Pada Hari Ini Tim Appraisal Lakukan Penghitungan Biaya Ganti Rugi di Bantaran SKM Samarinda
Masih ada dua RT yakni RT 26 dan RT 27 yang belum dilakukan pembongkaran di Bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Pasar Segiri, Kota Samarinda.
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA -Masih ada dua RT yakni RT 26 dan RT 27 yang belum dilakukan pembongkaran di Bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) Pasar Segiri, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Sementara di RT 28 sudah selesai pada tahap pertama lalu.
Proses demi proses pun masih dalam tahapan yang dilakukan tim terpadu dalam menangani masalah sosial dibalik pembongkaran tersebut.
Baca Juga: Pembongkaran Bangunan di Bantaran SKM Distop, Sekkot Sebut Sesuai Arahan Walikota Samarinda
Baca Juga: Hari Ini Pembongkaran Bantaran SKM Samarinda Dilanjutkan, 26 Bangunan Dibongkar di RT 28
Baca Juga: NEWS VIDEO DPRD Samarinda Siap Membantu Masyarakat SKM
Suggeng Chairuddin Sekretaris Kota (Sekkot) Samarinda yang juga sebagai Ketua Tim Terpadu mengatakan, tim penaksir ganti rugi bangunan atau tim appraisal, pada hari ini, Selasa (27/10/2020) turun untuk menentukan ganti rugi kerohiman yang diberikan Pemkot Samarinda kepada warga yang bangunannya akan dibongkar.
"Ini sudah masuk tahap appraisal dan mereka sudah turun mulai Selasa 27 Oktober 2020," ucap Sugeng saat diwawancarai Selasa (27/10/2020).
Dilanjutkannya, bahwa tim appraisal bekerja sekira dua pekan lamanya, dan setelah selesai maka maka akan dilanjutkan proses berikutnya.
Baca Juga: NEWS VIDEO 483 Personel Kepolisian Amankan Jalannya Pembongkaran Bangunan di SKM
Baca Juga: NEWS VIDEO Hari Ini Pembongkaran Bantaran SKM Kembali Dilanjut, Ada 26 Bangunan Di Bongkar
Baca Juga: 483 Personel Kepolisian Amankan Pembongkaran Bangunan di SKM, Warga Sempat Lakukan Perlawanan
Warga pun diberikan waktu hingga 25 November 2020, untuk segera mengosongkan tempat tinggal mereka. Dengan jaminan dana kerohiman yang telah disiapkan oleh Pemkot Samarinda.
Sekkot Samarinda, memberikan apresiasi kepada warga SKM Pasar Segiri, lantaran sikap warga sangat kooperatif, meskipun sempat terjadi sedikit penolakan.
(TRIBUN KALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN).