TERUNGKAP Tujuan Jokowi ke Kalteng Saat Puncak Demo Tolak UU Ciptaker, Tak Hanya Tinjau Bebek & Itik
Seperti diketahui, kunjungan Jokowi ke Kalteng pada tanggal 8 tersebut bertepatan dengan puncak demo di sejumlah Indonesia menolak UU Cipta Kerja.
TRIBUNKALTIM.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke Kalimantan Tengah pada Kamis 8 Oktober 2020.
Seperti diketahui, pada tanggal 8 tersebut bertepatan dengan puncak demo di sejumlah Indonesia menolak UU Cipta Kerja.
Saat itu tagar bebek dan itik bahkan trending di media sosial.
Di Kalteng, Presiden Jokowi mengunjungi Kabupaten Pulang Pisau.
Baca juga: Akhirnya SBY Respon Tuduhan Dalang Demo UU Cipta Kerja, Beber Hubungan dengan Luhut, Airlangga & BIN
Baca juga: Blak-blakan, Prabowo Subianto Bocorkan Sikap Resmi Gerindra Soal UU Cipta Kerja, Ada Pasal Liberal
Baca juga: Terjawab, Sumber Informasi Jokowi Soal UU Cipta Kerja, Menkominfo Beber Deadline DPR Bereskan Draft
Baca juga: Dukung Demo Mahasiswa Tolak UU Omnibus Law, Ketua DPRD Berau: Dari Drafnya Saja Kami Sudah Menolak
Dalam unggahannya di instagram @jokowi pada Kamis 8 Oktober 2020 lalu, disebutkan maksud kunjungan presiden itu.
“Selamat pagi. Hari ini saya menuju Kalimantan Tengah untuk kunjungan sehari. Setiba di Bandara Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, saya melanjutkan perjalanan dengan helikopter menuju Kabupaten Pulang Pisau,” tulis akun tersebut disertai foto Jokowi tengah menaiki tangga menuju pesawat.
“Di sana saya hendak meninjau kawasan lumbung pangan yang sedang kita kembangkan berikut penanaman padi, keramba ikan, serta peternakan bebek yang terletak di Kecamatan Pandih Batu,” lanjut akun resmi Presiden Jokowi itu.
Dalam foto yang beredar di media sosial, tampak Jokowi meninjau peternakan bebek.
Meski secara keseluruhan tujuan kunjungan itu untuk meninjau perkembangan lumbung pangan hingga membagikan bantuan Presiden.
Namun netizen justru menyoroti soal keberadaan Presiden Jokowi di peternakan bebek.
BEM SI Protes
Baca juga: TERJAWAB! 13 Oktober 2020 Hari Tanpa Bra Sedunia, Terkuak Tujuan Pentingnya, 1 Soal Kanker Payudara
Baca juga: UPDATE! Lokasi Demo FPI 13 Oktober 2020 Batal Digelar di Depan Istana, Polri Turunkan 500 Personel
Terkait hal itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menyayangkan kepergian Presiden RI Joko Widodo ketika demonstrasi tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja memuncak pada Kamis (8/10/2020) lalu di berbagai penjuru Indonesia.
Kala itu, Jokowi justru melawat ke Pulang Pisau, Kalimantan Tengah untuk menengok kawasan lumbung pangan, di antaranya sawah dan peternakan bebek.
"Sangat disayangkan pecahnya aksi massa saat itu, lagi dan lagi, Presiden RI dalam hal ini Joko Widodo tidak bersedia hadir menemui massa aksi, justru menyampaikan konferensi pers setelah aksi selesai di Istana Bogor," kata Koordinator BEM SI, Remy Hastian dalam keterangan resmi, Senin (12/10/2020).
"Narasi yang kita perjuangkan pada hari itu, ternyata nihil, karena Presiden RI pada saat itu melanjutkan perjalanan dinas ke Kalimantan Tengah untuk melihat itik di sebuah peternakan," lanjutnya.
Remy berujar, puncak demonstrasi pada Kamis lalu adalah sebentuk kemarahan masyarakat terhadap disahkannya UU Omnibus Law Cipta Kerja yang memberatkan kalangan buruh.
