Dasat Brimob Polda Kaltim Nilai Aksi Demo Lempar Batu Sama Dengan Aksi Kelompok Begal
Dimana tembakan gas air mata maupun water cannon menjadi unsur yang tidak ketinggalan dalam aksi unjuk rasa.
Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah | Editor: Samir Paturusi
"Penembaknya hanya petugas tertentu saja. Jadi kalau tidak diperintahkan, tidak ada yg anarkis, ya tidak ada yang keluar," pungkasnya.
Baca Juga: Jika Ada Demo Lia Bisa Untung Rp 300 Ribu, Dengar Kabar Ada Unjuk Rasa, Belasan Pedagang Gelar Lapak
Baca Juga: Siang Ini Mahasiswa Demo Tolak Omnibus Law, Gubernur Kaltim Isran Noor : Dulu Saya Tukang Demo
Baca Juga: Lengkap, Jadwal Demo Besar-Besaran Buruh di November, Ada Misi Lain, Tak Hanya Tolak UU Cipta Kerja
Meski demikian, dirinya menekankan bahwa tembakan gas air mata relatif aman sebab hanya menyisakan perih di area wajah hingga mata. Setelah sekian detik, rasa perih nya akan hilang.
Namun ketika dikonfirmasi bahwa salah satu warga sekitar area demonstrasi mengaku rasa perihnya terasa hingga malam, Kombes Pol John Huntal berkelakar.
"Itu dia kena gas air mata yg berisi kenangan. Rasanya pedih. Gas air mata rasa kenangan. Malam-malam rasanya pedih, teringat," ujarnya seraya tertawa tipis.
(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)