Demo Tolak Omnibus Law
Ada Anak Buruh yang Juga Mahasiswi Unikarta Rela Turun Ikut Demo Menolak UU Cipta Kerja di Samarinda
Mengenakan almamater ungu Universitas Kutai Kartanegara ( Unikarta ) Arini beristirahat sejenak sehabis mengikuti demo menolak UU Cipta Kerja
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Jilbab merah muda dan berkacamata membuat dara manis bernama Arini tidak takut berpanas-panasan dalam aksi di Simpang Lembuswana Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur pada Rabu (7/10/2020).
Mengenakan almamater ungu Universitas Kutai Kartanegara ( Unikarta ) Arini beristirahat sejenak sehabis mengikuti demo menolak UU Cipta Kerja, Omnibus Law.
Ia bersama teman-temannya ini rela berangkat dari Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara menuju Kota Samarinda menggunakan kendaraan sepeda motor.
"Tadi berangkat bareng teman. Sekitar seratus orang dari Tenggarong," katanya kepada TribunKaltim.co.
Baca Juga: Serikat Buruh Bersama DPR Bentuk Tim Perumus RUU Cipta Kerja
Baca Juga: Buruh Menolak Keras Sistem Kejar Tayang RUU Cipta Kerja yang Dipaksakan Pemerintah dan DPR
Ia mengakui ikut aksi ini atas keinginan dirinya sendiri. Sebab ia merasa adanya ketidakadilan dalam UU Cipta Kerja tersebut.
Apalagi orangtuanya yang juga buruh di perusahaan sawit pun saat ini mengalami kondisi keuangan yang tidak baik selama pandemi Corona atau covid-19.
"Selama saya rasa itu tidak baik untuk masyarakat saya pasti akan turun," katanya. Namun, kedatangannya ini tidak minta izin kepada orangtua. Sebab orangtuanya pasti akan memarahinya dikarenakan khawatir jika dia terjadi kenapa-kenapa.
Namun demo ini bukanlah pengalaman yang pertama. Ia pun pernah mengikuti demo penolakan RUU KPK September 2019 silam. Namun saat kembali ke rumah ia dimarahi orangtuanya.
"Ya khawatir juga. Takutnya anaknya kenapa-kenapa," ucapnya. Ia berpesan kepada rekan-rekan mahasiswa untuk terus berjuang menolak UU tersebut.
Massa Berteriak DPR Tipu-tipu
Di tempat terpisah. Respon terhadap UU Cipta Kerja masih terus menghangat, satu di antaranya di Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, terjadi aksi demonstrasi yang intinya kontra pada UU Cipta Kerja.
Demonstrasi turun ke jalan, menyatakan tidak setuju dengan keberadaan UU Cipta Kerja. Kali ini gedung Walikota Tarakan dan DPRD Tarakan jadi titik kumpul unjuk rasa.
Aksi unjuk rasa berujung panas. Ada aksi dorong-dorongan, berusaha untuk mendobrak pintu gerbang gedung DPRD Tarakan.