Dasat Brimob Polda Kaltim Nilai Aksi Demo Lempar Batu Sama Dengan Aksi Kelompok Begal

Dimana tembakan gas air mata maupun water cannon menjadi unsur yang tidak ketinggalan dalam aksi unjuk rasa.

TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Dasat Brimob Polda Kaltim, Kombespol John Huntal Sarjanto Sitanggang menuturkan bahwa unjuk rasa harusnya berjalan damai.TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

"Penembaknya hanya petugas tertentu saja. Jadi kalau tidak diperintahkan, tidak ada yg anarkis, ya tidak ada yang keluar," pungkasnya.

Baca Juga: Jika Ada Demo Lia Bisa Untung Rp 300 Ribu, Dengar Kabar Ada Unjuk Rasa, Belasan Pedagang Gelar Lapak

Baca Juga: Siang Ini Mahasiswa Demo Tolak Omnibus Law, Gubernur Kaltim Isran Noor : Dulu Saya Tukang Demo

Baca Juga: Lengkap, Jadwal Demo Besar-Besaran Buruh di November, Ada Misi Lain, Tak Hanya Tolak UU Cipta Kerja

Meski demikian, dirinya menekankan bahwa tembakan gas air mata relatif aman sebab hanya menyisakan perih di area wajah hingga mata. Setelah sekian detik, rasa perih nya akan hilang.

Namun ketika dikonfirmasi bahwa salah satu warga sekitar area demonstrasi mengaku rasa perihnya terasa hingga malam, Kombes Pol John Huntal berkelakar.

"Itu dia kena gas air mata yg berisi kenangan. Rasanya pedih. Gas air mata rasa kenangan. Malam-malam rasanya pedih, teringat," ujarnya seraya tertawa tipis.

(TribunKaltim.Co/Mohammad Zein Rahmatullah)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved