Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional 2020, Karya Kain Asli dari Tarakan Belum Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Seorang pengrajin Batik Tarakan, Sonny Lolong mengatakan Batik Tarakan belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri di Kota Tarakan
Penulis: Risnawati | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Seorang pengrajin Batik Tarakan, Sonny Lolong mengatakan Batik Tarakan belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Ia mengatakan masih banyak masyarakat yang belum care produk daerahnya sendiri.
Padahal, kata dia, potensi Batik Tarakan sangat besar. Hanya saja belum populer dikalangan masyarakat Kota Tarakan.
Jangankan masyarakat awam, owner Batik D'Erte ini menyampaikan di kalangan pejabat di lingkungan pemerintah Kota Tarakan Kalimantan Utara mungkin saja belum mengetahui Tarakan punya batik sendiri.
"Saya jamin itu," ucapnya kepada Tribunkaltara.com melalui sambungan telepon, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga: DPRD PPU Sampaikan Pandangan Umum Fraksi Atas APBD Penajam Paser Utara Tahun 2020
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2020, Live Indosiar, Ada Madura United vs Borneo FC, Barito Putera vs Persebaya
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, 29 September 2020, Tengah Malam Hujan, Arah Angin dari Barat
Menurutnya, kurang populernya batik dikalangan masyarakat, karena batik tidak dikonsumsi (digunakan) setiap hari.
Selain itu, harga juga mempengaruhi tingkat beli masyarakat.
Pembina Kelompok Usaha Bersama Disabilitas Batik (Kunedistik) itu menyebutkan Batik Tarakan lebih mengangkat motiv suku Tidung, satu diantaranya Tanduk Galung.
Sebagai pengrajin, ia membeberkan strategi mempopulerkan Batik Tarakan yakni melalui sosial media dan pameran-pameran baik tingkat nasional maupun internasional.
"Luar negeri itu sudah ke Australia, Jepang, China, ke Belanda juga. Itu waktu pameran," jelasnya.
Baca Juga: Kisah Warga Bulukumba, Berawal Kencing di Pohon, Kemudian Tubuhnya Kaku Sudah 25 Tahun Terbaring
Sementara di dunia internasional, saat beberapa kali mengikuti pameran, kata dia, orang luar negeri lebih menyukai motiv-motiv dayak dengan pewarnaan alam.
"Kalau saya perhatikan selama pameran itu, orang-orang barat lebih suka warna alam seperti back to the nature. Itu yang diminati," ujar dia.
Kampung Batik dari Berbagai Daerah di Indonesia
Hari Batik Nasional setiap tahunnya diselenggarakan pada 2 Oktober. Saat Hari Batik Nasional, biasanya traveler akan mengenakan pakaian batik.
Selain itu, traveler bisa mengunjungi sejumlah Kampung Batik di Indonesia.
Berikut 7 Kampung Batik di Indonesia yang bisa dikunjungi saat Hari Batik Nasional:
• JANGAN SEDIH DULU Bila Tak Lolos! Cek Dashboard WWW.PRAKERJA.GO.ID, Pengumuman Prakerja Gelombang 10
• TERBARU Kode Redeem Free Fire 1 Oktober 2020, Ada Event Spin, Hadiah Diamond dan Hayato Bobble Head
• Kumpulan Ucapan Selamat Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Bisa Langsung Dibagikan ke Semua Medsos
• Sejarah Hari Ini, 2 Oktober, Hari Batik Nasional, Pengakuan UNESCO, Sejarah Batik dan Klaim Malaysia
1. Kampung Batik Laweyan, Solo
Jika liburan ke Solo saat Hari Batik Nasional, traveler bisa mampir ke Kampung Batik Laweyan.
Di tempat ini terdapat industri rumahan yang memproduksi batik.
Kebanyakan memproduksi kain batik tulis dengan beragam motif dan warna yang cenderung terang.
2. Kampung Batik Kauman, Solo
Selain Kampung Batik Laweyan, ada Kampung Batik Kauman yang bisa dikunjungi di Solo.
Kampung Batik Kauman kebanyakan memproduksi batik dengan warna cenderung gelap.
Seperti cokelat dan hitam.
3. Kampung Batik Ngasem, Yogyakarta
Di Kampung Batik Ngasem, terdapat banyak toko yang menjual kerajinan batik.
Mulai dari pakaian, sarung bantal, taplak meja, sampai sprei motif batik.
4. Kampung Batik Kauman, Pekalongan
Tak cuma Solo, Pekalongan juga punya Kampung Batik Kauman.
Terletak di Pekalongan Timur, Kampung Batik Kauman memproduksi tas, sandal, dompet, dan aksesoris batik lainnya.
Traveler bisa menginap di sini, karena terdapat banyak hotel, homestay, dan restoran di sekitar Kampung Batik Kauman.
5. Kampung Batik Pesindon, Pekalongan
Kampung Batik Pesindon terletak di jalur utama arah Semarang, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk.
Beberapa pengusaha batik di Kampung Batik Pesindon memiliki showroom dan workshop yang bisa traveler kunjungi.
Di tempat ini terdapat dinding yang dihiasi grafiti tentang definisi batik.
6. Kecamatan Lasem, Rembang
Lasem sering disebut 'Tiongkok Kecil' karena dulunya dikenal sebagai lokasi pengusaha batik keturunan China.
Hingga saat ini, masih terdapat bangunan Tionghoa yang menjadi daya pikat Lasem.
Batik Lasem sendiri dikenal dengan motif ala pesisir dengan warna yang berani.
7. Kampung Batik Trusmi, Cirebon
Di Cirebon, ada Kampung Batik Trusmi yang bisa dikunjungi saat Hari Batik Nasional.
Di tempat ini, kain batik berkualitas baik dijual dengan harga miring.
Kampung Batik Trusmi juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner yang banyak terdapat di sepanjang jalan menuju Pasar Trusmi.
Mulai dari empal gentong hingga nasi jamblang bisa traveler cicipi saat berburu batik.
(TribunTravel/Sinta Agustina dan Tribunkaltara.com/Risnawati)