Tak Pakai Masker, 17 Warga Sangatta Diminta Punguti Sampah di Jalan

Tim gabungan kembali melakukan penertiban pada warga yang melintas menggunakan kendaraan roda dua tanpa menggunakan masker.

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA
Belasan warga kedapatan tak menggunakan masker saat berada di luar rumah. Mereka pun terkena hukuman membersihkan jalanan. TRIBUNKALTIM.CO/MARGARET SARITA 

TRIBUNKALTIM.CO, SANGATTA - Operasi yustisi sebagai langkah pemberlakuan Perbup Kutai Timur nomor 32 tahun 2020 tentang protokol kesehatan, terutama kewajiban menggunakan masker saat berada di luar rumah, terus dilakukan jajaran Satpol PP Kutim, bersama TNI/Polri dan Dinas Kesehatan Kutai Timur.

Seperti yang dilakukan di kawasan simpang empat Jalan APT Pranoto, Jalan Diponegoro dan Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (13/10/2020).

Tim gabungan kembali melakukan penertiban pada warga yang melintas menggunakan kendaraan roda dua tanpa menggunakan masker.

Baca Juga: Benarkah Masker Scuba & Buff Disebut Tidak Efektif Cegah Penularan Covid-19? Ini Penjelasan Dokter

Baca Juga: Operasi Penegakan Disiplin Protokol Covid-19 di PPU, Ada 150 Orang Terjaring tak Pakai Masker

Baca Juga: Masker Scuba tak Mampu Cegah Virus Corona, Dokter Sarankan Tiga Jenis Masker

Kendaraan dihentikan, pengendara maupun penumpang yang tidak menggunakan masker langsung diajak menepi dan diberikan pengarahan.

Usai pengarahan, petugas pun memberi sanksi sosial, berupa bersih-bersih lingkungan sekitar.

Mereka memunguti dedaunan, maupun sampah plastik atau lainnya yang mengotori tepi jalan.

“Sekitar 17 warga yang kita tertibkan di kawasan simpang empat APT Pranoto, Jenderal Sudirman dan Jalan Diponegoro ini. Mereka kita beri sanksi sosial berupa memungut sampah yang berserakan di jalan,” penyidik Satpol PP Kutim, Dadang di lokasi penertiban.

Di hadapan belasan warga yang terjaring, Dadang didampingi jajaran kepolisian memberi imbauan tentang pentingnya menggunakan masker.

Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang –orang terdekat.

“Penularan virus corona di Kutim sekarang ini semakin menjadi. Data terakhir, sudah ada 667 yang terpapar dan sembilan di antaranya meninggal. Jadi, kalau pakai masker saja malas, tak hanya membahayakan diri sendiri, tapi juga orang lain,” kata Dadang.

Karena, penularan utama adalah dari cairan yang keluar dari hidung maupun mulut. Kalau hidung dan mulut tidak ditutupi dengan baik, jadi rentan terhadap penularan.

“Sekarang ini, kebanyakan pasien yang terkonfirmasi positif adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Dari luar terlihat baik-baik saja. Tetapi tubuhnya merupakan pembawa virus dan bisa menularkan pada orang lain. Kita sendiri kadang tidak tahu, apakah kita sehat, atau sedang terpapar. Karena tidak ada gejala atau keluhan apapun,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved