Virus Corona

Vaksin Covid-19 yang Didatangkan dari China tak Bisa Langsung Digunakan di Indoneisa

Vaksin ini diharapan dapat menghentikan penyebaran virus Corona di Indonesia. Kedatangan vaksin itu sendiri dilakukan secara bertahap sampai 2021

Kompas.tv
Ilustrsi vaksin Corona vaksin Covid-19 yang datang dari luar negeri pada November 2020, tidak bisa langsung digunakan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Pemerintah berencana mendatangkan 6,6 juta vaksin covid-10 dari China.

Vaksin ini diharapan dapat menghentikan penyebaran virus Corona di Indonesia.

Kedatangan vaksin itu sendiri dilakukan secara bertahap sampai 2021 nanti.

Kepala Departemen Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Unika Soegijapranata Semarang, dr. Sugeng Ibrahim mengatakan, vaksin Covid-19 yang datang dari luar negeri pada November 2020, tidak bisa langsung digunakan.

Alasannya, sesampainya di Indonesia, vaksin terlebih dahulu dikemas baik dan benar.

Kemudian, juga menunggu izin dari BPOM sekitar 1 bulan.

Baca juga: AC Milan dan Real Madrid Saling Sikut demi Nabil Fekir, Hakan Calhanoglu & Luka Modric Ikut Terseret

Baca juga: Viral Video Polisi Kawal Cucu Pengusaha Lagi Lari Pagi, Disebut Langgar Prosedur, Diusut Polda Bali

Baca juga: Menaker Umumkan Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Gelombang 2, Cek Nama Apakah Masih Terima

Baca juga: Beredar Foto Taqy Malik di Momen Pernikahan, Pakai Baju Melayu, Mantan Suami Salmafina Menikah Lagi?

Ia memprediksi, vaksin yang berasal dari China tersebut siap digunakan untuk prioritas paling tidak pada Januari 2020.

Dengan catatan, jika uji klinik fase III vaksin yang diproduksi oleh China itu sesuai harapan, yaitu memiliki setidaknya efektivitas 50 persen ke atas.

"Kita bersabar menunggu penyiapan vaksin yang insya Allah siap bulan Januari 2021 untuk prioritas," kata dr.Sugeng dalam diskusi virtual, Sabtu (17/10/2020).

Selama menunggu vaksin tersebut benar-benar siap, akademisi ini tetap mengingatkan semua pihak agar me menerapkan displin 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Jangan lupa bawa yang terpenting dari melawan pandemi ini adalah kepatuhan kita dalam menegakkan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dari kerumunan, cuci tangan penting sekali. Dan bagi para pemimpin untuk bisa memberikan teladan yang bisa berubah keadaan menjadi lebih baik," harapnya.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Tunggu Pusat, Satgas Covid-19 Sebut Perpres Pengadaan Vaksinasi Atur Dua Hal

Baca juga: WHO Ungkap Orang Muda yang Sehat tak Akan Dapat Vaksin Covid-19, Tunggu Sampai Waktu Ini

Baca juga: Jakarta & Surabaya Jadi Pusat Pendistribusian Vaksin Covid-19, Wawancara Ekslusif Menhub Budi Karya

Sementara itu dikesempatan yang sama, Perwakilan UNICEF Rizky Ika Safitri menegaskan, bahwa setiap vaksin yang ada telah melewati berbagai proses untuk memastikan keamanan dan keefektivannya.

Ia berharap agar masyarakat tidak termakan informasi yang salah terkait vaksin.

"Pemerintah saat ini sedang berusaha keras untuk mendapatkan vaksin secepat mungkin dan harus percaya sama prosesnya karena harus aman harus efektif jadi perlu bersabar terima kasih. Tetap disiplin sambil menunggu vaksin," ujar Rizky.

November Ini, Indonesia Akan Kedatangan 6,6 Juta Vaksin Covid-19 dari China

Pemerintah Indonesia akan kedatangan 6,6 juta vaksin Covid-19 dari China. Rencananya distribusi vaksin dimulai pada November 2020 mendatang.

Seperti dikutip dari rilis Kemenko Maritim, Senin (12/10/2020), untuk tahun ini Cansino menyanggupi 100,000 vaksin (single dose) pada bulan November 2020, dan sekitar 15-20 juta untuk tahun 2021.

G42/Sinopharm menyanggupi 15 juta dosis vaksin (dual dose) tahun ini, yang 5 juta dosis akan mulai datang pada bulan November 2020.

Sementara itu Sinovac menyanggupi 3 juta dosis vaksin hingga akhir Desember 2020, dengan komitmen pengiriman 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) pada minggu pertama November dan 1,5 juta dosis vaksin (single dose vials) lagi pada minggu pertama Desember 2020, ditambah 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk.

Untuk tahun 2021, Sinopharm mengusahakan 50 juta (dual dose), Cansino 20 juta (single dose), Sinovac 125 juta (dual dose). Single dose artinya satu orang hanya membutuhkan 1 dosis vaksinasi, sementara dual dose membutuhkan 2 kali vaksinasi untuk satu orang.

Tiga vaksin dari perusahaan Tiongkok itu kini sudah masuk pada tahap akhir uji klinis tahap ke-3 dan dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

Cansino melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Arab Saudi, Rusia dan Pakistan.

G42/Sinopharm melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), Peru, Moroko dan Argentina.

Sementara itu Sinovac melakukan uji klinis tahap ke-3 di Tiongkok, Indonesia, Brazil, Turki, Banglades, dan Chile.

Emergency Use Authorization (EUA) dari Pemerintah Tiongkok telah diperoleh ketiga perusahaan tersebut pada bulan Juli 2020.

Baca juga: Istana Tak Tinggal Diam Tanggapi Kabar Habib Rizieq akan Pimpin Revolusi, Nama Jokowi Terseret

Baca juga: Lagu Baru Rizky Billar, Kini Hanya Tentangmu Trending YouTube, Gilang Dirga: Liriknya Lesti Banget

Baca juga: Cara Cek Bantuan UMKM Cair, Simak Syarat dan Ketentuan Daftar Banpres Produktif Dapat Rp 2,4 Juta

Untuk melihat kualitas fasilitas produksi dan kehalalan vaksin produksi Sinovac, dan Cansino, tim inspeksi yang terdiri dari unsur BPOM, Kementerian Kesehatan, MUI, Bio Farma akan bertolak ke Tiongkok pada Rabu 14 Oktober 2020.

Kehalalan vaksin Sinovac dan Cansino akan dijamin melalui partisipasi MUI dalam proses pengujian data, begitu juga dengan kehalalan vaksin G42/Sinopharm. MUI-nya Abu Dhabi sudah menyatakan no issue dengan kehalalan vaksin G42” ucap Dirut Bio Farma Honesti Basyir.

(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 6,6 Juta Vaksin Covid-19 dari China Disebut Tak Bisa Langsung Digunakan di Indonesia, Ini Alasannya, https://www.tribunnews.com/corona/2020/10/17/66-juta-vaksin-covid-19-dari-china-disebut-tak-bisa-langsung-digunakan-di-indonesia-ini-alasannya?page=all.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved