Pilkada Bontang
Menakar Kesiapan Basri-Najirah dan Neni-Joni Bertarung di Arena Debat Pilkada Bontang 2020
Ajang debat dalam kontestasi politik selalu jadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Ia jadi tempat publik melihat gagasan dan cara berpikir pasangan c
Penulis: Muhammad Fachri Ramadhani | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ajang debat dalam kontestasi politik selalu jadi hal yang paling ditunggu-tunggu. Ia jadi tempat publik melihat gagasan dan cara berpikir pasangan calon yang bertanding.
Pada 31 Oktober 2020 mendatang, KPU Bontang telah menyiapkan arena debat kepada pasangan Basri Rase-Najirah sebagai calon nomor urut 1, dan calon nomor urut 2, Neni-Joni di Pilkada Bontang 2020.
Visi misi calon walikota dan wakil walikota diharapkan dapat tersampaikan dengan lugas dan jelas. Sehingga dapat diketahui masyarakat secara luas.
"Masyarakat bisa nonton di rumah masing-masing. Nanti ada kami siarkan live di Youtube dan Facebook," kata Komisioner KPU Bontang, Musdalifah Machmud.
Baca Juga: Peringatan Dini Prakiraan Cuaca BMKG Minggu 25 Oktober 2020 di Indonesia, Samarinda Hujan Ringan
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Sabtu 24 Oktober 2020, Tidak Turun Hujan, Sepanjang Hari Cerah Berawan
Momen debat kandidat tentu bakal dimanfaatkan untuk menarik hati masyarakat. Apalagi kalau bukan mempengaruhi pilihan politik masyarakat. Tentunya, berbagai materi debat telah dikemas apik oleh masing-masing tim pemenangan masing-masing kubu.
Ketua Tim Pemenangan pasangan Basri-Najirah, H Maming mengatakan pihaknya siap melakoni debat kandidat yang digelar akhir Oktober 2020 mendatang.
"Tentu kami tak lepas dari visi misi yang telah dirumuskan. Pasti itu yang digali, baik lawan maupun panelis. Basri-Najirah sudah menyiapkan diri, dan siap menghadapi debat," ujarnya, Minggu (25/10/2020).
Ditambahkan Maming, program kerja yang disiapkan Basri-Najirah mencakup semua sektor kehidupan masyarakat.
Mulai dari penataan birokrasi, peningkatan sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, peningkatan ekonomi, hingga pengembangan pariwisata.
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 Saat Ini dalam Persentase Terkecil, Sudah Banyak yang Sembuh
Baca Juga: Dokter Reisa Beberkan 2 Hal yang Bisa Dilakukan Warga dalam Penanganan Covid-19
Baca Juga: UPDATE Pasien Covid-19 di Indonesia yang Sembuh Capai 80 Persen, Kasus Aktif Corona Menurun
"Tentu kita akan lebih konsen bagaimana meningkatkan SDM. Terutama pendidikan, pemenuhab lapangan kerja, yang jadi kebutuhan generasi muda," kata politisi PDIP Bontang.
Terpisah juru bicara paslon nomor urut 1 Pilkada Bontang, Ferza Agustia membeberkan salah satu program unggulan Basri-Najirah yakni Bontang Bebas Kuota Internet.
Dijelaskan mantan anggota DPRD Kaltim ini akses internet jadi kebutuhan vital manusia saat ini. Basri-Najirah berkomitmen menyediakan layanan internet gratis dengan menempatkan fasilitas wifi di seluruh wilayah Kota Bontang.
"Ini bukan lagi sekadar gagasan. Karena almarhum (Adi Darma) bersama Basri telah merealisasikan gagasan itu terlebih dahulu, dan itu bekerja. Sudah beberapa titik di Bontang kita bangun mandiri," ungkapnya.
Baca Juga: Wapres Maruf Amin Beber Sejak Zaman Nabi Ada Pandemi, Ada Pola Pentingnya Cuci Tangan
Baca Juga: Bukan Teori Semata, Kemendikbud Meminta Mahasiswa Sosialisasikan Protokol 3M Tangkal Corona
Untuk diketahui titik lokasi wifi gratis yang dibangun menggunakan anggaran pribadi itu, di antaranya kawasan Bontang Kuala, Berbas Pantai, Kanaan, Loktuan, Pisangan, Kampung Jawa dan Rawa Indah.
"Saat Pak Basri dan Ibu Najirah dilantik, maka program ini jadi salah satu prioritas. Seluruh Bontang bakal merasakan manfaat program ini," ucapnya.
