Hari Batik Nasional
Inilah Keuntungan Membatik Pakai Canting Elektronik, Memeriahkan Hari Batik Nasional di Samarinda
Dinas Perindustrian Kota Samarinda gelar pameran membatik di Hotel Aston Samarinda and Convention Center, Jumat (2/10/2020)
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Dinas Perindustrian Kota Samarinda gelar pameran membatik di Hotel Aston Samarinda and Convention Center, Jumat (2/10/2020).
Pameran tersebut mengajak beberapa perajin yang ada di Kota Samarinda Provinsi Kalimantan Timur.
Menariknya para pengunjung bisa merasakan sensasi membatik sekaligus belajar lebih dalam tentang teknik membatik khususnya batik tulis.
Seseorang jika membatik menggunakan canting. Kemudian lilin cair khusus dimasukkan ke wadah canting kemudian mulai mengguratkan Pola batik yang diinginkan di atas kain.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan, Rabu 3 Oktober 2020, Dini Hari akan Hujan Petir, Angin dari Barat Daya
Baca Juga: Psikologi Sosial dari UI Beber 53 Persen, Pedagang Pasar Pakai Masker Tidak Benar, Begini Alasannya
Proses ini terus berulang-ulang. Jika kondisi lilin di dalam canting mulai dingin, perajin kembali mengambil cairan lilin yang dipanaskan. Begitu terus sampai pola batik yang diinginkan jadi.
Ada yang menarik saat kegiatan ini berlangsung. Seorang perajin menggunakan alat canting modern. Canting tersematkan kabel yang dialiri listrik.
Aliran listrik berubah menjadi energi panas. Sehingga lilin yang ada di dalam canting tidak dingin dan membeku. Silvi Widiarti salah satu pengelola dari lpk Atiqna Smart mengatakan alat tersebut ia dapat di Jawa.
Alat tersebut ia akui mempercepat proses pembuatan batik tulis. "Biasanya untuk membuat pola kalau pakai canting biasa memakan waktu dua hari. Kalau pakai yang modern hanya satu hari," kata Silvi Widiarti.
Selain itu daya listrik satu canting sangat kecil hanya lima watt. Sehingga ia akui tidak memakan biaya listrik yang tinggi.
Namun untuk harga ia akui canting modern cukup mahal ketimbang konvensional. "Bisa mencapai Rp 200 ribu. Kalau yang konvensional hanya Rp 5 ribuan," katanya.
Pengunjung Bisa Mencoba Membatik
Pemerintah Kota Samarinda ( Pemkot Samarinda ) Provinsi Kalimantan Timur melalui Dinas Perindustrian gelar pameran membatik di lobby Hotel Aston Samarinda Hotel and Convention Center, Jumat (2/10/2020).
Pameran batik ini sekaligus meramaikan Hari Batik Nasional yang jatuh pada hari ini.
Terlihat beberapa pengrajin batik yang tergabung dengan Atiqna Smart memamerkan hasil karyanya.
Sesuai mengikuti protokol kesehatan, pameran dilakukan di area lobby dengan jumlah terbatas.
Baca Juga: Sempat Ditunda, Sidang Dugaan Suap Bupati Kutim Ismunandar Digelar Lagi, Hadirkan 5 Saksi
Baca Juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Ekstrem di Indonesia Rabu 30 September, Ada 8 Wilayah di Kalimantan Timur
Para peserta pun dibatasi sekitar tiga tenan yang tersedia di area lobby. Para pengunjung pun diperbolehkan membatik secara cuma-cuma.
Kepala Disperin Kota Samarinda Muhammad Faisal mengatakan kegiatan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat tentang batik tulis Kota Samarinda.
Pihaknya masih melihat respon pengunjung ketika hadir dalam kegiatan tersebut.
Selain itu ia melihat geliat penikmat batik tinggi di masa Pandemi Corona atau covid-19.
Bahkan ia melihat enam titik pengrajin batik di Samarinda. Ia melihat pemberdayaan masyarakat untuk melestarikan batik cukup baik.
Baca Juga: DPRD PPU Sampaikan Pandangan Umum Fraksi Atas APBD Penajam Paser Utara Tahun 2020
Baca Juga: Jadwal Liga 1 2020, Live Indosiar, Ada Madura United vs Borneo FC, Barito Putera vs Persebaya
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini, 29 September 2020, Tengah Malam Hujan, Arah Angin dari Barat
"Geliat ini bagus mudah-mudahan kita bersaing di tingkat regional Kaltim," ucap Muhammad Faisal.
