PWNU Kaltim Minta Pelaksanaan Pilkada Ditunda, Fauzi Bahtar Beberkan Alasannya
Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Kalimantan Timur (PWNU Kaltim) meminta Pelaksanaan Pilkada ditunda. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PWNU
Penulis: Muhammad Riduan |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA- Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Kalimantan Timur (PWNU Kaltim) meminta Pelaksanaan Pilkada ditunda.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua PWNU Kaltim, Fauzi Bahtar.
Ia mengungkapkan berdasarkan dengan arahan Pengurus Besar ( PBNU ) Pusat mendukung akan penundaan Pilkada.
Hal tersebut diambil melihat situasi covid-19 yang ada sekarang ini. Yang semakin hari bukannya mengalami penurunan tetapi malah mengalami peningkatan.
Dia menambahkan, di satu sisi lainnya, pemerintah sudah kewalahan dalam menghadapi masalah penyebaran Virus Corona ( covid-19 ) ini.
Bahkan paling parah, ada masyarakat yang abai terhadap covid-19.
"Makamya kami berharap melalui DPRD dan Bawaslu untuk menunda ini, tidak perlu sampai 2024 tapi sampai kurvanya menurun ditetapkan oleh nasional," ucapnya saat diwawancarai TribunKaltim.co pada Senin (5/10/2020) di PWNU Kaltim, Jalan Imam Bonjol, Pelabuhan, Samarinda.
Baca juga: Kepala Bappeda Kutai Timur Dirawat di Tenda Covid-19 RSU AM Parikesit Tenggarong
Baca juga: Guru Honorer Bakal Terima Subsidi Gaji Rp 600 Ribu, Dapat Limpahan dari BLT Karyawan
Dia mengatakan, jika pemerintah tetap melanjutkan Pilkada tersebut, pihaknya akan mengikuti saja apa yang menjadi keputusan pemerintah. Namun pihaknya sudah menyampaikan surat.
"Kami sudah menyurat, semisal pemerintah tetap meneruskan (Pilkada) silakan terus. Cuma kami berkewajiban menyampaikan apa yang ada. Oh, ini harus ditunda, tetapi kami prinsipnya mengikuti pemerintah," tuturnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri menyatakan sikap bahwa apabila Pilkada tetap berlanjut, pastinya dengan menjalankan sesuai protokol kesehatan yang telah ditentukan.
"Pada kenyataannya itu tidak jalan, kita lihat yang ada sekarang. Okelah di depan, mereka berkumpul adanya jarak, tetapi di belakang ketika bubaran, mana ada protokol kesehatan," ucapnya tegas.
(TribunKaltim.co/Muhammad Riduan)