Bea Cukai Kalbagtim Klaim Kaltim Bukan Jadi Tempat Utama Sasaran Narkoba International
Narkoba menjadi musuh semua orang di Indonesia. Peredaran narkoba dilakukan oleh jaringan pengesar tingkat internasional.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Narkoba menjadi musuh semua orang di Indonesia. Peredaran narkoba dilakukan oleh jaringan pengesar tingkat internasional.
Para pengedar ini mengedarkan barang haram tersebut dari luar menuju dalam negeri.
Kalimantan Timur menjadi salah satu wilayah target pemasaran narkoba.
Bahkan beberapa waktu lalu Polres Samarinda menangkap pelaku pengedar seribu butir inex dari Malaysia.
Baca Juga: 3 Bandar Narkoba Diringkus Satreskoba Polres PPU, Polisi Sita 8 Poket Sabu
Baca Juga: Sempat Buang Barang Bukti, Dua Tersangka Pengedar Narkoba di Berau Berhasil Diringkus Polisi
Baca Juga: NEWS VIDEO Dua Terduga Pelaku Pengedar Narkoba di Berau Berhasil Diringkus Polisi
Meskipun sering menjadi target impor narkotika, Kepala Kantor Direktoray Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kalimantan Bagian Timur (Kalbagtim) Rusman Hadi mengakui Kalimantan ini, masih memiliki risiko yang rendah peredaran narkoba.
Sebab Kaltim hanya merupakan wilayah rembesan atau peredaran dari tangan kedua menuju tangan ketiga dalam peredaran narkoba.
"(Kaltim) low risk. Ini sumbernya dari Kalimantan Utara. Sumber narkoba berasal dari nunukan, karena dekat tawau, sebatik dan tarakan. Kalau disini (Kaltim) itu rembesan. Baik kiriman impor atau narkoba," ucap Rusman Hadi dalam konferensi pers di hotel Mercure Samarinda, Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Antisipasi Penyalagunaan Narkoba, Puluhan Prajurit Kodim 0912/KBR Ikuti Tes Urine Secara Acak
Baca Juga: Dadakan dan Acak, Puluhan Prajurit Kodim Kubar Tes Urine Cegah Penyalahgunaan Narkoba
Baca Juga: PPU Darurat Narkoba, PN Penajam Jalani Tes Urine Secara Sukarela, Wabup Sebut Instansi Lain Ogah
Ia mengatakan tidak hanya kerugian material dalam peredaran narkoba. Namun dari segi inmateri begitu terdampak di kehidupan masyarakat.
"Kerugian immaterial itu anak kita jika menjadi korban penggunaan narkoba," katanya.
(TRIBUNKALTIM.CO/JINO PRAYUDI KARTONO)