Elektabilitas Ganjar Pranowo Unggul di 3 Lembaga Survei Sekaligus, Di Mana Posisi Prabowo & Anies?
Simak, Ganjar Pranowo unggul di 3 lembaga survei sekaligus, di mana posisi Prabowo Subianto & Anies Baswedan?
Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Amalia Husnul A
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari 11,3 persen menjadi 9,4 persen, atau turun 1,8 persen.
Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 11-20 September 2020, melalui telepon kepada 1.200 responden yang diambil secara acak dari survei sebelumnya sejak 2019.
Margin of error survei sebesar ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca juga: Bukan Hanya eform.bri.co.id, Cara Cek Penerima BLT UMKM Bank Mandiri Syariah & BNI, Batas November
3. Survei New Indonesia Research & Consulting
Survei yang dilakukan New Indonesia Research & Consulting menunjukkan, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disalip Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Dengan elektabilitas 17,1 persen, Ganjar berhasil mengejar Prabowo yang kini hanya 16,5 persen," kata Direktur Eksekutif New Indonesia Research & Consulting Andreas Nuryono dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (1/10/2020).
Sebagai catatan, elektabilitas gubernur Jawa Tengah itu sebelumnya di angka 14,3 persen.
Sedangkan Prabowo, mengalami penurunan dari 18,9 persen, melorot ke urutan kedua dengan selisih 0,6 persen dari Ganjar.
Menurut Andreas, kiprah kepala daerah, terutama pada masa pandemi Covid-19, masih menjadi alasan kuat publik memberikan dukungan elektoral.
Dalam konteks itu, Prabowo yang menjabat Menteri Pertahanan tidak bisa menunjukkan peran signifikan.
"Pada urutan berikutnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil makin jauh meninggalkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan," kata Andreas dikutip dari Antara.
Elektabilitas Kang Emil naik dari 11 persen menjadi 12,3 persen, sedangkan Anies turun dari 9,8 persen menjadi 8,7 persen.
Rivalitas antara kedua kepala daerah itu menunjukkan bahwa publik makin kurang percaya pada gaya kepemimpinan Anies di DKI Jakarta, dan lebih mendukung Kang Emil.
Terlebih, ketika Anies memutuskan untuk memperketat pembatasan sosial berskala besar (PSBB).