Liga Italia
Jalan Terjal Sang Pengkhianat di Juventus, Skuad Utama Sulit Didapatkan, Skema Pirlo Tak Cocok
Jalan terjal sang pengkhianat di Juventus, skuad utama sulit didapatkan, skema Andrea Pirlo tak cocok.
TRIBUNKALTIM.CO - Jalan terjal sang pengkhianat di Juventus, skuad utama sulit didapatkan, skema Andrea Pirlo tak cocok.
Ya, gumpalan mendung tebal yang menanti Federico Chiesa ialah kondisi yang akan dialami oleh putra Enrico Chiesa di Juventus untuk dua musim kedepan.
Tidak bisa dipungkiri, Juventus merupakan kesebelasan elite di Liga Italia dengan menumpuk banyak pemain kelas wahid.
Hampir di semua lini permainan Juventus dihuni pemain dengan talenta yang luar biasa hebat.
Baik itu di skuat inti maupun pelapisnya.
Dalam analisis yang dituliskan oleh ScoudetFootball, secara garis besar Federico Chiesa tak akan memiliki masalah, baik itu gaya bermain maupun proses adaptasi.
Baca juga: Juventus Sulit Pertahankan Gelar Liga Italia, Faktor Pirlo? Legenda Gli Azzurri Beber Penyebabnya
Baca juga: LENGKAP Jadwal Liga Italia: BIG MATCH Inter Milan vs AC Milan, Debut Sang Pengkhianat di Juventus
Baca juga: NEWS VIDEO Ditangani Andrea Pirlo, Hanya Keajaiban yang Mampu Runtuhkan Dominasi Juventus
Baca juga: Hanya Legenda AC Milan & Juventus yang Bisa, VAR Pun Bakal Lolos, Offside Sudah Jadi 'Temannya'
Pasalnya, gaya bermain Juventus adalah agresif, bahkan tampil lebih menyerang ketimbang Fiorentina.
Tentu Federico Chiesa diklaim tak akan kesulitan untuk mengaplikasikan gaya permainannya sesuai dengan skema permainan Juventus.
Federico Chiesa ialah winger kiri yang memiliki tingkat intensitas serangan yang mengagumkan.
Berbekal kecepatan dan manuver yang ia miliki, Chiesa bisa menjadi andalan bagi klub manapun yang memiliki jasanya.
Tak hanya pandai menyisir sisi sayap, pemain 22 tahun itu ujuga merupakan pemain bertipikal modern.

Maksudnya, Chiesa tak hanya mampu memberikan umpan dari sisi flank, namun ia juga mampu melakukan penetrasi maupun menyelesaikan peluang dengan baik.
Tembakan cannon ball yang dimiliki Chiesa menjadi senjata tersendiri pemain yang dipinjamkan dari Fiorentina itu.
Lantas bagaimana dengan adapatasinya, tentu adapatasi tidak akan menjadi masalah besar bagi sang winger.
Mengingat Chiesa sendiri juga bergabung dan tumbuh besar di kultur sepak bola Italia.
Secara garis besar ia diprediksi tak akan menemui kendala.
Lantas mengapa Federico Chiea disebut telah ditunggu oleh gumpalan 'mendung' tebal?
Jawabannya ialah menit bermainnya, di mana ia harus siap untuk menjadi penghias bench Si Nyonya Tua jika tidak bisa menjawab ekspektasi yang diberikan.
Baca juga: AC Milan Belum Puas Rekrut Pemain Muda, Stefano Pioli Incar Bek 17 Tahun Barcelona, Garansi Bintang
Baca juga: Mengaku Milanisti, Carles Puyol Nyaris Jadi Partner Paolo Maldini di AC Milan, Batal Karena Satu Hal
Baca juga: Debut Bersama Timnas U-19 Indonesia, Eks Pemain Peraih Gelar Liga Champions Puji Elkan Baggott
Baca juga: Kerja Kerasnya di Eropa Patut Ditiru, Egy Maulana Vikri Tampil Konsisten di Tim Utama Lechia Gdansk
Musim lalu bersama Fiorentina, peran sentral Chiesa sama sekali tak tergantikan.
Bersama klub asal Florence itu, Chiesa mampu membukukan 37 pertandingan di semua kompetisi.
Namun, catatan lain yang wajib diperhatikan ialah, apakah dengan kepindahannya ke Juventus akan digaransi dengan menit bermain yang sama?
Tentu jawabannya tidak, satu yang perlu diingat bahwa Si Nyonya Tua memiliki deretan winger yang banyak.
Sebut saja Federico Bernardeschi, Paulo Dybala, Cristiano Ronaldo, Juan Cuadrado, hingga Dejan Kulusevski merupakan winger yang dimiliki oleh Andrea Pirlo.
Bahkan nama Dybala dan Ronaldo tentu menjadi garansi utama untuk penyerangan mereka, sisanya akan menjadi saingan dari Federico Chiesa.
Bukan perkara mudah bagi Chiesa untuk memberikan penampilan apiknya layaknya saat membela Fiorentina.

Kembali lagi, skema permainan yang ditentukan Andrea Pirlo juga akan menentukan menit bermainnya.
Sejak menjadi pelatih Juventus, Andrea Pirlo sangat gemar menggunakan pakem 3-5-2, di mana Juan Cuadrdao maupun Aarom Ramsey ditempatkan sebagai pemain sayap.
Selain itu, skema 4-4-2 juga beberapa kali di uji coba oleh Andrea Pirlo, hasilnya mamang kurang memuaskan.
Terbukti Juventus ditahan imbang AS Roma 2-2 pada giornata kedua Liga Italia.
Skema yang cukup untuk memberikan menit bermain bagi Chiesa ialah 4-3-3, di mana winger sebelah kanan bisanya menjadi posisi ideal bagi sang pemain.
Namun kembali lagi bahwa keputusan menggunakan formasi tersebut ialah wewenang dari Pirlo.
Belum lagi nama - nama pemain lain yang siap dijadikan starting line-up Juventus juga menjadi masalah lain bagi menit bermain Federico Chiesa.
Baca juga: Melapor ke Bawaslu Kaltara, Mumaddadah Ngaku Bukan Sebagai Pengacara Calon
Baca juga: BLT Karyawan Rp 1,2 Juta Gelombang 2, Menaker Ungkap Jadwal Pencairan Subsidi Gaji Termin 2
Baca juga: Polresta Samarinda Amankan Narkotika Jenis Sabu yang Dikirim dari Aceh Seberat Satu Kilogram
Baca juga: Tak Pakai Masker, 17 Warga Sangatta Diminta Punguti Sampah di Jalan
Pada intinya, Federico Chiesa wajib memberikan jawaban atas ekspektasi yang diberikan kepadanya.
Andai pemuda 22 tahun itu gagal memberi jawaban yang pasti, maka nasib Federico Chiesa diprediksi akan jadi penghias cadangan dari Si Nyonya Tua.
Untuk diketahui, kepindahan Chiesa ke Juventus dari Fiorentina sempat menimbulkan polemik dan kegaduhan, pendukung Fiorentina tak sedikit yang mengecapnya dengan sebutan pengkhianat.
Bahkan, Presiden Fiorentina juga kecewa dengan hengkangnya Chiesa ke Juventus, di tengah persaingan kedua klub di Liga Italia. (*)