Anak kandung Adi Darma ini menyebut manfaat program ini tak hanya menyentuh peningkatan bidang SDM, namun juga berdampak ke sektor ekonomi, pendidikan, pariwisata dan tata kelola birokrasi.
"Saya pernah ngobrol dengan driver online, mereka tampak senang mendengar ini. Juga dengan pelaku UMKM, lebih-lebih milenial yang saat ini sebagian besar belajar dari rumah, dan butuh akses internet yang tinggi saat pandemi," ungkapnya.
Baca Juga: Epidemiolog UI Sebut Vaksin yang Lebih Aman dan Tanpa Efek Samping adalah Protokol 3M
Baca Juga: Ada Penambahan Laboratorium, Pemerintah Indonesia Terus Optimis dalam Penanganan Covid-19
Sementara di sudut berbeda, Ketua Tim Pemenangan pasangan nomor urut 2, Agus Haris mengaku pihaknya secara umum tak melakukan persiapan serius menghadapi debat kandidat Pilkada Bontang 2020.
"Bu Neni on the track melaksanakan penerintahannya selama ini. SDM Bontang terbukti mantap, program beliau sudah terlaksana dengan baik," katanya.
"Tak ada persiapan khusus menghadapi 31 Oktober untuk debat. Beliau di luar kepala dengan visi misinya, karena sudah dilaksanakan," ungkapnya.
Bagi politisi Gerindra Bontang, untuk membangun peradaban di suatu daerah, hal yang utama adalah penguatan SDM. Hal itu sudah ditunjukkan bacalon walikota Neni Moerniaeni selama memimpin pemerintahan Kota Bontang.
"Bagi saya membangun kota, paling pertama membangun SDM yang unggul. Bontang unggul, IPM sudah 80 ke atas, di atas angka nasional," bebernya.
Ekonomi ditangan Neni Moerniaeni jauh lebih dari sebelumnya, terbukti dengan angka pengangguran setiap tahunnya di Bontang selalu menurun
"Ekonomi membaik, pengangguran menurun, tak ada persiapan khusus bunda Neni. Semua gagasan di luar kepala," ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Bontang ini berharap debat kandidat jadi momentum seluruh visi misi Neni-Joni tersampaikan kepada masyarakat.
"Saya yakin warga merasakan 5 tahun ini. Masyarakat mengetahui sosok bu Neni. Sehingga nanti (debat) menyampaikan saja dan berdoa saja. Biar debat fokus dan terarah, sehingga perlihatkan tayangan yang berkualitas," harapnya.
Sebagai informasi, kontestasi politik pada tahun 2020 di Bontang merupakan pertarungan antara calon dengan koalisi raksasa melawan koalisi mini.
Ya, Basri Rase-Najirah hanya didukung oleh 2 partai politik; PKB dan PDIP. Lima kursi parlemen kedua partai tersebut meloloskan pasangan Basri-Najirah jadi peserta Pilkada Bontang 2020.
Sementara pasangan Neni-Joni mendaftar sebagai peserta Pilkada Bontang dengan amunisi politik meyakinkan, setidaknya 20 kursi wakil rakyat Bontang secara politis digenggam pasangan tersebut.
Koalisi gemuk tercipta dari Golkar, Gerindra, PKS, PPP, Nasdem, PAN, Hanura dan Berkarya. Itu belum partai non parlemen seperti PSI dan Demokrat.
Bisa dikatakan pasangan ini didukung infranstruktur politik raksasa pada Pilkada Bontang 2020.
Sekadar mengingatkan Basri Rase sebelumnya berpasangan dengan Adi Darma, mantan walikota Bontang 2010-2015. Namun, di tengah proses politik Adi Darma wafat.
Kepergiannya selain menjadi duka yang dalam bagi warga Bontang, juga jadi pikiran perjuangan politik yang belum menyentuh garis akhir bagi para relawan.
Partai politik mau tidak terdesak untuk mencari sosok pengganti oleh KPU, bila ingin lanjut berkontestasi. Namun, akhirnya di tengah duka yang melanda, istri Adi Darma, Najirah kukuh bersedia menggantikan posisi suaminya sebagai peserta Pilkada Bontang.
Najirah mendapat dukungan partai, kemudian mendaftar lalu telah ditetapkan KPU sebagi peserta. Namun, ada bedanya.
Najirah tak menggantikan posisi suaminya sebagai calon walikota. Ia mendorong Basri Rase menggantikan posisi Adi Darma, sementara dirinya maju sebagai calon wakil walikota Pilkada Bontang 2020.
(Tribunkaltim.co/Fachri)