Anggota TNI Satgas Pamtas Yonif 623/BWU Gagalkan Penculikan Bocah 12 Tahun yang Mau Dibawa ke Tawau
Satgas Pamtas Yonif 623/BWU bergerak cepat melakukan pemeriksaan di sepanjang perbatasan RI-Malaysia dari wilayah Sebuku hingga Seimanggaris.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini |
TRIBUNKALTIM.CO, SEBUKU- Satgas Pamtas Yonif 623/BWU bergerak cepat melakukan pemeriksaan di sepanjang perbatasan RI-Malaysia dari wilayah Sebuku hingga Seimanggaris.
Respons cepat ini dilakukan setelah mendapat informasi dugaan adanya penculikan anak di bawah umur yang didapat dari masyarakat.
Informasi penculikan tersebut didapat dari masyarakat Desa Bebanas bernama H. Salim terkait dugaan penculikan warga desa Sebuku atas nama AM (12), Selasa (29/9/2020).
Setelah melakukan pemeriksaan di sepanjang perbatasan, didapat informasi terkait warga dengan ciri-ciri yang persis disampaikan.
Ia akan menyeberang di Pelabuhan Speed Sei Ular. Personel Satgas Pamtas Yonif 623/BWU pun segera mengamankan oknum pelaku dan korban tersebut.
Dalam rilisnya di Nunukan, Dansatgas Pamtas Yonif 623/BWU Letkol Inf Yordania mengatakan proses hukum akan diserahkan pada pihak berwenang.
"Berhasil diamankan oknum pelaku beserta korban di Pelabuhan Speed Sei Ular, selanjutnya proses hukumnya kami serahkan kepada pihak yang berwenang," ujarnya Rabu (30/9/2020) kemarin.
Dari hasil pengamanan, didapati identitas pelaku alias oknum penculik anak di bawah umur, atas nama Muhammad Asri Bin Dahlan (19).
Dengan pekerjaan sebagai buruh, beralamat Desa Bebanas Rt. 01 Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Sedangkan korban dengan identitas AM (12), perempuan, pelajar SD.
Ia beralamat Desa Bebanas Rt. 01 Kecamatan Sebuku, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Sementara, dari keterangan pelaku, korban akan dibawa ke Tawau, Malaysia melalui Sebatik.
Barang bukti yang diamankan adalah tas gendong warna hitam berisi pakaian, handphone merk Advan warna hitam beserta charger dan paspor atas nama Muhammad Asri Bin Dahlan.
Baca juga: Teror Ular King Cobra Panjang 4 Meter Masuk Gedung Sekolah di Aceh Besar, Evakuasi Butuh Waktu Lama
Baca juga: Intip Budidaya Kepiting di Kampung Nelayan Berdasi Kariangau Balikpapan, Omset Tembus Rp 40 Juta