Nenek di Samarinda Bawa Uang Rp 16 Juta dan Perhiasan Emas, Kini Ditemukan Jasadnya jadi Kerangka
Nenek Sewa (65) sering berjalan kaki berkeliling permukiman sekitar rumahnya di kawasan Balik Buaya, Jalan Rambutan RT 45, Kelurahan Bukuan
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Budi Susilo
"Uang tunai Rp 15,8 juta dan perhiasan yang dibawa korban pergi kami ikut amankan sebelum dievakuasi," ucap Harry.
Berdasarkan hasil identifikasi Tim Inafis Polresta Samarinda, petugas juga menemukan 3 cincin emas, 2 kalung emas, 1 gelang emas, 2 gigi palsu atas bawah, dan tiga uang logam senilai Rp 1.500 di kantung yang dibawa korban.
Uang tunai pecahan Rp 50.000 yang terikat karet dan uang pecahan Rp 100.000 yang totalnya sebanyak Rp 15,8 juta ditemukan dalam kondisi lengkap dan basah.
"Selanjutnya jenazah dievakuasi unit Inafis Polresta Samarinda dibantu relawan gabungan, menggunakan APD lengkap untuk di bawa ke RSUD AWS Sjahranie dengan menggunakan mobil ambulans milik PMI Kota samarinda," tegas Harry.
Kendala evakuasi
Jasad Nenek Sewa (65), warga Jalan Rambutan RT 45, Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur ditemukan sudah tak utuh lagi, Selasa (13/10/2020) malam.
Jasad pertama kali ditemukan seorang warga yang hendak merintis rumput, jauh dari permukiman warga.
Evakuasi jasad berlangsung dramatis.
Tim gabungan yang terdiri dari Inafis Polresta Samarinda beserta relawan harus melalui medan terjal, berjalan kaki dari titik pemberhentian kendaraan ambulans yang dibawa.
Penerangan yang minim juga menjadi kendala evakuasi.
Relawan harus membawa mesin genset serta lampu penerangan menggunakan kendaraan bermotor, itu pun tidak bisa menjangkau sampai ke titik jasad ditemukan.
Baca Juga: Diet Air Putih Selama 5 Tahun, tak Makan di Tengah Malam, Lihat Perubahan Tubuh Pelawak Yadi Sembako
Baca Juga: Kiat Khusus Shin Tae-yong Jelang Timnas U19 Indonesia vs Makedonia Utara, Garuda Muda Bakal Garang
Yanto, salah seorang warga yang memandu tim gabungan menyebut lokasi jalan yang sebagian berlumpur serta rerumputan tinggi menyulitkan proses evakuasi.
"Lokasinya sangat jauh dan tidak menyangka almarhumah berada di sana, karena saat itu rumput di lokasi kejadian sangat tinggi," sebut Yanto.