Virus Corona
Tanpa Masker, Camat Berani Gendong Bayi Positif Covid-19, Bibir Sempat Membiru, Puskesmas Terimbas
Tanpa masker, Camat berani gendong bayi positif covid-19, bibir sempat membiru, puskesmas terimbas
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Christoper Desmawangga
"Kami dapat kunjungan, mereka melihat si bayi, sehat sekali itu bayi, makanya mereka berani gendong-gendong," katanya.
Saat berkunjung, camat berharap kunjungan tersebut bisa meyakinkan masyarakat bahwa kondisi bayi baik-baik saja.
Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Tapi jadi ramai memang dan petugas kesehatan juga mengimbau untuk menjaga jarak dan meminta kami isolasi mandiri,"katanya.
• Terjawab Tokoh Ini Kenalkan Omnibus Law ke Luhut, Bukan Sosok Sembarangan, Jadi Menteri SBY & Jokowi
Rapid test
Menanggapi kasus ini, juru bicara Satgas covid-19 Nunukan Aris Suyono mengatakan, sudah menerima kiriman video yang menjadi kehebohan di tengah masyarakat tersebut.
Aris meminta camat, sekcam dan sejumlah orang lain yang berkunjung ke rumah si bayi menjalani isolasi mandiri.
"Sejak Minggu kemarin kita sudah tracing, selain kontak erat ada juga penilaian risiko.
Kalau untuk kasus camat, kita sudah sarankan kepada beliau untuk melakukan isolasi mandiri dulu.
Seminggu kemudian baru kita rapid test,’’jawab Aris.
Menurut Aris, masa inkubasi rata rata terjadi selama 5 sampai 6 hari, dan selama itu pula antibodi kontak erat baru keluar.
Sehingga percuma apabila langsung melakukan rapid test terhadap yang bersangkutan.
"Artinya kalaupun dia terpapar, tujuh hari kemudian antibodinya baru keluar, kalau di-rapid sekarang tetap negatif hasilnya.
Kita sarankan dia jalani isolasi mandiri dulu.’’jelasnya.
Bayi laki laki berusia 4 bulan di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, dinyatakan positif covid-19.