Sementara itu Marcomm Coordinator Hotel Aston Samarinda and Convention Center Tiara Bulan mengatakan kegiatan ini berlangsung setiap tahun selama peringatan hari batik nasional.
"Kebetulan tahun ini Kita barengan Disperin dan Dekranasda Samarinda. Biasanya kita ganti-gantian biasanya internal dan dari luar juga," kata Tiara Bulan. Kegiatan ini dilakukan selama satu hari.
Kampung Batik dari Berbagai Daerah di Indonesia
Hari Batik Nasional setiap tahunnya diselenggarakan pada 2 Oktober. Saat Hari Batik Nasional, biasanya traveler akan mengenakan pakaian batik.
Selain itu, traveler bisa mengunjungi sejumlah Kampung Batik di Indonesia.
Berikut 7 Kampung Batik di Indonesia yang bisa dikunjungi saat Hari Batik Nasional:
• JANGAN SEDIH DULU Bila Tak Lolos! Cek Dashboard WWW.PRAKERJA.GO.ID, Pengumuman Prakerja Gelombang 10
• TERBARU Kode Redeem Free Fire 1 Oktober 2020, Ada Event Spin, Hadiah Diamond dan Hayato Bobble Head
• Kumpulan Ucapan Selamat Hari Batik Nasional 2 Oktober 2020, Bisa Langsung Dibagikan ke Semua Medsos
• Sejarah Hari Ini, 2 Oktober, Hari Batik Nasional, Pengakuan UNESCO, Sejarah Batik dan Klaim Malaysia
1. Kampung Batik Laweyan, Solo
Jika liburan ke Solo saat Hari Batik Nasional, traveler bisa mampir ke Kampung Batik Laweyan.
Di tempat ini terdapat industri rumahan yang memproduksi batik.
Kebanyakan memproduksi kain batik tulis dengan beragam motif dan warna yang cenderung terang.
2. Kampung Batik Kauman, Solo
Selain Kampung Batik Laweyan, ada Kampung Batik Kauman yang bisa dikunjungi di Solo.
Kampung Batik Kauman kebanyakan memproduksi batik dengan warna cenderung gelap.
Seperti cokelat dan hitam.
3. Kampung Batik Ngasem, Yogyakarta
Di Kampung Batik Ngasem, terdapat banyak toko yang menjual kerajinan batik.
Mulai dari pakaian, sarung bantal, taplak meja, sampai sprei motif batik.
4. Kampung Batik Kauman, Pekalongan
Tak cuma Solo, Pekalongan juga punya Kampung Batik Kauman.
Terletak di Pekalongan Timur, Kampung Batik Kauman memproduksi tas, sandal, dompet, dan aksesoris batik lainnya.
Traveler bisa menginap di sini, karena terdapat banyak hotel, homestay, dan restoran di sekitar Kampung Batik Kauman.
5. Kampung Batik Pesindon, Pekalongan
Kampung Batik Pesindon terletak di jalur utama arah Semarang, tepatnya di Jalan Hayam Wuruk.
Beberapa pengusaha batik di Kampung Batik Pesindon memiliki showroom dan workshop yang bisa traveler kunjungi.
Di tempat ini terdapat dinding yang dihiasi grafiti tentang definisi batik.
6. Kecamatan Lasem, Rembang
Lasem sering disebut 'Tiongkok Kecil' karena dulunya dikenal sebagai lokasi pengusaha batik keturunan China.
Hingga saat ini, masih terdapat bangunan Tionghoa yang menjadi daya pikat Lasem.
Batik Lasem sendiri dikenal dengan motif ala pesisir dengan warna yang berani.
7. Kampung Batik Trusmi, Cirebon
Di Cirebon, ada Kampung Batik Trusmi yang bisa dikunjungi saat Hari Batik Nasional.
Di tempat ini, kain batik berkualitas baik dijual dengan harga miring.
Kampung Batik Trusmi juga dikenal sebagai tempat wisata kuliner yang banyak terdapat di sepanjang jalan menuju Pasar Trusmi.
Mulai dari empal gentong hingga nasi jamblang bisa traveler cicipi saat berburu batik.
(TribunTravel/Sinta Agustina dan Tribunkaltim.co/Jino Prayudi Kartono)