Baca juga: Makin Banyak Gubernur yang Susul Ridwan Kamil dan Sri Sultan Hamengkubuwono X Tolak UU Cipta Kerja
Baca juga: Alasan Belajar dari Rumah, Guru Berhubungan Seks dengan 3 Murid Laki-laki, Sang Guru Sekarang Hamil
"Aksi Nasional Bertajuk #CabutOmnibusLaw UU Cipta Kerja yang dilakukan pada tanggal 8 Oktober 2020 adalah suatu momentum kemarahan masyarakat Indonesia untuk mendesak Presiden RI mengeluarkan Perppu UU Cipta kerja yang telah disahkan dalam Sidang Paripurna," ungkapnya.
BEM SI menyatakan tetap pada sikapnya menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja.
Mereka menyoroti sikap pemerintah yang menggembosi gelombang protes dengan anggapan dipicu hoaks, padahal draf final undang-undang tersebut tak pernah muncul bahkan hingga disahkan DPR dan pemerintah.
"Kami Aliansi BEM SI menegaskan dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menanamkan niat dan usaha yang kuat, bahwasanya kita belum kalah," ungkap Remy.
"Ekskalasi gerakan mahasiswa dan masyarakat dibangun tidak hanya terbatas pada tanggal 8 Oktober saja, tetapi narasi perjuangan penolakan akan terus kami gaungkan sampai Pemerintah RI dalam hal ini Presiden mengeluarkan Perppu untuk mencabut UU Cipta Kerja," kata dia.
Alasan Jokowi
Kunjungan presiden ke Kalteng dalam rangka meninjau lumbung pangan (food estate), proses olah tanah dan tanam padi, keramba ikan, serta peternakan bebek.
"Jadi hari ini saya kembali lagi Provinsi Kalimantan Tengah khususnya sekarang ini ada di Kabupaten Pulang Pisau ingin memastikan dimulainya food estate," ujar Jokowi dalam keterangan persnya pada Kamis (8/10/2020).
Presiden menyampaikan bahwa kawasan food estate di Provinsi Kalteng akan di garap seluas 168.000 hektar (ha) dan pada tahun 2020 dikerjakan seluas 30.000 ha sebagai model percontohan terdiri lahan di Kabupaten Pulang Pisau seluas 10.000 ha dan Kapuas 20.000 ha.
"Disini misalnya pemupukan kita memakai drone, untuk membajak sawah memakai traktor apung. Saya tanya tadi satu hari bisa berapa hektar? Operator mengatakan bisa 2 hektar. Inilah kecepatan," terangnya.
Presiden Jokowi menambahkan pengembangan kawasan lumbung pangan yang digarap berskala besar sehingga mekanisasi alat-alat modern sangat diperlukan.
Selain itu, di kawasan yang sama akan dibuat pengembangan berbagai komoditas meliputi komoditas tanaman pangan, komoditas hortikultura, perkebunan dan peternakan serta perikanan
"Lumbung pangan ini mengombinasikan antara sawah yang ditanam padi kemudian dipinggirnya ditanam jeruk, bawang merah, kelapa dan kita harapkan nanti hasil yang dihasilkan, petani bukan hanya padi tapi ada jeruk, kelapa dan yang lainnya," ujarnya.
Jokowi mengatakan, kombinasi-kombinasi model bisnis akan diterapkan di kawasan food estate ini sebagai tahapan percontohan sehingga kedepan jika upaya ini berhasil maka akan di replikasi ke daerah lain.
Selain itu, Kabupaten Pulang Pisau dan Kabupaten Kapuas memiliki hamparan lahan luas dan semuanya datar, kekayaan airnya melimpah serta tanah yang subur sehingga sangat sayang sekali jika tidak dimanfaatkan supaya lahan menjadi produktif.
"Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik, tidak hanya dari padi tapi juga dari jeruk, dari bawang merah, dari kelapa, dari ikan ditambah juga dari itik," tambah Jokowi. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mengapa Jokowi Pilih Tinjau Peternakan Bebek di Kalteng Saat Ramai Demo UU Cipta Kerja?