Pedagang Kaki Lima Kalangan Anak di Samarinda, Bisa Meraup Rp 700.000 Sehari, Jual Belas Kasihan
Satuan Tugas Polisi Pamong Praja melakukan penyisiran beberapa persimpangan jalan di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Satuan Tugas Polisi Pamong Praja melakukan penyisiran beberapa persimpangan jalan di Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (5/10/2020).
Penyisiran ini bermaksud memantau dan menindak Pedagang Kaki Lima yang berjualan di jalan raya, khususnya di area lampu merah.
Satu pedagang tertangkap. Namanya Mutia (10). Mutia merupakan PKL anak yang sejauh ini sampai tak asing bagi petugas Pol-PP sebab bukan sekali-dua kali tertangkap.
Sore tadi, sekira pukul 17.30 WITA, ia kembali tertangkap oleh Pol-PP di area persimpangan Balikpapan Baru.
Baca Juga: Masih Zona Orange Covid-19, Jam Malam di Balikpapan Masih Berlaku
Baca Juga: Kronologi Kasus yang Menjerat Anggota DPRD Balikpapan, Kini Telah Dijebloskan di Lapas Klas IIA
Mutia tertangkap menjajakan kerupuk udang pada pengendara dengan harga yang relatif seperti harga kerupuk umumnya.
Kepada awak Tribunnews, Mutia mengaku sudah berjualan kurang lebih setahun. Mencari penghasilan selepas rutinitas sekolah.
Dan di tengah adaptasi sekolah online, ia melakukannya seusai sekolah online.
Ia mengatakan bahwa kegiatan berdagang ini justru terkesan mudah karena adanya Covid19. Sebab aktivitas bersekolah sudahlah online atau daring.
Sehingga tidak perlu datang ke sekolah dan bisa punya lebih banyak waktu lagi tenaga untuk berdagang.
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pemakaman Bupati Berau Muharram di TPU Km 15 Balikpapan
Baca Juga: BERITA FOTO Prosesi Pelepasan Sampai Penguburan Almarhum Bupati Berau Muharram di Balikpapan
"Aku jualannya dari siang sampai jam 10 malam. Berangkat dari Pasar Baru kesini (Balikpapan Baru) naik angkot," ujarnya.
Mutia menjelaskan bahwa kegiatan berjualan ini sudah dilakukan lebih dulu oleh kakak kandungnya. Sehingga ia hanya meniru kebiasaan tersebut. Lebih lanjut, Mutia dan kakaknya, menjadi contoh bagi adiknya lagi.