Kisah Pilu Kakek di Berau Hidup Sebatang Kara di Gubuk Sempit, Hanya Berharap Belas Kasihan Tetangga
La Silawa (78), seorang kakek di Labanan Jaya, Kecamatan Teluk Bayur, Berau, Kalimantan Timur, tinggal sebatang kara dalam gubuk kayu yang sempit ukur
Karena sedang cuti, Wakil Bupati Berau itu mengaku tidak bisa berbuat banyak, karena dikhawatirkan ada anggapan bahwa kegiatan yang dilakukannya untuk kampanye.
“Ini murni pribadi karena saya dengar informasi ini. Makanya saya hanya minta tolong agar bisa segera ditangani,” tuturnya.
Ia pun menyarankan PMI untuk memberikan bantuan maksimal kepada kakek tersebut.
Sementara itu, saat berada di lokasi, Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana (TDB) PMI Berau Yudhi Rizal didampingi Ketua Bidang Relawan Endro S Efendi serta tim relawan, membawa bantuan berupa sembako.
Sembako tersebut diserahkan ke tetangga yang selama ini membantu merawat La Silawa. Kakek La Silawa diketahui hanya tinggal sebatang kara di pondok yang terbuat dari kayu bekas ukuran 3 x 2 meter.
Baca juga: Teror Ular King Cobra Panjang 4 Meter Masuk Gedung Sekolah di Aceh Besar, Evakuasi Butuh Waktu Lama
Baca juga: Intip Budidaya Kepiting di Kampung Nelayan Berdasi Kariangau Balikpapan, Omset Tembus Rp 40 Juta
Bahkan gubuk kecil yang ditempatinya saat ini adalah bantuan dari para tetangga yang baik hati merawatnya selama ini.
Salah satu tetangga La Silawa, yakni Isran mengatakan kakek 78 tahun itu sudah lama berada di Labanan tapi tidak ada keluarganya sama sekali.
Sementara itu kepala Kampung Rohmat Kholis juga menyampaikan, akan berusaha mencari informasi tentang keluarganya di Pangkep, Sulawesi Selatan.
“Kasihan kalau sampai keluarganya tidak ditemukan, kami juga berharap, jika ada yang mengetahui keberadaan keluarganya, bisa memberikan informasi," ucapnya. (TribunKaltim.co/Ikbal Nurkarim)