Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan, BPBD Berau Keliling Beri Pelatihan MPA ke Kecamatan
Dalam rangka menindaklanjuti apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang digelar beberapa waktu lalu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Dalam rangka menindaklanjuti apel siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang digelar beberapa waktu lalu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau menggelar pelatihan bersama Masyarakat Peduli Api (MPA).
Kepala BPBD Berau, Thamrin yang diwakili oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Muhammad Dzulhijjah mengatakan, acara pelatihan dimulai di Kecamatan Biduk-biduk.
Dia bersama tim akan memberikan materi dan praktik kepada MPA guna memadamkan api saat terjadinya Karhutla.
“Semua kecamatan nantinya akan kami datangi untuk memberikan pelatihan, dan pada saat ini kami mulai di Kecamatan Biduk-biduk, Kecamatan Batu Putih, Talisayan, Biatam, Tabalar dan terakhir di Kecamatan Pulau Derawan,” katanya, Selasa (27/10/2020).
Ia menjelaskan saat ini perubahan iklim menjadi perhatian.
Ancaman dan risiko cukup besar dari perubahan iklim tersebut.
Di antaranya bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) merupakan permasalahan yang serius yang mana harus bisa dihadapi semua provinsi di Kalimantan Timur (Kaltim), tak terkecuali Kabupaten Berau.
“Untuk mencegah terjadinya hal tersebut maka kami dari tanggal 26 Oktober hingga 8 November akan mengelilingi satu per satu kecamatan untuk memberikan bekal kepada MPA tentang mengatasi Karhutla,” tuturnya.
Sebelumnya, pembakaran hutan merupakan suatu metode praktis untuk membuka lahan yang pada awalnya banyak dipraktikkan oleh para peladang tradisional dan hal ini menjadi sebuah kearifan lokal.
Seiring berjalannya waktu kearifan lokal telah menggeser dalam hal proses pelaksanaannya.
“Jika di masa lalu, setiap upaya pembukaan lahan dengan cara dibakar dilakukan secara gotong-royong, dengan tujuan untuk menjaga agar api tidak merambat,” imbuhnya,
“Namun, untuk saat ini jika kita lihat banyak masyarakat yang melakukan pembakaran lahan dengan cara dibakar dilakukan tidak dengan gotong-royong sehingga hal ini sudah tidak dikategorikan sebagai kearifan lokal,” ujarnya.
Maksud dan tujuan dari kegiatan pembinaan MPA adalah memberikan penyegaran dan peningkatan kapasitas kepada seluruh anggota masyarakat MPA yang telah terbentuk sejak 2018 silam.
Baca juga: Lengkap, Cocok di WhatsApp dan Instagram, Kumpulan Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H
Baca juga: Bacaan Sholawat Nabi dan Keutamaan Melafalkan Sholawat, Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
Baca juga: Pemerintah Pusat Tak Mau Tunda, Anies Siapkan Efek Samping Libur Panjang Siap-Siap Covid-19 Melonjak