Polisi Tangani Insiden Fuso Gagal Nanjak di Gunung Manggah Samarinda, Kerugian Ditanggung Pihak Truk
Insiden yang dialami truk fuso dengan Nopol P 8869 UV, bermuatan besi asal Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur yang mengalami patah as, Selasa (27/10/2
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Insiden yang dialami truk fuso dengan Nopol P 8869 UV, bermuatan besi asal Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur yang mengalami patah as, Selasa (27/10/2020) dini hari.
Insiden terjadi di kawasan Gunung Manggah, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur saat ini dalam proses evakuasi.
Kasat Lantas Polresta Samarinda, Kompol Ramadhanil melalui Kanit Laka Lantas, Ipda Henny Merdekawati.
Pihaknya mendapatkan laporan bahwa adanya kecelakaan di Gunung Manggah sekitar pukul 03.00 WITA dini hari.
Baca juga: Dua Bulan Suaminya tak Pulang, Wanita Hamil di Jakarta Ini Depresi dan Coba Bunuh Diri
Baca juga: NEWS VIDEO Anggota Marinir Dijambret saat Bersepeda di Jalan, Korban Kalah Duel dan Luka di Wajah
"Kronologisnya itu, truk dari arah Sungai Dama, mau menuju ke Jalan Sultan Sulaiman Sambutan. Nah, saat melintas di Gunung Manggah, truk mengalami patah as roda, sehingga temundur mengenai rumah warga."
Hal itu diungkapkan Ipda Henny Merdekawati saat dikonfirmasi dalam kegiatan Operasi Zebra Mahakam 2020 yang digelar Satlantas Polresta Samarinda di Terminal Sungai Kunjang Selasa (27/10/2020).
Lebih lanjut Ipda Henny Merdekawati mengatakan, dalam kecelakaan tersebut tak ada korban jiwa dan hanya mengalami kerugian materil.
Baca juga: Truk Fuso Tidak Kuat Menanjak, Dua Toko di Jalan Otto Iskandardinata Samarinda jadi Korban
Baca juga: 200 KK Warga Desa Batuah Kutai Kartanegara Belum Terlayani Listrik PLN, Berikut Penjelasan Kades
Karena truk fuso menabrak dua toko saat pengemudi hilang kendali dan berusaha memberhentikan truk.
"Jadi, kesepakatannya itu nanti dari pihak truk akan mengganti rugi, kerugian yang dialami," tegasnya.
Arus lalu lintas di kawasan Gunung Manggah, lanjut Ipda Henny Merdekawati sudah berangsur-angsur normal.
"Beruntung kejadiannya itu subuh, jadi tidak terlalu mengganggu aktivitas warga. Sampai sekarang kami masih mencoba melakukan evakuasi untuk menarik truk bermuatan besi tersebut," tuturnya.
(Tribunkaltim.co/ Mohammad Fairoussaniy)