilihan kita." jelas Rosdiana.

Rosdiana mengungkapkan orangtua harus menang melawan tantangan ini. Ia pun memberikan tips sekolah online untuk anak-anak.

Atur suasana belajar seperti di kelas

"Khusus buat anak-anak ada beberapa usulan yang mau saya berikan. Pertama, coba atur suasana belajar seperti di kelas. Seperti pojokan ruangan khusus untuk dibuat jadi kelas.

Misalnya kita taruh papan tulis, ada meja-kursi, permainan edukatif, dan lainnya jadi anak kalau belajar memang di situ," kata Rosdiana.

Rosdiana kemudian mengungkapkan otak manusia bekerja karena kebiasaan. Itu salah satu alasan anak-anak sekolah harus pakai seragam. Atau kita kalau kerja atasan-bawahan kerja.

"Karena sebetulnya otak kita punya seperti slot. Kalau di rumah tempat istirahat, di kantor tempat bekerja. Kalau kita pakai baju main itu mau jalan-jalan.

Kalau kita pakai baju kerja itu kita mau kerja. Jadi kalau kita dan anak-anak pakai baju atas dan bawah lain, otak kita agak bingung.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved