Tak Terima Difitnah, SBY Temui Wiranto, JK & Jokowi, Teringat Pesan Terakhir Bu Ani, Bakal Diungkap
Tak terima difitnah, SBY temui Wiranto, Jusuf Kalla & Jokowi, teringat pesan terakhir Bu Ani, bakal diungkap
TRIBUNKALTIM.CO - Tak terima difitnah, SBY temui Wiranto, Jusuf Kalla & Jokowi, teringat pesan terakhir Bu Ani, bakal diungkap.
Nama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY kembali diperbincangkan seiring meluasnya demonstrasi penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja.
SBY dituding beberapa pihak sebagai dalang demo yang banyak berakhir rusuh tersebut.
Sebelumnya, SBY mengakui dirinya pernah mendapat fitnah serupa pada demonstrasi 4 November 2016.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kerap dituduh sebagai dalang sejumlah demo yang terjadi di tanah air.
Terbaru, SBY dan Partai Demokrat difitnah sebagai aktor atau dalang aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang Cipta Kerja, di mana sebelumnya juga dituduh sebagai pihak yang membiayai Aksi Bela Islam pada 4 November 2016.
Baca juga: Lengkap, Daftar 6 Tokoh Dibekuk Polisi Soal UU Cipta Kerja, 3 Petinggi KAMI, Eks Caleg PKS, Aktivis
Baca juga: 2 Versi Pesan Berantai WhatsApp, Demo UU Cipta Kerja & Lengserkan Jokowi, Polisi Tak Tinggal Diam
Baca juga: Sempat Terkepung Demonstran, Prabowo Subianto Bocorkan Dalang Asing Demo Anarkis UU Cipta Kerja
Baca juga: Cikeas - Demokrat Dicap Bandar Demo, SBY Tak Tinggal Diam: Andai Saya Punya Banyak Uang & Kemampuan
Terkait tuduhan dalang aksi penolakan UU Cipta Kerja yang ramai di media sosial, SBY meminta pejabat negara untuk menyebut pihak yang menjadi dalang sebenarnya agar tidak menimbulkan kabar bohong di masyarakat.
"Kalau memang menggerakan, menunggangi, membiayai, dianggap negara kejahatan dan melanggar hukum.
Hukum harus ditegakkan, lebih baik disebutkan, kalau tidak negaranya membuat hoaks," papar SBY dalam akun Youtube miliknya, Jakarta, Senin (12/10/2020) malam.
Di kesempatan itu, SBY juga mengungkapkan fitnah yang ditujukan kepada dirinya pada empat tahun lalu.
Yakni dituduh sebagai pihak penggerak Aksi Bela Islam atau Aksi 411 pada 4 November 2016.
"Ini cerita klasik ini.
Mereka ingin dapatkan kredit, tetapi dengan cara merusak nama baik orang lain.
Menjatuhkan orang lain, meskipun belum tentu berhasil cara-cara itu," papar SBY.
"Saya tahu.